Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Ibunda Ternyata Pernah Kecewa Berat dengan Donald Trump Gara-gara Hal Ini

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 10 Jan 2021 23:01 WIB

HELSINKI, FINLAND - JULY 16: President Donald Trump shows off a World Cup football given to him by Russian President Vladimir Putin during a joint press conference after their summit on July 16, 2018 in Helsinki, Finland. The two leaders met one-on-one and discussed a range of issues including the 2016 U.S Election collusion.  (Photo by Chris McGrath/Getty Images)
Ibunda Ternyata Pernah Kecewa Berat dengan Donald Trump Gara-gara Hal Ini/ Foto: Getty Images/Chris McGrath

Perceraian tentu bukan hal yang diinginkan setiap pasangan, terutama bagi orang tua. Donald Trump pun merasakan kekesalan sang ibu karena bercerai.

Ibunda Donald Trump, Mary Trump, diketahui pernah merasa jengkel ketika perceraian terjadi. Ia juga menyampaikan kekesalannya pada istri pertama Donald Trump yang kini sudah menjadi mantan.

"Anak macam apa yang telah saya ciptakan?" ujar ibunda, Mary Trump ketika berbicara dengan menantunya usai diceraikan oleh Trump.

Ibu Donald Trump yang meninggal pada tahun 2000 itu disebut sempat sangat malu dengan anak keempatnya selama tahun 1990-an, ketika pernikahan dan bisnisnya yang gagal lalu menjadi subjek pemberitaan tabloid yang intens.

Mary Trump kemudian mengaku putus asa dengan kekonyolan putranya, ketika pasang surut perceraian dengan istri pertamanya, Ivana Trump, membuat keluarganya menjadi sorotan ketika dia sudah berusia delapan puluhan tahun.

"Dia (Mary Trump) menjadi sumber perhatian kecil selama ini dan sering difoto oleh paparazzi. Dia ngeri melihat peran yang dimainkan putranya," demikian pernyataan dalam sebuah artikel tahun 1990 di Vanity Fair.

Sebagai informasi, Mary Trump lahir sebagai anak ke-10 dari keluarga MacLeod di Outer Hebridean Isle of Lewis pada tahun 1912. Mary Trump memang dibesarkan di sebuah rumah tangga Presbiterian yang ketat dan berbahasa Gaelik.

Dilansir Independent, ibunda Donald Trump kemudian beremigrasi ke New York pada tahun 1930 dan mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga, sebelum kemudian menikahi pengusaha Fred Trump dan memiliki lima anak.

Dia kemudian menghabiskan bertahun-tahun sebagai ibu rumah tangga di lingkungan Queens dan kota. Ia juga menjadi sukarelawan badan amal lokal dan membantu suami dalam bisnis real estatnya.

Sementara, teman-teman keluarga Trump berkomentar bahwa Mary Trump selalu tampak lebih jauh dari keluarganya daripada suaminya.

Seorang teman masa kecil Donald Trump menceritakan bagaimana Fred Trump berada di sekitar sang anak dan melihatnya bermain, tetapi ibunya, Mary Trump tidak berinteraksi dengan putranya itu. Lantas apakah sifat Trump ternyata merupakan dampak perlakuan sang ibunda?

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Simak juga profil Kamala Harris, wakil presiden AS terpilih di 2020:

[Gambas:Video Haibunda]

Artis penyintas COVID-19



Psikolog menganalisis hubungan ibu dengan perilaku anak di masa depan

WASHINGTON, DC - NOVEMBER 26: U.S. President Donald Trump, first lady Melania Trump and their son Barron Trump walk across the South Lawn before leaving the White House on board Marine One November 26, 2019 in Washington, DC. Trump is traveling to Florida for a campaign rally and is scheduled to spend the Thanksgiving holiday at his private Mar-a-Lago Club. (Photo by Chip Somodevilla/Getty Images)

Ibunda Ternyata Pernah Kecewa Berat dengan Donald Trump Gara-gara Hal Ini/ Foto: Getty Images

Mary Trump sendiri disebut teman-teman Donald Trump sebagai sosok ibu yang jarang muncul di sekitar rumah. Mereka lebih sering melihat para asisten rumah tangganya.

Psikolog yang menganalisis perilaku Presiden AS itu bertanya-tanya apakah perilaku Trump yang selama ini haus pujian dan punya perlakuan buruk terhadap wanita, berasal dari hubungannya dengan ibu atau tidak.

Dalam sebuah wawancara, Prudence Gourguechon, dari American Psychoanalytic Association, mengatakan bahwa ia tidak berbicara spesifik tentang individu mana pun, termasuk Donald Trump. Namun, dia menyebut bahwa ada hubungannya antara perlakuan sang ibunda dengan sifat anak di masa depan.

"Saya tidak berbicara secara spesifik tentang individu mana pun, termasuk presiden, atau ibunya," katanya kepada Politico,

Lalu dia menambahkan bahwa hubungan yang solid dengan ibu yang penuh perhatian, membangun kapasitas untuk percaya, rasa aman, serta mengetahui apa yang nyata dan yang tidak nyata.

"Ibumu membantu Anda mengidentifikasi perasaan Anda dan mengembangkan struktur kognitif sehingga Anda tidak harus segera menindaklanjutinya. Dan menurut saya, adil untuk mengatakan bahwa kapasitas empati berkembang melalui hubungan keibuan Anda," kata Gourguechon.


(aci/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda