Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Sempat Atheis, Noe 'Letto' Mantap Jadi Mualaf Saat Kunjungi Masjid di Kanada

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 23 Apr 2021 17:37 WIB

Neo Letto ateis
Noe Letto/ Foto: YouTube Cahaya untuk Indonesia

Setiap orang memiliki perjalanan spiritual yang beragam dalam menentukan agama atau keyakinan dalam hidup. Termasuk salah satunya dialami oleh vokalis band Letto, yakni Noe.

Belum lama ini, Noe menceritakan kisahnya saat melewati perjalanan untuk menjadi seorang Muslim. Sebelumnya ia sulit mempercayai soal eksistensi tuhan sampai membuatnya menjadi seorang atheis.

Noe mengungkap, dulu ia berpikir dan menganggap bahwa syahadat sendiri merupakan sebuah kesaksian semata. Sehingga hal tersebut tak membuat seseorang serta merta percaya pada Tuhan dan Nabinya.

"Saya belum beragama ini," tuturnya, HaiBunda kutip dari channel YouTube CAHAYA UNTUK INDONESIA pada Jumat (23/4/2021).

Banner tanaman hias pembawa hoki.Banner tanaman hias pembawa hoki./ Foto: Mia Kurnia Sari

"Saya cuma mengadopsi konsep beragama sehingga belum betul-betul bersaksi terhadap Tuhan. Kalau syahadat sendiri kalimatnya bukan suruh percaya sama Tuhan, bukan suruh percaya sama Kanjeng Nabi. Suruh bersaksi. Saksi itu tidak denger-denger, tidak mengakuisisi," sambungnya.

Dengan pemikiran tersebut, putra pendakwah Cak Nun itu pun pada akhirnya memilih untuk pergi ke Kanada. Tujuannya untuk mempelajari Islam.

Di Kanada, Noe Letto lantas menjadi gelandangan. Ia sampai harus tinggal di sebuah masjid. Di sana ia tak tak memiliki tujuan untuk menemukan Islam, melainkan bertahan hidup.

"Karena pikirannya, wah mati nih kalau nggak bertahan. Akhirnya mampir ke masjid. Saya bilang numpang tidur di sini boleh? Oh boleh. Dikasih kasur lipat dan bantal," tuturnya.

Namun mesti tak berniat untuk hal tersebut, musisi berusia 41 tahun itu secara tak langsung justru belajar Islam di masjid itu, Bunda. Ia pun mulai duduk dan hadir dalam kajian yang dipimpin seorang Syekh.

"Saya bertanya kepada Syekh. Benar enggak Tuhan maha adil? Karena saya melihat agama adalah sebuah sistem, valid. Tidak ada pernyataan yang berlawanan," terangnya.

Pertanyaan soal keadilan Tuhan ini membawanya pada pembahasan terkait setan.

"Kalau setan berkembang biak, punya anak kemudian satu detik kiamat dan belum melakukan dosa apapun, dia masuk neraka atau surga?" tanya Noe pada si Syekh.

Noe berpikir dalam logikanya, jika Tuhan memasukkan dia ke neraka, artinya pernyataan selama ini mengenai setan masuk neraka itu salah. Karena, setan itu dimasukkan ke neraka itu tanpa berbuat kesalahan apapun, Tuhan malah ia anggap bertindak tidak adil.

Syekh yang mendapat pertanyaan tersebut lantas balik memberi soal kepada Noe. Ia bertanya bagaimana musisi ini tahu cara setan berkembang biak.

"Nggak tahu Syekh, saya berasumsi dia seperti manusia," jawab Noe.

Syekh tersebut kemudian memberikan pandangan lain. Katanya, bagaimana jika setan itu berkembang biak dengan cara membelah diri.

"Seandainya setan berkembang biaknya membelah diri bagaimana? Jadi makhluk yang baru pun melakukan dosa seperti makhluk sebelumnya," jelas Noe.

Dengan jawaban tersebut, Noe mengaku bahwa dirinya merasa tertampar. "Wah ketampar saya di situ," katanya.

Noe pada akhirnya tersadar, Bunda. Bahwa selama ini dirinya memiliki keterbatasan dalam memahami agama dan Tuhan. "Berarti kemampuan saya memahami agama bukan dari limitasi agama. Tetapi limitasi pemahaman dan data yang saya miliki," ujar Noe.

"Yang membuat saya masuk Islam adalah jawaban dari Syekh. Karena jawaban dia menggunakan yang logis," ujarnya.

Bunda, simak juga perjalanan spiritual artis lainnya saat memeluk agama Islam di halaman berikut.

Bunda, simak juga kiat mengenalkan agama pada anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


ALASAN MARCEL SIAHAAN JADI MUALAF USAI 2 KALI PINDAH AGAMA

Marcell Siahaan saat berkunjung ke kantor detikcom.

Marcel Siahaan/ Foto: Asep Syaifullah/detikHOT

Seperti Noe Letto, Marcell Siahaan juga memiliki kisah sebelum dirinya memutuskan menjadi umat beragama Islam. Yang mana, sebelumnya ia sempat dua kali pindah agama.

Kisah yang Marcel alami tersebut ia bagikan dalam beberapa waktu yang lalu. Kepada Daniel Mananta, penyanyi sekaligus aktor kelahiran Bandung ini membeberkan apa saja hal yang ia lalui hingga yakin menjadi mualaf.

Awalnya, Marcell diketahui sebagai seorang umat Kristiani. Kemudian ia berganti kepercayaan menjadi Buddha saat menikah dengan mantan istrinya, penulis Dewi Lestari atau Dee Lestari.

Hingga akhirnya, ia pun menikah kembali dengan Rima Melati Adams. Hingga saat ini, ia pun memutuskan menjadi mualaf dan memeluk agama Islam.

Sebagaimana yang Marcell ungkap, ia kini merasa lebih nyaman dan senang ketika telah menjadi umat Muslim, Bunda.

"Gue nyaman, gue senang, gue yakin bahwa segala sesuatu itu ada titiknya," ungkap Marcell, dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network.

Selain itu, Marcell juga ungkap bahwa dalam ajaran Islam, ia bisa berbuat banyak hal baik untuk diri sendiri dan orang sekitarnya. Katanya, keputusan untuk memeluk agama Islam pun bukan hanya untuk kepentingan dirinya saja, namun juga berdampak pada orang lain.

"Gue jadi merasa bisa berbuat banyak hal. Menjadikan diri gue sesuatu yang berguna buat banyak orang," kata Marcell.

"Jadi bukan hanya melihat ini sebagai pencapaian spiritual hanya internal gue, tapi gue juga pencapaian spiritual eksternal," sambungnya.

"Menciptakan struktur buat anak gue, menciptakan struktur buat istri gue, sebagai kepala keluarga sebagai imam," lanjutnya.

Bunda mau tahu seperti apa pengalaman Marcell Siahaan lainnya dalam perjalanan spiritualnya? Simak informasi selengkapnya di halaman berikut, ya.

PENILAIAN MARCELL SIAHAAN TERHADAP TUHAN

Marcell Siahaan saat berkunjung ke kantor detikcom.

Marcel Siahaan/Foto: Asep Syaifullah/detikHOT

Lebih lanjut, Marcell Siahaan juga menjelaskan seperti apa pandangannya tentang melihat Tuhan, Bunda. Ia juga menjelaskan soal pembelajaran tentang keikhlasan dalam menjalani hidup, lho.

"Dia (Allah) itu menjadi sesuatu yang maha kokoh sekaligus at the same time, sesuatu yang paling loveable menurut gue," tutur Marcell.

Selain itu, menurutnya, keikhlasan adalah suatu hal yang kerap ia rasakan saat dirinya bisa membantu orang lain atau dirinya sendiri butuh bantuan. Katanya, pelajaran inilah yang ia temukan ketika menjadi seorang mualaf.

"Melihat banyak hal itu lo harus benar-benar, dalam kondisi yang lo harus berserah, ikhlas gitu. Dan menurut ajaran yang gue jalani sekarang ini ya, apapun itu adalah hal yang membuat gue jadi bisa lebih ikhlas dalam melihat segala hal," bebernya.

"Karena itu yang paling susah," sambungnya.


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda