Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Wasiat Memilukan Gadis 19 Tahun yang Ditembak Mati Saat Unjuk Rasa di Myanmar

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Mar 2021 11:55 WIB

Kyal Sin, gadis yang ditembak mati saat ikut aksi protes anti-kudeta di Myanmar.
Kyal Sin/ Foto: Facebook

Kematian Kyal Sin membawa duka bagi masyarakat khususnya kaum muda. Ia jadi korban aksi protes anti-kudeta di Myanmar, Bunda. Gadis 19 tahun ini ternyata sempat berniat donor organ, bila nantinya ia mati di tengah demonstrasi.

Kyal Sin ditembak pada Rabu (3/3/2021), ketika melancarkan aksi protes anti-kudeta di Myanmar. Gadis yang karib disapa Angel ini menarik perhatian sebab saat aksi dan di hari kematiannya, ia mengenakan kaus bertuliskan 'Semuanya akan baik-baik saja.'

Gadis itu mati setelah ditembak tepat di kepalanya. Ia kemudian dinyatakan meninggal di tempat. Penghormatan kematian Kyal Sin pun membanjiri media sosial, banyak yang menyebut dia sebagai pahlawan. Sehari setelah kematiannya, di Mandalay, orang-orang berbaris di rute prosesi pemakaman Angel.

Dilaporkan Reuters, para pelayat menyanyikan lagu-lagu revolusioner dan meneriakkan slogan-slogan anti-kudeta. Ada kisah menarik dari Angel yang disorot banyak orang, termasuk netizen di media sosial.

Seperti yang disinggung tadi, Bunda, Kyal Sin sempat menulis rincian golongan darahnya di Facebook dan meminta agar organnya disumbangkan jika dia meninggal. Ini ia lakukan karena sadar akan bahaya mengambil bagian dalam protes.

Myat Thu, yang bersamanya hari itu, mengungkap bahwa Kyal Sin begitu peduli dengan sesama selama melakukan aksi. Ia telah menendang pipa air, sehingga pengunjuk rasa bisa membersihkan mata mereka dari gas air mata yang disemprotkan aparat keamanan. Dia juga mencoba membantunya saat polisi melepaskan tembakan.

"Dia mengatakan kepada saya 'Duduk! Peluru akan mengenaimu'. Dia peduli dan melindungi orang lain," katanya, dikutip dari BBC.

Myat Thu mengenal sosok Angel yang periang dan sayang sekali dengan keluarganya. Baca kelanjutan kisahnya di halaman berikut.

Simak juga gaya parenting Sophie Navita yang membiarkan putranya melawan, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


SOSOK KYAL SIN 'ANGEL', GADIS 19 TAHUN YANG DITEMBAK MATI

Kyal Sin, gadis yang ditembak mati saat ikut aksi protes anti-kudeta di Myanmar.

Pesan Kyal Sin soal golongan darah dan donor organ/ Foto: Facebook

Myat Thu mengatakan, Angel alias Kyal Sin adalah gadis yang ceria. Angel sempat bangga bisa memberikan suara dalam pemilihan umum untuk pertama kalinya, pada tahun lalu. Ia juga dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai keluarganya.

"Dia mencintai keluarganya dan keluarganya juga sangat mencintainya," kata Myat Thu.

"Kami tidak sedang berperang. Tidak ada alasan untuk menggunakan peluru tajam pada orang-orang."

Banyak orang memberikan penghormatan kepada Angel di media sosial, Bunda. Banyak yang merasa berduka atas kematian gadis pemberani itu.

"Hati saya terasa sangat sakit," kata seorang teman.

"Beristirahatlah dalam damai temanku. Kami akan melawan revolusi ini sampai akhir," ujar lainnya.

Bagi Bunda yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di Myanmar, kenapa ada aksi protes anti-kudeta, baca kelanjutannya di halaman berikut ya.

APA YANG TERJADI DI MYANMAR?

A portrait of Aung San Suu Kyi overlooking Maha Bandula Park in Yangon.

Aung San Suu Kyi / Foto: Getty Images/Goddard_Photography

Kudeta militer di Myanmar tengah menjadi sorotan dunia, Bunda. Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi, yang sampat dipandang dunia luar sebagai pelindung bagi Myanmar, kini 'menghilang' dari publik. Hal ini karena ada tuduhan kecurangan pada pemilihan umum 8 November 2020, yang dimenangkan partai Suu Kyi, NDL.

Tentara Myanmar pun mengambil alih kekuasaan Suu Kyi. Ia ditahan dalam penyergapan sebelum fajar, bersama dengan para menteri utamanya dan sejumlah tokoh pro-demokrasi, pada 1 Februari 2021.

Militer Myanmar, yang dikenal dengan Tatmadaw, lalu mengumumkan bahwa negeri itu berada dalam status darurat selama setahun ke depan.

Dilansir New York Times, di seluruh Myanmar, baliho pemerintah masih menampilkan gambarnya dan gambar merak yang sedang bertarung di partainya. Tapi tentara, di bawah Panglima Tertinggi Jenderal Min Aung Hlaing, kembali berkuasa.

Sejak kudeta 1 Februari, Myanmar diwarnai aksi protes massa yang menuntut berakhirnya kekuasaan militer dan pembebasan para pemimpin terpilih yang ditahan.

Menurut Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, lebih dari 54 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan dalam protes sejauh ini, meskipun laporan lain menyebutkan angka tersebut jauh lebih tinggi.

Pada 3 Maret lalu, yakni hari kematian Angel adalah hari paling berdarah sejak kudeta, dengan 38 pengunjuk rasa tewas di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet meminta pasukan keamanan untuk "menghentikan tindakan keras mereka terhadap pengunjuk rasa damai". Banyak negara di dunia telah mengutuk kekerasan di Myanmar, meskipun ini sebagian besar diabaikan oleh para pemimpin kudeta.

Kita doakan semoga konflik di Myanmar cepat berakhir ya, Bunda.


(aci/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda