Jakarta -
Halle Berry merupakan salah satu artis Hollywood dengan bayaran tertinggi. Sebelum menjajal seni peran, dia merupakan seorang model, yang banyak mengikuti kontes kecantikan.
Lahir dengan nama Maria Halle Berry, namun pada usia
5 tahun, kedua orang tuanya mengganti namanya menjadi Halle Maria Berry. Ibunya, Judith Ann, yang merupakan seorang keturunan Inggris-Jerman bekerja sebagai perawat psikiatri di salah satu Rumah Sakit. Sedangkan ayahnya, Jerome Jesse Berry seorang keturunan Afrika-Amerika, bekerja di tempat yang sama dengan ibunya sebagai petugas rumah sakit, namun alih profesi sebagai sopir bus.
Masa kecil yang dilalui Berry tidak semanis saat ini. Orang tuanya bercerai dan dia tumbuh tanpa figur ayah dalam rumah tangga karena sikap ayahnya yang sangat kasar. Bahkan dia mengakui pernah mendapat perlakuan kasar dari ayahnya.
"Saya adalah korban kekerasan dalam rumah tangga. Saya tidak menikahi dengan pria kasar, tapi ibu saya," ucapnya, dikutip dari
Life Shared.
Berry mengatakan kekerasan yang pertama kali dia saksikan saat usianya 5 tahun. Saat itu, ibunya dipukuli dan ditendang selama berhari-hari oleh ayahnya. Hal itu menjadi trauma baginya.
Masa remajanya diisi dengan catatan yang gemilang di Oakwood, Ohio. Saat sekolah di SMA Bedford, Berry merupakan siswa teladan, pemandu sorak, editor koran sekolah dan ratu prom.
Sifat pekerja kerasnya terlihat sejak bekerja di salah satu departemen store Higbee, sebuah kota Missouri, Amerika Serikat. Meski bekerja, dia tetap melanjutkan pendidikannya di Cuyahoga Community College.
Merasa cantik sejak usia muda, dia mulai mengikuti kontes kecantikan dan berhasil memenangkan Miss Teen All-American Pageant tahun 1985 dan Miss Ohio USA pada tahun 1986. Ia juga menjadi runner-up pertama Miss USA 1986. Sejak itu, karier modelnya dimulai.
Pindah ke New YorkDemi mengejar ambisinya untuk makin sukses, Berry nekat pindah ke New York pada tahun 1989. Minggu pertamanya di New York menjadi masa sulit yang harus dihadapi.
 Halle Berry/Foto: Instagram @halleberry |
Aktris pemenang Oscar ini mengaku mengalami masa-masa yang sangat buruk di New York sebelum mendapat popularitas. Dia kehabisan uang, tak punya tempat tinggal, sehingga terpaksa harus tidur di tempat penampungan gelandangan selama beberapa waktu. Bahkan ibunya menolak memberikan uang kepadanya saat dia tinggal di sana.
"Saya menelpon ibu saya dan memintanya untuk mengirimi sejumlah uang tapi dia menolaknya. Itu menyebabkan saya tidak bicara dengannya selama satu tahun karena saya kesal dia tidak mau membantu saya. Tapi itu mungkin hal terbaik yang dia lakukan untuk saya," katanya, dikutip dari
Mirror.Berry bilang bahwa ibunya menyuruh dia untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Dia pun mulai bekerja sebagai pelayan dan bartender sebelum menjadi seorang aktris.
Keadaan pun makin membaik dan dia memulai karier aktingnya dengan peran dalam serial televisi 'Living Dolls'. Namun saat rekaman program serial tersebut, Berry mengalami koma dan didiagnosis mengidap penyakit diabetes tipe A, sehingga program Living doll dibatalkan.
Dia kembali bangkit dan pindah ke Los Angeles. Dengan merintis karier kembali, Berry berhasil menarik hati para pakar industri dengan komitmen dan dedikasinya terhadap pekerjaannya.
Tak cuma peran dalam serial televisi, Berry pun mendapatkan peran kecil diÂ
film hingga akhirnya mendapat peran utama. Dia bahkan diganjar Oscar sebagai Aktris Terbaik pada tahun 2002 untuk perannya dalam Monster's Ball.
Sementara sejumlah film yang pernah dibintangi, di antaranya X-Men (2000), Swordfish (2001), Bond Girl Jinx (2002). Dia juga muncul kembali dalam sekuel X-Men, X2 (2003) dan X-Men: The Last Stand (2006), Cloud Atlas (2012), The Call (2013) dan X-Men: Days of Future Past (2014).
Lihat juga yuk Bun bagaimana Astrid menjajal jadi penyanyi dan berakting dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(AFN/jue)