Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Jual Kambing, Ibu Pengidap Kanker Tolak Kemoterapi demi Pengobatan Ginjal Anak

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 21 Jun 2020 15:02 WIB

Sick child sleep on the bed in hospital during have a saline drip
Ilustrasi anak sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d
Jakarta -

Orang tua akan selalu memprioritaskan segala kebutuhan anak-anaknya. Bukan hanya masalah sepele, hal besar yang mengancam dirinya pun rela dikorbankan demi anak mereka.

Salah satu kisah menyentuh ditunjukkan oleh seorang ibu asal China. Ibu tersebut menolak untuk menjalani prosedur kemoterapi demi kesembuhannya dari tumor dan kanker yang diidapnya.

Hal tersebut dia lakukan bukan tanpa alasan, Bunda. Dia rela menanggung penyakit tersebut demi menghemat uang agar dapat merawat anaknya yang juga sakit.

Dengan biaya kemoterapi yang sangat tinggi, dia khawatir akan menghabiskan lebih banyak uang. Padahal uang tersebut dapat digunakan untuk pengobatan putranya, Zhang Xiaoming.

Dilansir South China Morning Post, bocah itu tengah dirawat karena sakit ginjal parah di Xian, provinsi Shaanxi. Xioming membutuhkan pengobatan secara teratur, hingga keluarganya berutang ribuan yuan karena tagihan medisnya.

Keluarganya tidak memiliki pilihan lain karena jika Xiaoming tidak melakukan perawatan, maka dia akan mengalami gagal ginjal. Akibatnya, bocah tersebut perlu melakukan transplantasi ginjal.

Demi membayar seluruh tagihan medis, sang ayah, Zhang Caizhu telah menjual seluruh kambing miliknya yang berjumlah 20 ekor. Sementara untuk bertahan hidup, mereka harus makan roti dan sayuran asin setiap harinya.

XiaomingXiaoming dan ayahnya/ Foto: South China Morning Post

Sedihnya, mereka juga harus merawat anak perempuan yang mengalami cacat mental. Akibat kondisi keluarga itu yang memprihatinkan, staf rumah sakit ikut iba. Para dokter dan perawat bergantian membeli makanan untuk orang tua Xioming yang bekerja keras mencari dan menghemat uang demi pengobatan anaknya.

Sementara sang ibu telah menderita kanker payudara 10 tahun lalu. Dahulu, dia hanya melakukan sekali kemoterapi, kemudian berhenti karena keluarganya tidak mampu membayar biaya perawatan. Dan pada awal 2015, wanita itu didiagnosis dengan fibroid rahim, namun kembali menentang untuk operasi agar tidak menghabiskan banyak uang yang dapat digunakan untuk pengobatan Xiaoming.

Dikutip dari Women's Health, fibroid rahim merupakan pertumbuhan tumor jinak di dalam maupun luar dinding rahim. Umumnya fibroid rahim dialami oleh wanita usia 30-40 tahun.

Belum jelas apa penyebab fibroid rahim, namun beberapa faktor bisa memengaruhi pembentukannya, seperti hormon estrogen dan progesteron, riwayat keluarga, kehamilan. Adapun gejala paling umum dari kondisi ini, yakni pendarahan haid meningkat, sering buang air kecil, sembelit, sakit perut bawah, perubahan ukuran lingkar pinggang, dan gangguan kesuburan.

Bunda, simak juga penjelasan mengenai suntik putih yang dapat membuat gangguan pada ginjal dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda