Putri Diana Merasa Tak Diinginkan Istana dan Tak Mungkin Jadi Ratu Inggris

Nama Putri Diana tak pernah sepi mengisi hati penggemarnya. Meski sudah meninggal lebih dari 20 tahun lalu, kisahnya tetap hangat dibicarakan.

Pribadinya yang baik dan menarik membuat mendiang Putri Diana sulit dilupakan, Bunda. Belum lama ini, sebuah wawancara masa lampau mendiang Putri Diana beredar di media sosial. Kala itu Lady Diana diwawancara oleh Martin Bashir dalam program Panorama BBC pada pada 25 November 1995.

Wawancara tersebut dimulai dengan pernyataan terkait apakah Putri Diana merasa akan menjadi ratu Inggris.

"Tidak, saya tidak tahu," kata Diana sambil tersenyum sendu.

Diakui Diana dia hanya ingin menjadi ratu di hati masyarakat. Hanya saja dia tidak pernah melihat dirinya sebagai seorang 'ratu' di Inggris.

"Saya ingin menjadi ratu di hati rakyat, tetapi saya tidak melihat diri saya menjadi ratu di negara ini," ungkapnya.

Diana merasa banyak pihak yang tidak menginginkannya menjadi ratu. Terutama pihak dari sang mantan suami, Pangeran Charles. Ia merasa tidak diperkenankan berada di Istana.

Diana pun menyadari bahwa pihak keluarga kerajaan bersikap demikian, karena ia kerap melakukan hal yang diluar aturan.

"Karena saya melakukan sesuatu secara berbeda. Karena saya tidak mengikuti buku peraturan," paparnya.

Lebih lanjut, Diana mengatakan dirinya melakukan semua hal menggunakan hati bukan dengan kepala. Itu sebabnya kadang ia tidak sejalan dengan aturan kerajaan.

"Karena saya memimpin dari hati, bukan kepala, dan meskipun itu membuat saya kesulitan dalam pekerjaan saya, saya mengerti," tuturnya.

Meskipun kerap ditentang, namun Diana sendiri lebih suka mengikuti kata hatinya. Hal ini karena ia ingin menunjukkan cintanya pada rakyat.

"Tapi seseorang harus keluar dari sana, dan mencintai rakyat serta menunjukkan cinta tersebut," ungkapnya.

Simak juga cerita Wirda Mansur yang sempat terbebani dengan titel anak ustaz dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]