trending
Tragis! Putri Arab Dieksekusi Mati di Usia 19 Tahun & Kisahnya Difilmkan
Senin, 14 Nov 2022 06:10 WIB
Kisah cinta sehidup semati nampaknya benar-benar ada, Bun. Seperti kisah seorang Putri Arab, Misha'al binti Fahd al Saud dan kekasihnya. Demi memperjuangkan cinta, keduanya rela menerima hukuman mati.
Dilansir People Pill, Misha'al yang merupakan cucu dari Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, kakak dari Raja Khalid, diekseksi pada 15 Juli 1977 dengan beberapa tembakan. Ia dieksekusi di taman Gedung Ratu Arab Saudi, Jeddah. Matanya ditutup dengan posisi berlutut. Kala itu, usianya baru 19 tahun saat diadili di depan umum.
Sementara itu, sang kekasih, Khaled al-Sha'er Mulhallal, yang juga adalah keponakan Ali Hassan al-Shaer, duta besar Saudi di Lebanon, dipaksa melihat eksekusi Misha'al. Setelahnya ia pun turut dieksekusi dengan dipenggal.
Eksekusi atas kedua pasangan ini adalah atas instruksi eksplisit dari kakek Misha'al. Kerena mereka diketahui telah melakukan perzinahan.
Misha'al sendiri dianggap mempermalukan keluarga. Serta menentang perintah kerajaan karena tidak menikah dengan seorang pria yang telah dipilih oleh keluarga, yang ternyata sudah jadi tunangannya.
Kisah cinta Misha'al ini sebenarnya bermula saat keluarga mengizinkannya menuntut ilmu di Libanon. Di sana ia bertemu dan jatuh cinta pada Khaled, yang kemudian membuatnya berselingkuh dari tunangannya.
Karena hubungan mereka tak dapat restu dari keluarga kerajaan, Misha'al dan Khaled mencoba mengatur rencana untuk kawin lari. Misha'al bahkan memalsukan kematiannya, seolah dia mati tenggelam dan jasadnya tidak ditemukan.
Misha'al kemudian menyamar menjadi pria, sayangnya mereka berdua tertangkap saat ada pemeriksaan di Bandara Jeddah. Mereka pun langsung dikembalikan pada keluarga kerajaan.
![]() |
Menurut hukum Saudi, seseorang hanya dapat dihukum karena perzinahan jika ada kesaksian empat saksi pria dewasa, atau pengakuan bersalah mereka sendiri dengan mengatakan 'saya telah melakukan perzinahan' sebanyak tiga kali.
Tidak ada saksi atas perbuatan mereka. keluarga Misha'al bahkan mendesaknya untuk tidak mengaku, tetapi sebaliknya hanya berjanji untuk saling tidak bertemu lagi. Tapi nampaknya, daripada tak bertemu, Misha'al memilih mengaku.
"Saya telah melakukan perzinahan. Saya telah melakukan perzinahan. Saya telah melakukan perzinahan," akunya kala itu.
Pernyataan tersebut akhirnya membuat mereka dieksekusi mati. Kematian Putri Mish'al menjadi akhir dari kisah cinta mereka. Setelah eksekusi tersebut, aturan mengenai wanita Arab semakin ketat. Peristiwa ini diangkat dalam sebuah film dengan judul 'Death of Princess'.
Simak juga intimate interview dengan Yannie Kim dalam video ini: