Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Bayi Perempuan Ini Lahir dengan Dua Mulut, Kasus Langka di Dunia

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Selasa, 02 Jun 2020 08:09 WIB

Baby, Newborn, Hand, Pregnant, Sleeping
Bayi Perempuan Ini Lahir dengan Dua Mulut, Kasus Langka di Dunia/ Foto: iStock
Jakarta -

Seorang bayi perempuan di Toronto lahir dengan kondisi langka. Ia memiliki mulut kedua yang menonjol di wajahnya, lengkap dengan gigi dan lidah.

Kasus ini disebut sebagai duplikasi kraniofasial (craniofacial duplication). Dikutip dari CTV News, laporan kasus ini diterbitkan pada pertengahan Mei oleh BMJ Journals.

Awalnya, dokter melihat ada bentuk yang tak biasa di sisi kanan bayi ketika USG di trimester kehamilan. Tapi, dokter tidak yakin benda apakah itu.

Sebelum bayi lahir, dokter menyadari massa jaringan yang berukuran 1-2 cm di dagu bayi terlihat seperti mulut kedua yang belum sempurna. Daging tambahan yang ada di dagu bayi tampak seperti bibir, serta lubang kecil.

Namun, menurut laporan tersebut, mulut tambahan yang dimiliki bayi ini tidak terhubung ke rongga mulut atau saluran udara. Mulut normal bayi juga tidak bermasalah.

Dokter melakukan CT scan tengkorak ketika bayi berusia dua minggu. Hasilnya, ada gigi tambahan di dalam jaringan mulut tambahan. Selain itu, mulut tambahan ini juga memiliki lidahnya sendiri.

Terkadang mulut tambahan ini juga mengeluarkan cairan bening. Tapi, dokter belum melakukan tes untuk mengetahui apakah cairan ini merupakan air liur.

Kasus duplikasi seperti ini sangat jarang terjadi, Bunda. Ada sekitar 35 kasus duplikasi wajah parsial atau lengkap sejak tahun 1900.

Sebelumnya, di tahun 1948 sudah ada bayi yang lahir dengan kondisi serupa, yaitu memiliki dua mulut. Ketika usianya 6 bulan, bayi itu menjalani operasi untuk mengangkat mulut tambahan.

Dilansir The Embryo Project Encyclopedia, kondisi ini dapat diketahui sejak dalam rahim menggunakan teknologi USG. Salah satu indikasi pertama duplikasi kraniofasial adalah polihidramnion, yaitu jumlah ketuban yang tinggi dan tidak normal.

Tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan kondisi tersebut, Bunda. Teknik bedah korektif menjadi salah satu perawatan untuk bayi setelah lahir.

Bunda, perhatikan juga video tentang ciri tali pusar bayi yang terinfeksi berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda