
trending
Dampak Belajar Online bagi Anak & Orang Tua, Bisa Muncul Kesenjangan Sosial
HaiBunda
Minggu, 21 Jun 2020 13:11 WIB

Pandemi Corona tak hanya menyebabkan kekacauan dalam dunia kesehatan dan ekonomi, Bunda. Pandemi global ini juga mengganggu sistem pendidikan di seluruh dunia.
Pemerintah masih menetapkan para peserta didik belajar secara online dari rumah. Tidak ada tatap muka di sekolah demi mengurangi penyebaran virus Corona, terlebih di wilayah yang masih ditemukan kasus COVID-19. Lalu, apakah sistem belajar online ini ada dampak negatifnya jika tidak tercapai dengan baik?
Dijelaskan Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia periode 2009 - 2014, pendidikan adalah sesuatu yang tak bisa berhenti. Pendidikan terus bergerak dan tak boleh terputus dalam keadaan apapun.
"Ada pelajaran menarik dari ikan koi. Ikan itu kalau kecil warnanya sama semua, tapi kalau dipelihara terus warnanya jadi macam-macam, semakin kontras, manusia juga gitu. Tugas pendidikan adalah menemukan warna-warna yang mungkin di awal tidak kelihatan, namun terus dieskplore," tutur Mohammad Nuh, dalam acara Forum Kamisan Transmedia Institute melalui Zoom, baru-baru ini.
Nuh juga menyinggung terkait pembelajaran dari rumah secara online, yang kini tengah digaungkan pemerintah. Dikatakan Nuh, saat ini yang kena dampak dari sistem pendidikan ini adalah 68 juta anak. Persoalan dasarnya adalah jika kita belajar dari rumah, maka sumber pembelajaran utama yakni sekolah harus tetap aktif.
"Kita semua sepakat cara terbaik saat ini pakai daring. Tetapi saya memberikan pendapat, kombinasi, ada yang online ada yang offline," jelas Nuh.
"Begitu kita masuk pada pembelajaran online, tentu ketersediaan dan keterjangkauan digital infrastruktur menjadi keharusan. Karena kalau ini tidak ada, maka kebijakan belajar dari rumah tidak punya makna."
![]() |
Nuh pun menegaskan, pembelajaran online ini jika tidak terlaksana dengan baik dan tak bisa menyentuh lapisan masyarakat secara merata, maka akan menimbulkan kesenjangan sosial.
"Yang menarik dan perlu dicermati, kalau ini tidak terjadi, tidak connect antara pembelajar dan sumber belajar, maka nanti akan ada yang namanya losses in learning atau kehilangan dalam pembelajaran. Kalau ini terjadi, akan terjadi yang namanya dropout rate (pseudo), inequality, dan learning poverty atau kemiskinan dalam belajar semakin besar," urainya.
Seperti Bunda tahu, pembelajaran online membutuhkan koneksi dan juga biaya lebih. Untuk mereka yang berada di garis bawah ekonomi tentu hal ini sangat memberatkan. Itu sebanya menurut Nuh, persoalan pendidikan di tengah pandemi Corona ini benar-benar harus dipikirkan dengan matang.
"Yang pertama kali kena adalah kelompok kaum marginal atau yang miskin. Maka nanti akan muncul generasi baru yang tidak memiliki masa depan dan ujungnya bermuara pada ketidakadilan," katanya.
Lebih khusus, Nuh mengingatkan untuk fokus pada pendidikan dasar, sebab pendidikan dasar adalah pondasi dari pendidikan itu sendiri. Selain itu, hampir semua lapisan masyarakat baik kaya maupun miskin menyekolahkan anaknya di sekolah dasar. Ini artinya, pemerintah harus benar-benar memikirkan bagaimana agar pendidikan dasar ini bisa tercapai oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali meski di tengah pandemi.
Nuh pun berharap agar pemerintah membentuk tim khusus untuk memitigasi dampak loses in learning. Karena jika tidak, dikhawatirkan nantinya akan ada gap yang cukup tinggi pada generasi kita selanjutnya.
"Harus ada tim khusus yang memikirkan ini, kalau itu yang terjadi, masyarakat ikut tenang, ada yang memikirkan. Dan dibentuknya per blok. Case di Surabaya tentu berbeda dengan case di Pulau Rote. Jadi penyelesaian ini tentu jadi tanggung jawab kita semua, khususnya pemerintah," tukasnya.
Anak-anak belajar dari rumah memang pilihan terbaik saat ini ya, Bunda. Hanya saja, kita tidak tahu sampai kapan ini bisa berlangsung. Tentu menunggu pandemi Corona ini berakhir.
Simak juga the new normal di masa pandemi dalam video ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Dear Guru, Ini Pesan Kemdikbud untuk Hari Pertama Sekolah Tatap Muka

Trending
Mendikbud: Keputusan Anak Masuk Sekolah atau Tidak, Ada di Tangan Orang Tua

Trending
Menteri Nadiem: 94 Persen Peserta Didik RI Tak Diperkenankan Belajar Tatap Muka

Trending
Dear Bunda, Ini Jadwal Belajar dari Rumah Buat PAUD & SD yang Tayang di TVRI

Trending
Cegah Corona, Pemprov DKI Perpanjang Belajar di Rumah Sampai 5 April 2020


7 Foto
Trending
7 Potret Dracaena, Anak Sulung Narji Cagur yang Baru Lulus SMP
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda