Teddy Syach Ungkap Rina Gunawan Sosok Pekerja Keras Semasa Hidup

Teddy Syach dan Rina Gunawan/ Foto: Instagram @rinagunawan28

Suami Rina Gunawan, Teddy Syach akhirnya angkat suara, Bunda. Saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pria kelahiran Surabaya tersebut memberikan beberapa keterangan terkait meninggalnya sang istri.

Dari raut wajahnya, terlihat ayah dari dua orang ini begitu sedih dan merasa kehilangan. Sambil duduk, ia bercerita soal meninggalnya Rina karena beberapa latar belakang kesehatan.

Kata Teddy, Rina sakit karena selama ini dirinya bekerja dengan begitu keras. Dengan jadwal yang padat, mendiang istrinya tersebut kelelahan hingga jatuh sakit.

"Dengan kesibukan yang padat, jadi beliau kecapean mengurusi beberapa acara. Puncaknya pada saat istirahat justru," tuturnya, dikutip dari akun Instagram Trans TV Official, @transtv_corp, Rabu (3/2/2021).

Lebih lanjut, Teddy juga mengatakan bahwa istrinya terpapar COVID-19 saat bekerja mengurusi beberapa acara. Seperti yang diketahui, Rina merupakan pengusaha wedding organizer dan diketahui memiliki jam terbang yang tinggi.

"Selesai acara yang terakhir kalau enggak salah. Itu enggak tahu terpaparnya di mana," ungkap Teddy.

Selain COVID-19, Teddy juga mengatakan bahwa sang istri memiliki penyakit bawaan, Bun. Dengan kondisi tersebutlah, infeksi virus tersebut membuat Rina semakin menurun.

"Karena kebetulan istri saya, Rina memiliki penyakit bawaan. Jadi ada sinus, sesak napas," ungkapnya menjelaskan lebih dalam.

Tak hanya di situ, Teddy juga membeberkan salam perpisahan dengan sang istri. Hal tersebut terjadi sesaat sebelum Rina Gunawan menghembuskan napas terakhirnya.

"Terakhir sakit ya lima sampai sepuluh detik sebelum dipasangin ventilator dia dadah-dadah dia terus bilang, 'Dadah ayah, ayah dadah.' Sudah habis itu," beber Teddy.

"Dia itu selalu care enggak pernah tebang pilih. Saya dan anak-anak membantu dan membimbing selama 30 menit kita video call dan kami dari rumah enggak ada yang bisa ke ICU," lanjutnya dengan terisak.

Bunda, simak pidato Teddy Syach di depan makam sang istri di halaman berikutnya ya.

Lihat juga cara mudah buat madu jadi obat sinus dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PIDATO TEDDY SYACH DI MAKAM RINA GUNAWAN

Teddy Syach, Rina Gunawan dan anak-anaknya/ Foto: Instagram @rinagunawan28

Teddy Syah memberikan pidato di depan makam Rina Gunawan di tempat pemakaman umum Tanah Kusir, Bun. Ia mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran teman, awak media, serta satgas COVID-19 yang membantu pemakanan istrinya.

"Terima kasih teman-teman, rekan media, keluarga serta sahabat juga petugas gugus COVID-19 yang telah banyak membantu. Istri saya mendiang almarhumah Rina Gunawan meninggal pada 2 Maret kemarin," ujar Teddy Syach yang mengenakan hazmat, dikutip dari InsertLive.

Kemudian, Teddy juga mengatakan bahwa Rina menghembuskan napas terakhirnya usai salat Magrib. Teddy secara langsung membimbing mendiang istrinya sampai akhir hayat, disaksikan oleh anak-anak mereka.

"Setelah menunaikan ibadah salat Maghrib, kita menyaksikan secara langsung kepulangan beliau Rina Gunawan, sahabat, teman, kerabat dekat. Saya membimbing beliau sampai akhir hayatnya disaksikan putra putri saya," ungkapnya.

Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

TEDDY IKHLASKAN KEMATIAN RINA GUNAWAN

Teddy Syach, Rina Gunawan dan anak-anaknya/ Foto: Instagram @rinagunawan28

Sambil menangis, Teddy menyebut bahwa ia ikhlas ditinggal pergi oleh sang istri ke pangkuan Sang Khalik, Bun. Teddy mengatakan bahwa Rina telah menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pendamping hidupnya.

"Sebagai seorang suami, saya ikhlas ridho demi Allah. Sebagai saksi, kamu sudah menjalankan tugasmu sebagai seorang istri, seorang ibu yang baik, aku sebagai saksi. Terima kasih ya Allah engkau telah mengirimkan istri dan ibu yang baik untukku. Terima kasih sudah hadir menyaksikan pemakaman Rina Gunawan semoga khusnul khotimah," tuturnya.

Rina Gunawan meninggal dunia pada Selasa (2/3/2021) kemarin. Ia menghembuskan napas terakhir pada malam usai dirawat secara intensif selama satu pekan di Rumah Sakit Pertamina, Simprug.