
trending
Innalillahi, Komedian Murfi Sembako Meninggal Dunia akibat Sakit Jantung
HaiBunda
Jumat, 29 Jan 2021 20:27 WIB

Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air, Bunda. Komedian Murfi Hidayat, atau yang lebih dikenal sebagai Murfi Sembako, mengembuskan napas terakhir pada hari ini, Jumat (29/1/2021).
Kabar kepulangan Murfi Sembako ini disebarkan oleh rekannya, Yadi Sembako, melalui akun Instagram. "Innalilahi wainna illahi rajiun. Selamat jalan saudaraku Murfi Hidayat (Murfi Sembako) Bin Syafei pada hari ini, Jumat 29 Januari 2021," tulisnya, dikutip dari akun @yadisembako127_official.
Lebih lanjut, Yadi Sembako juga mengabarkan, Murfi Sembako meninggal dunia sekitar pukul 14.49 WIB, di Rumah Sakit Pelni Petamburan, Jakarta Barat.
Sebelum meninggal dunia, Murfi Sembako diketahui menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit jantung, Bunda. Yadi Sembako juga sempat membagikan kondisi Murfi Sembako saat berada di atas ranjang rumah sakit, dengan kondisi memprihatinkan.
"Syafakilah murfi hidayat (murfi sembako) mohon doa temen2 dan ke iklasannya untuk kirimkan fatehah buat murfi hidayat bin syafei," tulis Yadi Sembako, belum lama ini.
Risiko penyakit jantung
Diketahui, penyakit jantung menjadi salah satu penyakit tidak menular dan paling umum dialami masyarakat Indonesia. Bahkan, menurut data Riskesdas pada 2018, ada peningkatan prevalensi sakit jantung di Indonesia.
Ternyata, wanita memiliki risiko alami penyakit ini lebih tinggi daripada pria lho, Bunda. Dijelaskan dr.Asik Surya, MPPM, hampir 4 juta orang Indonesia mengalami sakit jantung. Sebanyak 1,8 juta diidap oleh laki-laki dan 2,1 juta diidap wanita menopause. Apa alasannya?
"Ada yang namanya hormonal. Estradiol, estrogen, progesteron dan sebagainya. Pada wanita usia yang masih produktif, masih subur, hormon estrogennya banyak, nah hormon estrogen ini punya efek melindungi otot jantung dan pembuluh darah," kata dr.Sally Aman Nasution, Sp.PD, K-KV, FINASIM, FACP, beberapa waktu lalu.
Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA untuk penjelasan lebih lengkap ya, Bunda.
Simak juga penjelasan tentang telapak tangan sering berkeringat pertanda sakit jantung, dalam video ini:
Risiko penyakit jantung
Ilustrasi Sakit Jantung/ Foto: iStock
Risiko penyakit jantung
Dokter Sally juga menjelaskan, wanita yang masih produktif memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah ya, Bunda. Namun yang perlu dicatat, begitu wanita sudah menopause, maka hormonnya turun dan diikuti dengan proteksi jantung serta pembuluh darahnya.
"Contoh, ada laki-laki usia 45, obesitas, hipertensi, gula naik, terus kena serangan jantung. Nah, kalau di sini wanita di usia yang sama, sudah mulai obesitas, tapi masih kecil risikonya (sakit jantung) karena masih punya estrogen," ujar dokter yang menjabat Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) tersebut.
"Tapi begitu usia 57-58, sudah menopause, dia lebih tua, maka risikonya lebih tinggi," lanjutnya.
Penyakit jantung tak bisa dianggap remeh, Bunda. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit ini, terutama jantung koroner, bisa menyerang kelompok usia muda mulai 25 sampai 29 tahun, dan menjadi penyebab kematian tertinggi di negara kita.
Selain menjaga asupan makanan, seseorang yang sudah terkena penyakit jantung harus benar-benar menjaga kondisi tubuh. Salah satunya dengan berolahraga.
Apa saja olahraga yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung? Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya.
Olahraga cegah penyakit jantung
Ilustrasi olahraga cegah penyakit jantung/ Foto: iStock
Olahraga cegah penyakit jantung
Dijelaskan dr.Aron Husink, Sp.JP, FIHA, dari Mayapada Healthcare Tangerang, olahraga yang dianjurkan pengidap penyakit jantung adalah yang sifatnya aerobik. Selain jalan atau lari, bisa juga berenang atau bersepeda, Bunda.
"Gerakan olahraga aerobik itu konstan, kontinu, dan terukur. Kalau lari mau intensitas ringan dianjurkan 150 menit per minggu. Nah, kalau intensitas tinggi bisa 75 menit per minggu," kata Aron pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Aron menjelaskan jika olahraga jenis aerobik baik karena memberikan beban terhadap jantung secara kontinu. Tidak seperti olahraga lain, misalnya angkat beban yang justru membebani jantung dari segi tekanan dan dorongan.
Untuk mulai berolahraga, prinsipnya harus bertahap ya. Terutama untuk Bunda yang jarang atau sudah lama tidak melakukan aktivitas fisik.
"Individu jarang berolahraga, mulainya harus bertahap, nanti bisa cedera di lutut atau sakit pinggang. Kalau sudah sering, stamina akan membaik dan intensitas level olahraga bisa naik," ujar Aron.
TOPIK TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda