
trending
Wajib Tahu Bun, Tingkat Kepatuhan Prokes Warga Perlu Ditingkatkan
HaiBunda
Senin, 07 Dec 2020 17:38 WIB

Satgas Penanganan COVID-19 menyebut tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, masih belum memuaskan. Dari pemantauan kedisiplinan protokol kesehatan yang dilakukan sejak tanggal 18 November 2020, grafiknya sempat mengalami fluktuasi di sekitar Minggu ke-4 November.
"Sangat disayangkan, bahwa trennya terus memperlihatkan penurunan terkait kepatuhan individu dalam memakai masker, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Hal ini bertepatan dengan periode libur panjang tanggal 28 Oktober-1 November 2020," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, dikutip dari covid19.go.id, Senin (7/12/2020).
Tren penurunan tersebut terpantau terus berlanjut pada 27 November 2020. Persentase kepatuhan untuk memakai masker ialah 58,32%. Sedangkan untuk menjaga jarak persentasenya ialah 43,46 persen. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa liburan panjang merupakan momentum pemicu utama penurunan kepatuhan disiplin protokol kesehatan.
Lalu dari peta zonasi kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak, dari data 512 kabupaten/kota yang masuk, hanya kurang dari 9% kabupaten/kota yang patuh dalam memakai masker. Sementara yang lebih memprihatinkan, kurang dari 4 persen kabupaten/kota yang patuh dalam menjaga jarak.
Wiku mengatakan jika masyarakat semakin lengah dalam menjalankan protokol kesehatan seperti yang ditunjukkan dalam tiga periode libur panjang, maka akan meningkatkan penularan. Apabila dilakukan testing dan tracing, maka kasus positif akan meningkat.
"Jika terus seperti ini, maka sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi," ujarnya.
Wiku juga mengulang kembali hal yang pernah disampaikannya beberapa bulan yang lalu, dari hasil studi Yilmazkuday tahun 2020, menyatakan bahwa untuk menurunkan angka kasus positif dan kematian, maka minimal 75 persen populasi harus patuh menggunakan masker. Namun nyatanya, persentase kepatuhan menjaga jarak hanya mampu mencapai 59,20 persen, bahkan 42,53 persen.
Masalah ketidakpatuhan masyarakat ini, ia menekankan dampaknya pada penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif. Bahkan dalam beberapa hari belakangan mencetak rekor-rekor baru dalam hal peningkatan kasus.
"Sayangnya, penambahan kasus positif harian terus meningkat bahkan per hari ini menembus lebih dari 8000 kasus. Ini adalah angka yang sangat besar!" Wiku menegaskan.
Penambahan angka kasus yang cukup besar ini harus diperhatikan karena menandakan bahwa laju penularan COVID-19 masih terus meningkat. Masyarakat harus sadar akan dampak dari kelalaian terhadap protokol kesehatan. Target disiplin protokol kesehatan tidak akan menjadi sulit jika masyarakat sadar bahwa Indonesia masih dalam pandemi.
"Mohon masyarakat segera sadar, langkah kecilnya untuk mencuci tangan secara teratur, dengan memakai masker yang benar, bahkan upaya kecil untuk berusaha menjaga jarak satu sama lain sangat berdampak bagi kehidupan banyak umat manusia," pesan Wiku.
Sebagai informasi, untuk menekan laju pandemi di Indonesia masyarakat harus berperan aktif dan #IngatPesanIbu atau #IngatPesanBunda dalam menerapkan 3M, yakni #memakaimasker, #menjagajarak, dan #mencucitangan seperti yang dikampanyekan Satgas COVID-19.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Mau Liburan Aman dan Nyaman? Ke Trans Studio Cibubur Saja Bunda

Trending
Selama Libur Nataru, Penumpang Dilarang Makan dan Minum di Pesawat

Trending
Kabar Baik Bun, Kapasitas Testing COVID-19 di16 Provinsi Capai Target WHO

Trending
Bunda Perlu Tahu, Deretan Kasus Kerumunan yang Picu Klaster Corona

Trending
Bun, Hati-Hati! Gejala COVID-19 Ini Jarang Disadari

Trending
Bunda Kembali Kerja di Kantor? Berikut 7 Hal yang Harus Diperhatikan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda