Mendikbud: Keputusan Anak Masuk Sekolah atau Tidak, Ada di Tangan Orang Tua

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) telah memutuskan bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 tetap dilaksanakan pada bulan Juli di Senin ketiga. Meski demikian, tahun ajaran baru tidak mengubah metode pembelajaran yang sekarang ini, Bunda.

Kemudian, untuk sekolah yang berada di zona hijau, Kemendikbud memperkenankan satuan pendidikan untuk membukanya kembali. Mendikbud Nadiem Anwar Makarim pun menjelaskan proses pengambilan keputusan sekolah tatap muka di zona hijau.

Proses dimulai dari apakah kabupaten/kota itu adalah zona hijau atau tidak. Setelah itu apakah Pemda atau Kanwil/Kantor Kemenag memberi izin buka sekolah atau tidak.

Kemudian, satuan pendidikan penuhi semua daftar periksa dan siap pembelajaran tatap muka atau tidak. Lalu, yang terakhir orang tuanya memberikan izin atau tidak. Nah, pernyataan terakhir itulah yang perlu Bunda garisbawahi.

"Tidak boleh memaksa murid yang orang tuanya tidak perkenankan anaknya belajar tatap muka," kata Nadiem Makarim dalam siaran langsung Penyelenggaraan Pembelajaran & Akademik Baru di Masa Pandemi COVID-19 di kanal YouTube Kemendikbud RI, Senin (15/6/2020).

Ya, untuk anak bisa belajar tatap muka, maka sekolah punya banyak level persetujuan. Jika memang Bunda tidak mau atau berkenan anaknya bersekolah karena khawatir, maka anak lebih baik belajar di rumah saja.

"Keputusan akhir bahwa peserta didik itu masuk sekolah atau tidak itu adalah di tangannya orang tua. Jadi walaupun sekolah itu membuka pembelajaran tatap muka, sekolah itu tidak bisa memaksa orang tua yang tidak nyaman untuk anaknya pergi ke sekolah," kata Nadiem Makarim.

"Masing-masing orang tua punya hak untuk menentukan apakah anaknya diperkenankan untuk pergi sekolah," lanjutnya.

Simak juga kondisi restoran di era new normal melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]