HaiBunda

TRENDING

Bocah Perempuan Dipaksa Nikahi Sepupu, Maharnya Capai Rp144 Juta

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Jul 2020 22:45 WIB
Ilustrasi/ Foto: iStock
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, publik Iran dikejutkan dengan berita pernikahan seorang bocah perempuan 10 tahun. Ia diketahui menikah dengan saudara sepupunya yang berusia 22 tahun, Bunda.

Video pernikahan keduanya tersebar di media sosial. Dilansir France24, pernikahan berlangsung di sebuah distrik miskin di tenggara Kohgiluyeh, Provinsi Boyer-Ahmad.

Pengantin terlihat duduk bersebelahan dan wajah anak perempuan itu disamarkan dalam video. Keluarga tampak sedang melakukan upacara pernikahan.


Dalam video dikatakan bahwa pengantin pria akan membayar mahar berupa 14 koin emas dan 50 juta toman (9.000 Euro) atau setara Rp144 juta.

Mengutip Mirror, dalam video, seorang pria bertanya pada pengantin perempuan, "Fatima, apakah Anda setuju untuk menikahi Milad Jashani?."

Bocah 10 tahun itu lalu menjawab, "Dengan izin orang tua saya, ya."

Pengantin pria mengatakan, "Ya, saya setuju." Keduanya pun resmi menjadi suami istri dan seketika keluarga yang ada di ruangan itu bertepuk tangan dan bersorak. Pengantin pun tersenyum.

Video pernikahan yang diliput oleh TV nasional itu menyebabkan kemarahan dan langsung dibatalkan oleh pihak berwenang. Meski begitu, keluarga mengatakan pada media bahwa mereka mencoba untuk menikahkan pasangan itu lagi.

Ilustrasi pasangan menikah/ Foto: iStock

Usia anak perempuan itu memang belum dikonfirmasi. Namun, beberapa surat kabar mengatakan kemungkinan usianya 9 atau 11 tahun.

Di Iran, anak perempuan dapat menikah pada usia 13 tahun dengan persetujuan orang tua. Tetapi, anak perempuan itu berusia lebih muda dan dapat menikah dengan izin dari seorang hakim.

Menurut Amnesty International, sekitar 17 persen anak perempuan di Iran menikah sebelum usia 18 tahun, Bunda.

Menikah itu bukan keputusan yang mudah diambil. Sebab, butuh kesiapan fisik, mental, dan kedewasaan.

Dokter Spesialis Jiwa OMNI Hospitals Pulomas Jakarta dr.Jimmi MP Aritonang, Sp.KJ, mengatakan bahwa secara psikologi, perkawinan usia anak bisa menyebabkan trauma dan krisis percaya diri, kemudian emosi enggak berkembang dengan matang.

"Kepribadiannya cenderung tertutup, mudah marah, putus asa, dan mengasihani diri sendiri. Hal ini karena si anak belum siap untuk menjadi istri, pasangan seksual, dan menjadi Ibu atau orang tua," kata Jimmi.

Selain itu, perkawinan usia anak juga menyebabkan gangguan kognitif, seperti enggak berani mengambil keputusan, kesulitan memecahkan masalah, dan terganggunya memori.

Simak juga pesan bijak Lenna Tan pada pasangan yang ingin nikah muda, di video berikut:

(ank/kuy)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

Menyusui Annisa Aulia Rahim

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

Parenting Asri Ediyati

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK