Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Rina Nose Positif COVID-19, Ungkap Riwayat Batuk Kronis hingga 4 Bulan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 09 Mar 2021 13:56 WIB

Rina Nose
Rina Nose/ Foto: Instagram/rinanose16

Presenter dan komedian Rina Nose baru-baru ini diketahui terinfeksi COVID-19, Bunda. Hal tersebut ia ungkap langsung melalui media sosial Instagram.

Rina mengakui, dirinya terkonfirmasi positif COVID-19 pada 24 Januari lalu. Ia mengungkap kalau awalnya tersedak nasi, lalu berujung pada gejala umum yang biasa dialami pasien COVID-19.

"Tanggal 24 Januari lalu, saya sakti (demam, flu, pilek, batuk). Awalnya sih gara-gara kebesekan sangu (tersedak nasi) setelah merasakan tidak nyaman pada tikoro (tenggorokan) kemudian jadi tutuluyan (keterusan)," tulisnya di Instagram @rinanose16, dikutip Selasa (9/3/2021).

Terkait kabarnya tersebut, banyak netizen yang memberikan doa agar Rina lekas sembuh. Selain itu, ada juga yang mendoakan rekan kerja yang dekat dengan Rina.

"Semoga rekan-rekan kerja Rina Nose baik-baik saja yah, soalnya mereka pada percaya COVID dan mereka berusaha semampunya untuk jaga diri. Tapi yah kalo ada satu orang temennya yang bandel yah gimana atuh," ungkap akun @raya****.

Untuk Bunda ketahui, Rina Nose sendiri sebelumnya memang jadi bahan perbincangan terkait pernyataan soal COVID-19. 

Banner Resep Menu Makanan

Menanggapi komentar yang terkesan menyindirnya itu, Rina Nose pun memberikan jawaban. Katanya COVID-19 ini bukan soal kepercayaan, namun pengetahuan yang perlu untuk dibagikan.

"Ya edukasi dong. Berbagi ilmu pengetahuan dong. Kopid kan bukan kepercayaan. Bukan bandel, tapi belajar," jawabnya.

Klik baca halaman berikutnya untuk informasi selengkapnya ya, Bunda.

Simak juga pengalaman traumatis Fanny Fabriana saat terkena COVID-19, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


RINA NOSE PUNYA RIWAYAT BATUK KRONIS

Rina Nose dan Josscy

Rina Nose dan suami/ Foto: Instagram/rinanose16

Selain menjawab komentar tersebut, Rina Nose juga mengungkap bahwa kondisi kesehatan dirinya memang tidak baik, Bunda. Sejak kecil, Rina ternyata memang gampang sakit.

"Riwayat kesehatan saya juga buruk sejak kecil. Gampang sakit," tuturnya.

Lebih lanjut, wanita kelahiran Bandung, 16 Januari 1984, itu juga akui bahwa dirinya memiliki riwayat batuk kronis. Tak sebentar lalu sembuh, ia justru harus berjuang selama empat bulan dengan napas pendek.

"Pernah ada riwayat batuk kronis sampe 4 bulan dan napas pendek2," ungkap Rina.

Dengan kondisi tersebut, Rina menegaskan bahwa dirinya tak ingin hidup dalam ketakutan. Apalagi harus menyalahkan orang lain selama masih menghadapi pandemi COVID-19 yang belum usai di seluruh dunia.

"Lalu apakah saya harus hidup dalam ketakutan dan menyalahkan orang lain terus menerus?" katanya.

"Makanya belajar. Sebab pengetahuan akan mengalahkan ketakutan. Dan logika akan mengalahkan kepanikan."

Perlu diwaspadai, saat ini di Indonesia sudah terdeteksi varian baru virus Corona B117. Penjelasan selengkapnya, simak di halaman berikut ya, Bunda.

VARIAN BARU VIRUS CORONA B117

B.1.1.7, Mutation, Coronavirus, England, B117, European Union

Ilustrasi varian Corona B117/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Enes Evren

Belum lama ini, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono mengumumkan temuan dua kasus baru Corona B117. Mutasi Corona ini awalnya ditemukan di Inggris pada Desember 2020.

Peneliti genomik molekuler dan anggota Konsorsium COVID-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto, menjelaskan bahwa varian baru COVID-19 ini menunjukkan peningkatan gejala dan angka mortalitas atau kematian, Bunda.

"Data terakhir dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG), jadi grup yang memberikan nasihat kepada pemerintah Inggris terkait dengan varian baru, secara umum menunjukkan peningkatan gejala dan peningkatan mortalitas, tapi ini potensinya sebanyak maksimal 35 persen," kata Riza, dikutip dari detikcom.

Meski begitu, data ini masih menjadi perdebatan para ahli. Karena hingga kini, belum bisa dipastikan penyebab dari peningkatan gejala dan kenaikan angka kematian, serta hubungannya dengan Corona B117.

Lebih lanjut, Riza juga menyebut varian Corona B117 ini mulanya dinamakan sebagai VUI-202012/01. Kode tersebut diartikan varian under investigation, yang ditemukan pada Desember.

Sejauh ini, varian tersebut masih dalam investigasi atau pemeriksaan lebih lanjut. Namun, setelah beberapa data dari saintis di dunia muncul, Riza menyebut penularan dari varian Corona B117 terbukti meningkat hingga 50 - 70 persen. Nama varian pun berubah dari VUI menjadi VOC (varian of concern).

"Varian yang menjadi perhatian karena penularannya lebih cepat. Ada potensi membuat orang lebih banyak ke RS, menimbulkan potensi kematian, meskipun risetnya masih terus berjalan," katanya.

Dijelaskan Riza, sejumlah peneliti besar di dunia juga sudah memprediksi varian Corona B117 ini akan menggantikan varian dominan saat ini. Apabila varian Corona B117 terus mendominasi, maka ada kemungkinan siklus pandemi akan seperti di awal merebak.

"B117 itu lebih cepat, kemungkinan besar hampir semua peneliti-peneliti di dunia memprediksi varian ini akan menggantikan varian yang dominan saat ini," bebernya.

"Kalau dia dominan, lebih cepat, risikonya apa, akan lebih banyak orang ke rumah sakit, akan berulang lagi siklus yang kita alami di awal dulu pandemi."

Jadi, Bunda dan keluarga harus tetap waspada ya. Selalu terapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19.


(AFN/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda