Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Bikin Nangis! Perjalanan Penyanyi Tere Jadi Mualaf yang Penuh Liku

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 10 Oct 2020 11:20 WIB

seleb
Bikin Nangis! Perjalanan Penyanyi Tere Jadi Mualaf yang Penuh Liku/ Foto: Tere / Instagram
Jakarta -

Bunda masih ingat dengan penyanyi Tere? Penyanyi yang sempat hits di era 90-an akhir hingga awal 2000-an ini belum lama mengungkap perjalanannya memeluk Islam. Ia menceritakan bagaimana ia mantap menjadi mualaf.

Penyanyi yang bernama asli Theresia Ebenna Ezeria Pardede ini mengaku bahwa perjalanan hijrahnya bisa dibilang berliku. Singkat cerita, awal mula ia mulai mengenal Islam ketika duduk di bangku kuliah tahun 1998.

"Memang waktu itu prosesnya, dimulai ketika berpikir secara rasional. Waktu itu saya kuliah, tahun 1998, angkatan reformasi, zamannya bebas berpendapat," kata Tere di YouTube Cerita Untungs, dikutip Sabtu (10/10/2020).

Tere menceritakan bahwa saat itu memiliki pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidupnya. Misalnya, 'Siapa kita?', 'Dari mana kita berasal?', 'Untuk apa kita di dunia', dan 'Ke mana nanti kalau kita sudah pulang?'.

Dari situ, Tere baru mulai berkenalan dengan agama Islam melalui pernyataan yang disampaikan oleh temannya. Kala itu, ia ngobrol santai tentang masing-masing agama yang diyakini.

Tere kaget dengan pernyataan temannya yang Muslim bahwa Islam juga mengakui Tuhan (Yesus) yang disembahnya. Tere kemudian terus bertanya, namun merasa kurang puas dengan jawaban temannya itu. Kemudian, ia diminta untuk membaca Al-Qur'an terkait jawabannya.

"Buat saya kan waktu itu antara penasaran tapi seram karena kita dahulu dibuat mindset-nya seolah-olah di luar agama kita adalah jalan kesesatan. Dan memang, waktu itu saya berusaha berpikir logis," kata Tere.

Sampai akhirnya, Tere menemukan ayat-ayat dari Al-Qur'an yang membuka pikirannya. Tere mengungkapkan saat itu logikanya menerima, namun hatinya masih keras.

"Saya sempat agnostik sekitar setahun. Oke lah ini agama buatan manusia, yang penting saya tahu Tuhan saya cuma satu. The creator of the universe. Dulu kan mikirnya gitu," ungkap Tere.

"Sampai akhirnya dikasih mimpi, mimpinya terbujur kaku dalam gelap dan ditanya sebuah cahaya. Dan ditanya 'Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Alhamdulillah Allah kasih saya bangun. Oke ini kode keras, pesan dari langit," ujarnya.

Setelah bertanya kepada beberapa guru, Tere semakin mantap dan ingin mengucap syahadat (memeluk Islam). Ternyata mengucap syahadat tak semudah yang dikira.

Pada 2 September 2000, akhirnya Tere resmi memeluk Islam. Setelahnya, ia pikir sudah selesai, ternyata perjalanan hijrahnya masih sangat panjang.

"Iman harus dipupuk. Memupuk itu dengan rasa cinta dengan Allah dan Rasul-Nya. Saya belum paham, kalau ini faktor penggembur iman seseorang. Enggak mungkin iman kita kuat kalau kita enggak sayang sama Rasulullah," ujarnya.

Pada tahun 2012, sang ibunda meninggal. Lanjut di 2013, ayahnya menyusul. Sebelum meninggal, Tere ingat betul bahwa sang ibunda yang seorang kristiani taat berpesan kepadanya supaya menjalani Islam harus serius, jangan setengah-setengah.

"Saya merasa ditampar ketika di tahun 2013, waktu Bapak saya pulang. Bapak saya sudah syahadat lebih dahulu dari saya tapi di akhir hidupnya ditarik lagi hidayahnya. Kembali lagi ke agamanya. Kemudian saya dimimpikan lagi tentang Bapak, saya syok banget," kata Tere.

Sejak mimpi itu dan ayahnya berpulang dalam status non Muslim, Tere meneguhkan lagi keimanan Islamnya. Ia tidak mau ketika menjelang hayatnya dalam kondisi seperti sang ayah.

Diakui Tere, semakin ia mendalami Islam, semakin banyak kenikmatan yang diberikan Allah padanya. Mulai dari bisa mengaji, itikaf di masjid selama Ramadan, mantap berhijab, hingga umrah.

"Alhamdulillah saat ini Allah mempertemukan dengan orang-orang yang saleh, guru-guru yang baik. Semua yang memperlihatkan keindahan Islam yang sesungguhnya," kata Tere.

Simak juga kiat mengenalkan agama pada anak:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda