Jakarta -
Kehidupan yang berliku dilalui Marguerite Alibert. Wanita Prancis itu dikenal sebagai sosialita yang meloloskan diri dari kasus pembunuhan suaminya sendiri.
Marguerite Alibert terlahir di keluarga miskin. Di usianya yang ke-16, ia diusir dari rumah karena hamil. Beberapa waktu berlalu akhirnya wanita yang dikenal pula sebagai Maggie Meller itu memutuskan menjadi wanita tuna susila untuk menyambung hidup.
Dia mendapat banyak uang dari pekerjaannya itu. Kehidupannya berangsur mewah seiring dengan dirinya yang dekat dengan sejumlah pria kaya
Prancis.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (24/4/2020), sekira tahun 1917, Marguerite Alibert pertama kali berkenalan dengan Pangeran Edward VIII, penerus tahta
Kerajaan Inggris.
Mereka saling jatuh cinta, Marguerite Alibert pun menjadi kekasih gelap sang pangeran. Pangeran Edward VIII begitu terpesona dengan sosok Maggie, bahkan mempercayainya untuk jadi tempat
curhat soal rahasia Kerajaan Inggris lewat surat yang sering ia kirim.
Namun hubungan itu hanya bertahan satu tahun lamanya. Putus hubungan dengan pangeran, Maggie menjalin hubungan lagi dengan pria kaya lainnya.
Dia mulai melihat cinta sebagai cara mendapat uang untuk bertahan hidup. Maggie yang sudah terbiasa dengan hidup mewah, memutuskan menikah secara legal pertama kalinya dengan Charles Laurent.
Pernikahan mereka hanya berlangsung 6 bulan kemudian bercerai. Walau begitu, Maggie bahagia karena bisa mendapat banyak uang untuk membayar apartemen mewah, berikut kuda. mobil dan asisten rumah tangga.
Marguerite Alibert/ Foto: Youtube/ObsoleteOddity |
Kembali single, wanita kelahiran Paris itu kemudian bertemu lagi dengan pria yang membuatnya jatuh cinta. Pria tersebut adalah Ali Kamel Fahmy Bey, dikenal juga sebagai bangsawan dari Mesir.
Keduanya menikah di Kairo sekira tahun 1922. Rupanya pernikahan dengan pria super kaya tak serta merta membuat Maggie bahagia. Ia sering bertengkar dengan suaminya.
Maggie dianggap menjadi istri yang tidak patuh pada suami, dan sering membuat malu. Sedangkan sang suami disebut melakukan KDRT pada dirinya.
Tak tahan dengan pernikahan ini, Marguerite Alibert membunuh sang suami di sebuah hotel di London tahun 1923. Dia ditangkap saat suaminya terluka parah karena tiga tembakan mengenai tubuhnya. Tak lama kemudian Ali Kamel Fahmy Bey mengembuskan napas terakhir.
Seperti diberitakan Sydney Morning Herald, aksi Maggie membunuh suaminya ini menjadi buah bibir kala itu. Sebab, dia bisa bebas tanpa dikenai hukuman apapun.
Hal ini karena Maggie masih memiliki surat-surat yang dulu sering dikirim Pangeran Edward VIII. Surat itu penuh dengan rahasia Kerajaan Inggris, yang bisa berdampak buruk bila tersebar.
Maka Maggie dibantu untuk bebas dari segala hukuman, dengan catatan surat dari Prince Edward VIII tidak disebar ke publik untuk selamanya.
Setelah kasus pembunuhan selesai, Marguerite Alibert melanjutkan kehidupan mewahnya di Paris hingga akhir hayat, dengan sokongan uang dari sejumlah pria yang mencintainya.
Simak juga video menguak fakta emosi karena lapar:
(kuy/som)