
trending
Fakta Istri Pertama Saddam Hussein, Terkenal Kejam & Jalani Pernikahan Incest
HaiBunda
Sabtu, 26 Dec 2020 22:00 WIB

Tak banyak yang tahu mengenai kehidupan mantan Presiden Irak, Saddam Hussein. Namanya memang sudah tidak asing di telinga publik, namun tidak dengan kehidupannya dengan istri pertama, Sajida Talfah.
Sangat sedikit yang diketahui tentang pernikahan pertama Saddam Hussein dengan Sajida Talfah, Bunda. Membuat berita tentang mereka sulit dipisahkan antar fakta dan desas-desus.
Dikutip dari All Thats Interesting, pernikahan Saddam Hussein dan Sajida Talfah kabarnya adalah perjodohan yang diatur orang tua ketika mereka belum berusia sepuluh tahun, Bunda.
Sajida juga ternyata adalah putri paman Saddam, yang artinya Sajida merupakan sepupu Saddam. Sehingga menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan incest atau pernikahan saudara.
Pasangan ini menikah sekitar tahun 1963, hanya saja tanggal pastinya tidak diketahui. Dari pernikahan tersebut mereka memiliki lima anak yakni Uday, Qusay, Raghad, Rana, dan Hala.
Secara umum, Sajida, yang pernah menjadi guru sekolah sebelum menikah dengan sepupunya, sangat menikmati status sosial dari jabatan tinggi suaminya dalam pemerintahan Irak. Sajida Talfah sendiri gemar mengenakan pakaian desainer dari Eropa, perhiasan mahal, dan mengecat rambut gelapnya menjadi pirang.
Sementara itu, pemilik toko di Baghdad diduga takut menerima kunjungan istri pertama Saddam itu. Sebab, Sajida disebut-sebut jarang membayar harga penuh untuk barang yang diinginkannya.
Tak hanya itu, akun lain mengklaim bahwa Sajida sama kejam dan serakah seperti suaminya, Bunda. Seorang wanita yang berhubungan dengan keluarga Hussein menggambarkannya sebagai wanita kejam yang menganiaya pelayan rumahnya.
Ia juga pernah merantai anjingnya sendiri di bawah terik matahari sebagai upaya untuk membunuhnya karena kehausan. Hal ini lantaran sang anjing tengah dihukum akibat menggigitnya.
Lalu bagaimana nasib Sajida saat ini?
Klik halaman selanjutnya, Bunda.
Simak juga makna cerai di mata Kirana Larasati dalam video ini:
Akhir Nasib Sajida Talfah
Ilustrasi/Foto: iStock
Saddam berhati-hati untuk memastikan hanya foto-foto positif dirinya sebagai ayah dan suami penyayang yang dirilis ke pers. Bahkan dalam sebuah wawancara tahun 1978, dia mengklaim bahwa dirinya tak boleh membuat istrinya sengsara.
"Hal terpenting tentang pernikahan adalah bahwa pria tidak boleh membiarkan wanita merasa tertekan hanya karena dia seorang wanita dan dia seorang pria," demikian klaim tersebut.
Tentu saja, seperti kebanyakan orang lain yang ditunjukkan Saddam kepada dunia luar, penghormatan terhadap Sajida Talfa ini ternyata palsu. Desas-desus tentang banyak perselingkuhan sang diktator telah bermunculan selama bertahun-tahun dan seorang gundik bernama Samira Shahbandar yang memegang tempat khusus di hatinya.
Fakta bahwa Hussein dan Shahbandar sama-sama sudah menikah dengan orang lain tidak menghentikan mereka yang konon menikah secara diam-diam pada tahun 1986. Suami Shahbandar dengan bijak menyingkir, tetapi Sajida tidak mudah tenang.
Apakah Saddam benar-benar telah menjadikannya istri kedua atau tidak, dia dan Shahbandar mulai berani tampil di depan umum pada akhir 1980-an, yang tentunya membuat marah Sajida dan keluarganya.
Adnan Khairallah, saudara ipar Saddam dan sepupu pertama karena pernikahan incest Sajida, sangat vokal tentang aib yang ditunjukkan kepada saudara perempuannya. Namun, dia tiba-tiba dibungkam saat terbunuh dalam kecelakaan helikopter yang 'aneh'. Bertahun-tahun kemudian, salah satu pengawal Saddam mengakui bahwa dia telah menanam bahan peledak di helikopter atas perintah sang diktator.
Banyak anggota keluarga Hussein terpaksa melarikan diri dari Irak selama Perang Teluk, hanya untuk kembali setelah selesai. Sajida sendiri harus meninggalkan kehidupan mewahnya untuk selamanya pada tahun 2003, tepat sebelum pemboman Baghdad, meskipun masih belum diketahui di mana akhirnya dia berakhir.
Dia dilaporkan mencari suaka di Inggris dengan dua putrinya. Meskipun aplikasi resmi mereka tidak pernah diterima, pemerintah Inggris memastikan untuk menyatakan bahwa negara itu tidak berkewajiban untuk memberikan suaka kepada orang-orang yang telah mengambil bagian dalam pelanggaran hak asasi manusia.
Kekayaan dan kemewahan yang dinikmati Sajida Talfah datang dengan kerugian yang mengerikan bagi ribuan orang Irak, yang hidup dalam kemiskinan dan berisiko dijebloskan ke penjara atau lebih buruk lagi saat hidup di bawah kediktatoran Saddam. Bahkan jika Sajida tidak terlibat langsung dalam penyiksaan dan pembunuhan keji yang dilakukan oleh rezim suaminya, setiap permata dan perjalanan ke Paris telah dibayar dengan darah Irak.
TOPIK TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda