
trending
Perawat Surabaya Positif Corona Meninggal Usai Melahirkan, Bayi Ikut Tertular Virus
HaiBunda
Kamis, 25 Jun 2020 23:01 WIB

Tenaga medis kembali gugur karena virus Corona atau COVID-19. Perawat RS Gotong Royong Surabaya, Vivitra Wallada meninggal dunia setelah dinyatakan positif COVID-19.
Vivitra tutup usia pada Rabu, 24 Juni 2020, pukul 03.35 WIB. Beberapa hari sebelum meninggal, perawat 26 tahun ini sempat melahirkan bayi laki-laki dengan proses caesar.
"Tanggal 22 Juni jam 3 pagi dilahirkan secara caesar. Sedangkan ibunya atau perawat yang dimaksud meninggal dunia dini hari tadi (24/6/2020)," kata Ketua PPNI Jatim, Prof Nursalam.
Bayi Vivitra langsung menjalani perawatan intensif di NICU RSAL dr Ramelan. Nursalam menyebut, sang bayi lahir dengan status positif COVID-19.
"Bayinya laki-laki dan keadaan positif COVID-19. Saat ini masih dirawat di NICU RSAL," ungkapnya.
Vivitra dirawat dari tanggal 18 hingga 20 Juni. Ia kemudian dirujuk ke RSAL Surabaya karena mengalami sesak napas dan sedang dalam kondisi hamil 8 bulan.
Sebelumnya, Vivitra sempat menjalani rapid test, namun hasilnya non-reaktif. Ia terus mengeluh demam dan akhirnya menjalani rapid test kembali.
"Kronologi pasien dirapid pertama tanggal 15 Juni 2020, hasil rapid non reaktif. Pasien tetap merasa demam dan trombosit menurun. Karena masih demam, pasien akhirnya dirapid ulang dan difoto thorax dan hasilnya reaktif," ujar Nursalam.
Hasil thorax menunjukkan bahwa dia terkena pneumonia di paru-paru. Vivitra pun disarankan untuk opname.
![]() |
Kabar meninggalnya Vivitra pertama kali disampaikan Dewan Pengurus PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Provinsi Jawa Timur. PPNI menyampaikan duka mendalam atas kepergian perawat muda ini.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Dewan Pengurus PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Provinsi Jawa Timur turut berduka cita dan belasungkawa atas berpulangnya pejuang kesehatan dan kolega kami, Vivitra Wallada pada hari Rabu (24/6) pukul 03.35 WIB. Perawat RS Gotong Royong Surabaya, semoga amal ibadah diterima Allah SWT," tulis keterangan PPNI Jatim, dikutip dari detikcom, Rabu (24/6/2020).
Bicara soal COVID-19 dan ibu hamil, hingga kini pengaruhnya memang masih diteliti, Bunda. Dikutip dari Harvard Health Publishing, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ibu hamil berisiko tinggi tertular COVID-19 atau terkena gejala parah jika dinyatakan positif.
Para ahli berpikir bahwa wanita hamil mungkin sama dengan masyarakat umum. Mereka dapat mengembangkan gejala jika terinfeksi virus ini. Informasi terkini menunjukkan, gejala cenderung ringan sampai sedang, sama seperti wanita yang tidak hamil.
Meski begitu, ibu hamil tetap harus melindungi diri dari penularan Corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk tetap rutin cuci tangan, hindari memegang mata, hidung, dan mulut, serta jaga jarak. Jika sedang batuk atau flu, gunakan tisu atau praktikkan etika batuk yang benar.
"Jika Anda demam, batuk, dan mengalami kesulitan bernapas, segera hubungi dan cari perawatan, serta ikuti petunjuk atau saran medis," demikian isi anjuran WHO.
Simak juga pesan bijak Lenna Tan pada pasangan yang ingin nikah muda, di video berikut:
(ank/kuy)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Siap-siap Bun, Ledakan Kasus COVID-19 Mulai Terjadi

Trending
Kabar Baik Bun, Jakarta & Jatim Bebas dari Zona Merah COVID-19

Trending
5 Fakta Pasien COVID-19 yang Dikabarkan Meninggal di Taksi Usai Ditolak 10 RS

Trending
Sedih, Bocah 5 Tahun Positif COVID-19 Dijemput Sendirian Naik Ambulans untuk Karantina

Trending
Meninggal karena Corona, Perawat RSPI Sulianti Saroso Dilepas dengan Haru


6 Foto
Trending
6 Potret Mendiang dr Michael dan Calon Istri, Penuh Sukacita dan Kenangan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda