Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Ibu Kota Baru Negara Ini Jadi 'Kota Hantu', Begini Kondisinya

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 19 Jan 2022 19:35 WIB

Ilustrasi jalan
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/PPAMPicture
Jakarta -

Belakangan ini kita semakin sering mendengar soal ibu kota baru. Ya, karena ibu kota negara kita, akan dipindahkan ke Kalimantan. Rencana tersebut pun sudah final, bahkan nama Nusantara menjadi pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kota pengganti Jakarta tersebut.

Sebelumnya, ada sejumlah negara pernah melalui pemindahan ibu kota. Misalnya saja Inggris, memindahkan ibu kota dari Winchester ke London tahun 1066. Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga ikut melakukan hal serupa, dari New York ke Washington DC tahun 1800-an.

Akan tetapi, pemindahan ibu kota ini tak selalu berhasil. Sejumlah negara ada yang dianggap gagal, salah satunya tetangga RI di ASEAN, yakni Myanmar.

Myanmar awalnya memindahkan ibu kota negara dari Yangon ke Naypyitaw November 2005. Pemindahan dilakukan saat junta militer dikuasai Jenderal Than Shew.

Proyek urbanisasi dimulai pada tahun 2001. Alasannya Yangon macet dan sangat padat.

Namun laporan Nikkei Asia menduga pemindahan juga memiliki alasan lain. Mulai dari mewaspadai gerakan pro-demokrasi hingga bentuk strategi militer setempat.

Naypyitaw yang artinya "Istana Kerajaan" berada di Desa Kyatpyae, Kota Pyinmana, Provinsi Mandalay. Letaknya 372,8 kilometer (km) dari Yangon.

Namun sayang kota berukuran empat setengah kota London itu, sekitar 7.054 km, kerap dijuluki "kota hantu". Padahal, pemindahan menelan biaya hingga US$4 miliar.

Dana dipakai untuk membangun jalan raya megah, pembangkit, lapangan golf, hotel, pusat perbelanjaan, restoran, dan kafe. Namun, mengutip Business Insider dari The Guardian, kota itu minim penduduk, hanya dihuni 924 ribu jiwa saja, dari pencatatan tahun 2017.

"Jalan raya yang luas benar-benar kosong dan ada keheningan di udara. Tidak ada yang bergerak," tulis The Guardian seraya menyebut bahkan Wi-Fi gratis dan cepat, yang jarang di negara itu, tak sanggup menarik lebih banyak orang ke sana.

"Pada hari Minggu sore yang cerah, jalanan sepi, restoran dan lobi hotel kosong. Sepertinya gambaran menakutkan dari pinggiran kota Amerika pasca-kiamat; seperti film David Lynch di lokasi di Korea Utara," jelas media itu lagi.

Dalam laporan media lainnya, pejabat mengaku tak memilih tinggal di Naypyidaw karena kurangnya fasilitas komersial dan pendidikan. Sebelum dijatuhkan junta militer Februari 2021, Aung San Suu Kyi sampan membuat kebijakan yang mendorong kedutaan negara sahabat menempati kantor di Naypyidaw.


TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, simak juga manfaat mengajak anak rasakan dunia peternakan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda