Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah CPNS Guru Non-Muslim Ditugaskan Mengajar di Madrasah

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 02 Feb 2021 14:04 WIB

Guru pertama di MAN Tana Toraja yang tak berhijab
Foto: Guru MAN Tana Toraja pertama yang tidak menggunakan hijab (dok. Istimewa).

Sebagian besar dari kita lingkungan madrasah merupakan lingkungan Muslim. Hal tersebut memang betul, Bunda. Namun, belum lama ini salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Sulawesi Selatan yaitu MAN Tana Toraja kedapatan guru CPNS yang merupakan seorang wanita non-Muslim.

Guru CPNS itu adalah Eti Kurniawati, S.Si, Gr,. Ia merupakan guru geografi yang batal menerima SK pengangkatannya pada tanggal 19 Januari lalu bersama 8 CPNS lainnya karena terkonfirmasi positif COVID-19.

Dilansir laman resmi Kemenag Sulsel, Eti kala itu menjadi salah satu pasien OTG (orang tanpa gejala). Akhirnya, pada 27 Januari lalu, ia dapat mengetahui lokasi penempatannya setelah membuka amplop cokelat berisi SK yang diserahkan oleh Kepala Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil Kemenag Sulsel, H.Burhanddin, MM di ruang kerjanya pada 26 Januari 2021.

Eti, sapaan akrab wanita berambut lurus ini mengatakan dirinya sama sekali tidak menduga akan ditempatkan di MAN Tana Toraja karena ia beragama kristen, Bunda. Namun, ia yakin penempatannya ini merupakan rencana dari Tuhan.

"Awalnya saya kaget ketika menerima SK dan mengetahui bahwa saya ditempatkan di MAN Tana Toraja. Saya pikirnya akan ditempatkan di sekolah umum sesuai agamaku," ujar Eti.

"Tapi ya karena saya yakin ini adalah rencana Tuhan dalam hidup saya, maka akan saya jalani sebaik mungkin dan berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang baru nantinya," katanya.

Nantinya, Eti juga mengatakan untuk berusaha agar bisa beradaptasi di lingkungan kerjanya di MAN Tana Toraja. Walau pastinya tak berhijab, ia mengaku ingin menyesuaikan pakaian yang sopan di lingkungan madrasah. Baca kelanjutannya di halaman berikutnya.

Simak juga kiat mengenalkan agama pada anak:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Skandal TWOTM Sulut

Guru CPNS ini hargai perbedaan dengan beradaptasi di lingkungan madrasah

Guru MAN Tana Toraja pertama yang tidak menggunakan hijab (dok. Istimewa).

Foto: Guru MAN Tana Toraja pertama yang tidak menggunakan hijab (dok. Istimewa)

Eti yang merupakan alumni UNM Makassar ini mengatakan bahwa dia akan berusaha untuk bisa beradaptasi sesuai dengan kaidah agamanya, yang juga menghargai perbedaan keyakinan orang lain. Seperti memakai pakaian sopan lengan dan rok panjang, mengingat lingkungannya mayoritas Muslim.

"Contohnya, karena lingkungan tempatku nanti semua pada pakai jilbab maka saya harus beradaptasi dengan menggunakan baju lengan panjang dan rok panjang pula," ujar Eti.

Wanita muda yang selama ini berdomisili di Kota Makassar rupanya juga merasa tidak asing dengan lokasi penempatannya. Ya, karena leluhur Eti disebut juga berasal dari Tana Toraja.

Eti mengungkapkan dalam waktu dekat ini juga akan segera ke Tana Toraja, sebagaimana imbauan Kasubbag Kepegawaian dan Hukum, H.Burhanduddin bahwa CPNS yang telah menerima SK untuk segera melapor kepada Kakan Kemenag di mana ia ditempatkan.

"Dalam minggu ini saya akan segera ke Tana Toraja setelah selesai mengurus berkas-berkas saya untuk dibawa ke sana," ujar Eti.

Mungkin Bunda bertanya-tanya, mengapa Eti yang beragama Kristen ditempatkan di madrasah? Ternyata ada penjelasannya, Bunda. Baca kelanjutannya di halaman berikutnya ya.

Alasan guru CPNS yang beragama Kristen ditempatkan di madrasah

empty classroom view

Ilustrasi ruang kelas/ Foto: iStock

Mungkin Bunda bertanya-tanya, mengapa Eti yang beragama Kristen ditempatkan di madrasah? Analis Kepegawaian Andi Syaifullah pun memberikan keterangan.

Ketika diminta penjelasannya mengenai penempatan CPNS beragama Kristen di madrasah, Andi mengatakan bahwa kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) RI tentang pengangkatan guru madrasah khususnya pada Bab VI pasal 30.

"PMA nomor 90 tahun 2013 telah diperbaharui dengan PMA nomor 60 tahun 2015 dan PMA nomor 66 tahun 2016, dimana pada Bab VI pasal 30 dicantumkan tentang standar kualifikasi umum calon guru madrasah (khususnya pada poin a), yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak disebutkan bahwa harus beragama islam," kata Andi Syaifullah.

Andi pikir tidak masalah jika ada penempatan guru non-Muslim di madrasah karena nantinya Eti sendiri bakal mengajarkan mata pelajaran umum bukan pelajaran agama.

"Kan guru non-Muslim yang ditempatkan di madrasah ini akan mengajarkan mata pelajaran umum, bukan pelajaran agama. Jadi saya pikir tidak ada masalah. Bahkan ini salah satu manifestasi dari moderasi beragama dimana Islam tidak menjadi eksklusif bagi agama lainnya," papar Andi.

Seperti diketahui bahwa pada tanggal 19 Januari 2021 telah dilangsungkan acara pembinaan dan penyerahan SK CPNS formasi tahun 2019. Akan tetapi dari 193 CPNS Kemenag Sulsel yang dinyatakan lulus seleksi, terdapat 9 orang berhalangan hadir karena positif COVID-19.

Kemudian, pada 27 Januari, 5 dari 9 CPNS tersebut telah dinyatakan negatif termasuk Eti sehingga diperbolehkan hadir menerima SK-nya, dan sisanya 4 orang masih dalam tahap penyembuhan, Bunda.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda