Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Tragisnya Anak Perempuan Diculik Pacar Ibunda, 20 Tahun Dipaksa Lahirkan 9 Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 01 Oct 2020 08:05 WIB

Pelecehan Seksual anak
Tragisnya Anak Perempuan Diculik Pacar Ibunda, 20 Tahun Dipaksa Lahirkan 9 Anak/ Foto: iStock
Jakarta -

Rosalynn McGinnis tak pernah membayangkan hidupnya menjadi kacau karena pacar ibunya, Henri Michelle Piette. Selama 20 tahun, dia diculik dan dipaksa melahirkan sembilan anak dari Piette.

McGinnis masih berusia 10 tahun saat Piette mulai melakukan kekerasan seksual kepadanya. Tak hanya itu, Piette juga kerap memukul ibunya.

Saat McGinnis berusia 12 tahun, sang ibu memutuskan hubungan dengan Piette. Namun, pria 42 tahun itu justru tak terima dan ingin membalas dendam.

Pada 31 Januari 1997, Piette mendatangi sekolah McGinnis dan menculiknya. Ibu McGinnis tak pernah mau berbicara terbuka tentang kasus penculikan putrinya ini. Sementara putrinya hilang, Piette terus kabur.

Piette membawa McGinnis ke Wagoner, Oklahoma, lalu menikahinya dalam upacara pernikahan palsu. Piette mengatakan kepada McGinnis kalau ibunya sudah tidak menginginkannya lagi dan dia sudah dilupakan.

Piette terus memperkosa McGinnis dan melecehkannya. Keduanya berkeliling Amerika Serikat untuk kabur dan menetap.

Untuk menjaga McGinnis tetap dalam pengawasannya, Piette mengubah penampilan bocah itu. Ia mewarnai rambutnya dan membuat McGinnis menggunakan kacamata. McGinnis bahkan menggunakan nama berbeda selama diculik.

Pada tahun 2000, McGinnis baru berusia 15 tahun ketika dia melahirkan anak pertamanya dari Piette. Sejak itu, dia dipaksa untuk memiliki delapan anak lagi, Bunda.

McGinnis mengalami pelecehan seksual dan fisik setiap hari. Piette memberi tahu anak-anaknya bahwa mereka adalah hewan yang hidup karena memiliki ibu. Jika tidak ada McGinnis, maka dia akan membunuh mereka semua.

Selama diculik, McGinnis selalu melindungi anak-anaknya dan mendapatkan kekerasan fisik. Ia bahkan sempat mengalami patah tulang.

Anak-anak McGinnis tahu bahwa ayahnya sering berbuat kasar kepada sang ibu. Namun, mereka tidak tahu bahwa Piette menculik McGinnis. Piette menghabiskan uang untuk narkoba dan alkohol, sementara McGinnis terpaksa mengemis untuk memberi makan anak-anaknya.

Pada tahun 2016, sepasang suami istri merasa curiga saat melihat kondisi McGinnis dan anak-anaknya yang kurang gizi di sebuah supermarket. Mereka menawarkan bantuan kepada McGinnis jika dia berencana untuk melarikan diri dari suaminya.

Tak lama setelah itu, anak pertama McGinnis, memutuskan untuk meninggalkan rumah. Sementara, ketika Piette pingsan karena alkohol, McGinnis kabur membawa delapan anak dan barang miliknya. Ia lari ke rumah sepasang suami istri yang pernah ditemuinya itu.

Pasangan suami istri itu membantunya mencari perlindungan setelah mengetahui McGinnis masuk dalam daftar orang hilang. Saat itulah, McGinnis dan anak-anaknya terbebas dari Piette.

Selama setahun Piette kabur dan akhirnya ditangkap pihak berwajib. Ia menampik semua tuduhan dan mengatakan bahwa 99 persen yang dikatakan McGinnis adalah kebohongan.

"Saya tidak pernah memperkosa anak. Saya bercinta dengan istri saya, kami menikah," kata Piette, dilansir Mirror.

Pada Februari 2020, Piette akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena kasus penculikan. Hukuman ditambah 30 tahun karena kabur dengan maksud melakukan kekerasan seksual pada remaja. Ia juga diperintahkan untuk membayar denda kepada McGinnis.

Simak juga langkah-langkah mencegah pelecehan seksual pada anak, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda