
trending
Kisah Tragis Putri Hawaii, Gagal Jadi Ratu & Meninggal karena Sakit Paru
HaiBunda
Minggu, 22 Mar 2020 19:34 WIB

Namanya Victoria Ka'iulani Cleghorn, dan lahir pada 16 Oktober 1875 di Honolulu. Putri Ka'iulani adalah orang penting dalam sejarah Hawaii, meski dia tak pernah menjadi penguasa.
Ka'iulani merupakan anak dari Miriam Likelike, yang merupakan saudara perempuan dari Raja Kalakaua yang saat itu tengah berkuasa. Sementara Raja Kalakaua dan istrinya Ratu Lili'uokalani diketahui tidak memiliki anak, sehingga lahirnya Ka'iulani diharapkan menjadi putri Mahkota yang akan mewarisi tahta Kerajaan Hawaii di masa depan.
Masa kecilnya dihabiskan dengan normal dan menyenangkan di Ainahau. Sebuah pedesaan dengan tanah yang luas di Waikiki, sebelah timur Honolulu.
Dikutip dari 5 Minute History, ayahnya adalah seorang pengusaha terkemuka di Skotlandia, bernama Archibald Scott Cleghorn. Sedangkan ibunya merupakan seorang seniman hebat yang sering menyambut tamu besar ke rumahnya, termasuk penyair dan penulis terkenal Robert Louis Stevenson.
Ka'iulani pun juga berteman dengan Robert. Bahkan, Robert yang pertama kali memberi julukan 'Island Rose of Hawaii' kepadanya. Julukan tersebut ditulis oleh Robert dalam puisi yang dipersembahkan pada Ka'iulani dalam sebuah buku.
Namun sayang, masa kecil menyenangkan tersebut hanya singgah sesaat. Pada usia 6 tahun, dia harus merelakan ibunya meninggal karena mengidap sebuah penyakit misterius.
Yang lebih membingungkan, sebelum meninggal, ibunya sempat meramal Ka'iulani. Dalam ramalannya tersebut, disebutkan bahwa kehidupan Ka'iulani akan diisi dengan banyak kesedihan. Dia juga diramal tidak akan pernah menikah dan menjadi Ratu Hawaii.
Setelah kematian ibunya, Raja Kalakaua dan ayahnya mengirim Ka'iulani untuk sekolah asrama di Great Harrowden Hall, Inggris. Mengingat posisinya yang menjadi bagian dari bangsawan dan memiliki tanggung jawab penting di masa depan, mereka berharap Ka'iulani dapat mengenyam pendidikan terbaik sejak usia 13 tahun.
![]() |
Selama sekolah, Ka'iulani dikenal cerdas. Dia unggul dalam pelajaran matematika, sejarah, sastra, dan bahasa latin. Selain itu, dia juga aktif mengambil program bahasa Jerman dan Prancis. Dia juga berpartisipasi dalam bidang olahraga tenis dan kriket.
Bakat seni ibunya mengalir dalam darahnya. Ka'iulani remaja mahir melukis dan dibimbing langsung oleh seorang wanita yang pernah menjadi asisten mendiang ibunya.
Namun selama dia menjalani pendidikan di Inggris, ada banyak perubahan yang terjadi di tanah kelahirannya. Hingga sebuah berita sampai padanya, saat itu Hawaii bukan lagi negara yang merdeka.
Pada Januari 1893, raja dan ratu dipaksa turun takhta oleh sekelompok pengusaha lokal keturunan Amerika dan Inggris dengan dukungan militer Amerika Serikat (AS). Mereka menyebut dirinya Komite Keamanan dan berusaha menggulingkan raja dan ratu dengan menjadikan Hawaii bagian dari AS.
Dengan situasi yang kacau, Ka'iulani yang saat itu masih berusia 17 tahun menuliskan sebuah pesan kepada Amerika yang kirim melalui pers di Inggris. Ka'iulani juga memberi kesan baik pada pers dalam pertemuannya, sehingga pers menggambarkan dia sebagai 'Individu menarik dan memesona dari Hawaii'.
Dalam pesan tersebut, Ka'iulani memohon kepada Amerika untuk mengembalikan pemerintahan kepada rakyatnya. Sayangnya, seluruh perjuangan yang dia lakukan jauh dari tanah Hawaii, berakhir tak sesuai harapan.
Ka'iulani pun kembali ke Hawaii setelah masa pendidikannya berakhir. Dia berkumpul di tengah-tengah kesedihan keluarga, teman, dan anggota kerajaan lainnya.
Meski begitu, setidaknya saat itu masih ada kabar gembira yang ditunggu-tunggu. Pengumuman mengenai pertunangan Ka'iulani dengan Pangeran David Kawananakoa yang juga dari Hawaii akan segera dilaksanakan.
Sayangnya sebelum hari bahagia itu datang, pada akhir 1898, Putri Ka'iulani terjabak badai hebat saat berkuda di pengunungan Pulau Hawaii. Kejadian itu pun berdampak pada kesehatannya. Ka'iulani terserang demam dan radang paru-paru dan tak pernah pulih setelahnya.
Seperti ramalan yang pernah diucapkan oleh ibunya sebelum meninggal, 6 Maret 1899, Ka'iulani akhirnya tutup usia pada usia 23 tahun. Dia meninggal tanpa sempat menikah dengan Pangeran David.
Dan meskipun berakhir gagal dan tidak sempat menjadi Ratu karena meninggal oleh penyakitnya di usia muda, dia dikenal sebagai sosok dengan kecerdasan dan kemampuannya yang bisa mempengaruhi para politisi dan masyarakat.
Dia juga memiliki bakat mempengaruhi opini publik. Selain itu, dia juga dikenal seorang putri yang punya tekad kuat untuk melestarikan monarki di Hawaii dan memiliki kemampuan membuat keputusan.
Tonton juga yuk Bun, apakah menjemur baju basah dalam rumah mengakibatkan penyakit paru pada video berikut:
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Cinta Tragis Putri Arab, Gagal Kawin Lari Rela Dihukum Mati Bersama Kekasih

Trending
Tragis! Calon Pengantin Wanita Asal Pasuruan Meninggal 3 Jam Sebelum Nikah

Trending
Cinta Ditentang Orang Tua, 5 Wanita Ini Bernasib Tragis

Trending
Kisah Sayyida Salme, Putri Selir Kerajaan Zanzibar yang Terusir dari Istana

Trending
Kisah Tragis Putri Diana: Pernah Mau Bunuh Diri hingga Tewas di Paris


7 Foto
Trending
7 Potret Jenna Norodom, Putri Kerajaan Kamboja yang Jago 5 Bahasa di Usia 9 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda