Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kepala Puskesmas Histeris Divaksin COVID-19, Ketahui Sebab Fobia Jarum Suntik

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Rabu, 27 Jan 2021 12:21 WIB

The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.
Ilustrasi vaksin/ Foto: iStock

Video Kepala Puskesmas Bone, Awaludin Rahim, disuntik vaksin COVID-19 mendadak viral, Bunda. Pasalnya Awaludin teriak ketakutan saat akan disuntik.

Dalam video yang kini tersebar di media sosial itu nampak Awaludin histeris saat akan disuntik. Ekspresinya bahkan seperti orang ingin menangis.

Beberapa kali Awaludin juga terlihat menghindar kala jarum suntik mendekati bahunya. Sementara beberapa petugas kesehatan yang berada di sampingnya berusaha untuk menenangkan.

"Jangan takut," kata seorang petugas kesehatan.

Butuh beberapa menit sampai akhirnya vaksin tersebut disuntikkan pada Awaludin. Usut punya usut, rupanya Awaludin bukan takut vaksin Corona, Bunda. Ia memiliki fobia dengan jarum suntik.

Meski takut jarum suntik, Awaludin tetap memberanikan diri untuk vaksin COVID-19, karena menurutnya hal tersebut adalah program wajib. Selain itu, menurut Awaludin ia ingin menjadi contoh untuk masyarakat. Meskipun takut jarum suntik, ia tetap divaksin.

Video tersebut pun mendapat beragam reaksi dari netizen, Bunda.

Klik halaman selanjutnya.

Simak juga tips mencegah fobia pada anak dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Deva Rachman



Reaksi netizen

The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.

Ilustrasi vaksin/ Foto: iStock

Banyak netizen yang mengaku tertawa terbahak-bahak menyaksikan video tersebut. Sebagian mereka bahkan heran karena Awaludin yang notabene adalah tenaga kesehatan bisa takut jarum suntik.

"ini bgmn bs histeris gitu, secara kerjaannya nyuntik pasien, tp sendirinya takut disuntik.." tutur akun @nanangbobcah***.

"Tukang suntik takut di suntik," tambah akun @uria***.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa Awaludin bukanlah satu-satunya orang atau bahkan tenaga kesehatan yang takut jarum suntik.

"Kayak sepupu gue dokter. Tp takut d suntik hahahaha," ungkap akun @helsysyahpu***.

"Alasan utama kenapa banyak yang gak mau di vaksin," ujar akun @venisya***.

"Kita satu server pak," tambah akun @muflihah***.

Di sisi lain, ada pula netizen yang merasa salut dengan Awaludin.

"Salutt.. Meskipun takut jarum suntik, beliau tetap memberanikan diri & memberi contoh yg baik," kata akun @halodim***.

Nah, sebenarnya kenapa orang bisa takut atau fobia jarum suntik ya, Bunda?

Simak penjelasannya di halaman selanjutnya.

Penjelasan fobia jarum suntik

Vaccine and syringe injection It use for prevention, immunization and treatment from COVID-19

Ilustrasi vaksin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kiattisakch

Melansir Healthline, fobia jarum suntik atau ketakutan berlebih terhadap tindakan yang melibatkan jarum suntik dikenal dengan trypanophobia. Biasanya, anak-anak sangat takut pada jarum suntik karena mereka tidak terbiasa dengan sensasi kulit mereka tertusuk sesuatu yang tajam.

Nah, memasuki usia dewasa, biasanya mereka mulai bisa mentolerir jarum dengan lebih mudah. Hanya saja, bagi sebagian orang, rasa takut akan jarum tetap menyertai mereka hingga dewasa. Terkadang ketakutan ini bisa sangat kuat.

Apa yang menyebabkan orang mengembangkan trypanophobia?

Menurut praktisi perawat kesehatan mental geriatrik dan psikiatri, Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab trypanophobia di antaranya, pengalaman hidup negatif atau trauma sebelumnya yang disebabkan oleh objek atau situasi tertentu. Adanya kerabat yang menderita fobia yang mungkin menunjukkan perilaku genetik atau yang dipelajari.

"Fobia masa kecil yang muncul pada usia 10 tahun, temperamen yang sensitif, menghambat, atau negatif, hingga perubahan kimia otak," kata Timothy.

Sementara itu, dilansir Very Well Mind, jika sangat mengganggu trypanophobia membutuhkan perawatan. Terapi perilaku kognitif (CBT) sangat efektif dalam mengobati trypanophobia.

"Melalui teknik seperti desensitisasi sistematis, variasi terapi pemaparan, Anda dapat secara bertahap belajar untuk mentolerir jarum. Beberapa ahli juga menemukan keberhasilan menggunakan hipnoterapi dengan pasien mereka," ujar psikiatri bersertifikat, Steven Gans, MD.

Tujuan dari desensitisasi sistematis adalah untuk secara bertahap memaparkan pengidap trypanophobia pada jarum dalam pengaturan yang terkendali dan aman, dimulai dengan melihat semprit tanpa jarum, kemudian semprit dengan jarum, dan akhirnya memungkinkan pengidap memegang jarum.


(yun/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda