TRENDING
Cerita Perempuan RI Xaviera, Nekat Sekolah di Korea Saat Usia 15 Tahun
Asri Ediyati | HaiBunda
Sabtu, 22 Aug 2020 06:00 WIBXaviera Putri Ardianingsih kini menjadi sosok idola baru dan inspiratif di Indonesia. Perempuan berusia 19 tahun ini, mengenyam pendidikan di salah satu universitas top Korea, KAIST.
Yang menarik, sebelum masuk ke KAIST dengan beasiswa full, Xaviera juga bersekolah di Korea Science Academy dengan beasiswa full pula. Terlepas dari pencapaiannya yang mengagumkan ini, ada perjuangan berat yang ditempuh Xaviera selama sekolah.
HaiBunda kali ini berkesempatan ngobrol panjang lebar dengan Xaviera mengenai perjuangannya selama sekolah di Korea Selatan. Mulai dari awal mula diterima beasiswa hingga pergaulan di Korea Selatan. Ternyata, Xaviera mendaftar beasiswa setelah direkomendasikan oleh gurunya.
"Ini sempat aku ceritain di salah satu video di channel YouTube aku, jadi kebetulan ada kakak kelas di SMP aku dulu, yang sekolah di SMA itu. Kebetulan juga, kita satu organisasi pelatihan olimpiade matematika dan karena SMA aku di Korea ini fokus ke bidang sains," kata Xaviera yang sempat terdaftar sebagai murid di SMA Negeri 8 Jakarta.
"SMA-ku biasa berpromosi ke murid-murid olimpiade ini. Dan karena saat itu aku juga direkomendasi guru aku, akhirnya aku memilih untuk coba daftar," sambungnya.
Saat itu Xaviera masih duduk di kelas 1 SMA. Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa berani mengambil keputusan untuk belajar ke luar negeri di usia 15 tahun?
Xaviera berani sekolah di Korea, karena sudah punya keinginan untuk sekolah di luar negeri sejak kecil. Alasannya luar biasa, Bunda, ia ingin merasakan lingkungan yang baru dan keluar dari zona nyamannya.
"Karena aku pikir juga dengan cara itu, aku bisa belajar lebih banyak tentang dunia luar yang enggak sesempit atau se-simpel yang kita kira dan secara enggak langsung belajar lebih tentang diriku sendiri," kata perempuan kelahiran 2001 ini.
Dari kecil suka matematika dan dapat dukungan penuh dari orang tua
Bunda penasaran bagaimana Xaviera bisa lolos beasiswa full? Ternyata dari kecil, Xaviera memang suka matematika dan ini berlanjut hingga SMA, ia masih mengikuti olimpiade sains dan matematika. Sehingga akhirnya ia mendapat rekomendasi dari gurunya. Namun, setelah masuk SMA di Korea, ia jadi jauh lebih tertarik dengan sains, Bunda. Diakui Xaviera, setelah melihat aplikasi sains di dunia nyata ternyata sangat menarik.
Selain itu, Xaviera juga merasa beruntung mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya.
"Aku bersyukur banget sama orang tuaku karena merekalah yang mendukung dan ngebantu aku selama pendaftaran, sebelumnya aku pikir ini hal biasa untuk orang tua ngebantu anaknya," ujarnya
"Tapi saat aku lihat kembali, enggak banyak orang yang seberuntung aku dan punya orang tua yang ngedukung keputusan dan keinginan anaknya apalagi melepas anaknya ke luar negeri di umur yang sangat muda," sambung Xaviera.
Di sisi lain, Xaviera mengungkap bahwa keluarganya memang dari dahulu sangat memprioritaskan pendidikan dan dari kecil sudah membekali Xaviera dengan banyak pelajaran. Bukan hanya dari belajar saja tapi juga mindset.
"Orang tuaku juga karena punya pengalaman tinggal dan sekolah di luar negeri, mereka melihat kesempatan dan keputusan aku ini menjadi suatu hal yang enggak tentu akan datang dua kali. Plus, keputusan ke Korea ini bukan atas paksaan mereka, tapi malah karena purely keinginan aku sendiri!" kata Xaviera.
Saat ditanya apakah ada didikan orang tua yang membuatnya termotivasi, Xaviera menjawab bahwa sebenarnya tak ada didikan khusus dari orang tuanya. Hanya saja, dari kecil Xaviera bersama dua kakaknya sudah dibiasakan sama orang tua untuk menonton film, kartun, dokumenter berbahasa Inggris.
"Yang nyinggung tentang dunia luar, jadi tanpa kita sadari kita jadi udah terbiasa sama hal-hal berbahasa Inggris dan masalah-masalah di luar juga," tutur Xaviera.
Xaviera juga mengatakan bahwa dari kecil, ia juga sudah punya hubungan dekat sama orang tuanya. Ya, sehingga perbincangan tentang rencana sekolah sudah jadi hal yang natural bagi ia dan orang tuanya.
"Aku juga sering diceritain tentang masa-masa ortu aku sekolah dan tinggal di luar negeri jadinya aku juga ikut termotivasi deh!" ungkapnya.
Perjuangan sekolah di Korea Selatan: berat banget!
Masa remaja Xaviera saat SMA mungkin tidak seperti anak SMA pada umumnya. Ia bahkan mengusahakan diri untuk menyeimbangkan belajar dan kegiatan non akademik. Ya, karena sistem pendidikan di Korea Selatan begitu berat dan kompetitif.
"Sebelum aku ke Korea, aku sudah sering dengar tentang sistem edukasi Korea Selatan yang keras dan kompetitif, tapi aku enggak sangka bakal seberat itu pas aku beneran pindah," ujar Xaviera
"Pas aku pertama kali sampai jujur saja berat banget, karena selain culture-nya beda jauh sama Indonesia, kompetisi dan waktu belajarnya memang intens sekali, kita belajar sampai jam 10-12 malam di hari sekolah biasa, dan hari Sabtunya pun kadang nggak bisa ke mana-mana karena ya sibuk dengan tugas dan review," sambungnya.
Namun, melihat rutinitasnya, Xaviera pun sadar kalau masa SMA sangat berharga dan tak bakal terulang. Selain harus belajar dengan rajin, ia juga membuat kenangan dan pengalaman sebanyak-banyaknya dengan teman SMA-nya di Korea Selatan.
"Biar aku enggak nyesel pas tua nanti. Aku coba ngeseimbangin ini dengan ikut ekskul secara aktif, jadi student ambassador, jalan-jalan keluar sama teman-teman setiap weekend kalau enggak ada quiz atau ujian, sampai se-simpel nonton movie bareng di kamar malam juga aku lakuin semua," kata Xaviera.
"Di SMA-ku juga kebetulan juga ada kegiatan lainnya yang enggak ngenyangkut belajar saja kayak festival misalnya, nah pas saat itu aku biasanya main dan relax saja. Menurut aku sih, asal kamu berupaya dan willing to do it, enggak ada yang namanya enggak bisa," sambungnya.
Masih soal pengalaman semasa SMA, Xaviera juga memiliki pengalaman yang unik dan kenangan lucu. Salah satunya ketika riset dengan guru fisika yang berujung hiking gunung dengan membawa tas berisi buku pelajaran yang beratnya kurang lebih 2 Kg. Tak terasa hiking memakan waktu, begitu ia dan teman-temannya turun sudah malam, ia melanjutkan belajar di ruangan self-study malam. Bicara ruangan self-study jadi ingat drama Reply 1988 ya?
Hijab bukan halangan, tidak pernah dibully
Bersekolah di Korea sejak SMA menjadi keuntungan bagi Xaviera. Wawasan dan pandangannya jadi terbuka lebar tentang dunia. Ia juga lebih tolerir dan menerima banyak perbedaan.
Hijab juga bukan halangan bagi Xaviera. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini bahkan mengaku sama sekali tidak pernah menjadi korban bullying.
"Aku personally enggak pernah mengalami bullying sama sekali. Untuk bisa akrab dengan murid-murid Korea menurutku harus happen in both ways, bukan cuma aku yang berusaha tapi juga teman Korea aku," ujarnya.
"Yang paling penting menurut aku itu jangan memandang background terlalu banyak tapi tetap respect perbedaan satu sama lain. Aku merasa lucky karena bisa dipertemukan sama teman-teman yang sangat peduli sama aku sampai sekarang dan sebaliknya," lanjut Xaviera.
Menurut Xaviera, tinggal di negeri orang itu bakal mengajarkan banyak banget pelajaran yang enggak bisa didapatkan kalau tinggal di negara kita saja.
"Mau itu di bidang akademis maupun perspektif kamu ke dunia itu sendiri. Bagi yang takut, enggak apa-apa kok it's natural, karena aku pun sebelum pindah juga nervous. Jangan mikirin hal-hal yang belum terjadi terlalu banyak and just go for it! good luck," kata Xaviera.
Semoga kisah Xaviera sekolah di Korea ini bisa menginspirasi Bunda dan anak ya.
Simak juga cerita Dewi Gita dan Armand Maulana tentang merelakan putri semata wayangnya untuk berkuliah di Inggris:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Cerita Yolanda Victoria Peraih Beasiswa S2-S3 di Polandia, Calon Ilmuwan Kecantikan
Viral Mahasiswa IPK 2 Koma Raih Beasiswa LPDP ke Inggris, Simak Kisahnya Bun
Terpopuler: Kisah Mahasiswa RI Dapat Beasiswa di Belgia-Resep Tumis Sayur Tanpa Minyak
Bangga Kuliah di Kampus Top Korea, Hijaber RI Berjuang Hadapi Rasisme
TERPOPULER
Najwa Shihab Peringati 40 Hari Meninggalnya Suami, Unggah Foto bersama Sang Putra
Mitos atau Fakta, Sunat Berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak? Ini Kata Dokter
Deretan Artis Banting Setir saat Pindah ke Luar Negeri, Bisnis Jamu hingga Psikolog
3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui
Arti Nama Tia dan 30 Rangkaian untuk Anak Perempuan, Simpel & Indah untuk Sapaan
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Najwa Shihab Peringati 40 Hari Meninggalnya Suami, Unggah Foto bersama Sang Putra
3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui
Suami Chikita Meidy Ungkap Dugaan KDRT oleh Istri usai Dituding Lakukan Judol
Arti Nama Tia dan 30 Rangkaian untuk Anak Perempuan, Simpel & Indah untuk Sapaan
Mitos atau Fakta, Sunat Berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak? Ini Kata Dokter
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Aaliyah-Thariq Halilintar Girang Sebut Wajah Anak Kayak Bule
-
Beautynesia
6 Fakta Perjalanan Cinta Nadin Amizah dan Faishal Tanjung yang Baru Resmi Bertunangan
-
Female Daily
Qeza Clinic Hadirkan Treatment Dermaqual Melasma untuk Bantu Cerahkan Kulit!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Viral Kisah Wanita yang Tak Hapus Makeup 22 Tahun, Wajahnya Jadi Begini
-
Mommies Daily
Kania Ayuningtyas: Kecintaannya untuk Belajar Bersama Anak-anak Menggerakkan Hatinya untuk Buka Kelas Gratis di Bali