Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kebiasaan Orang +62 yang Bikin Kaget Pria Jepang, 'Santuy' hingga Diperhatikan Saat Sakit

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 06 Aug 2021 16:45 WIB

Mas Kazuma
Mas Kazuma/Foto: YouTube: Mas Kazuma

Lagi, YouTuber dari negara asing kembali menilai bagaimana pengalaman mereka saat tinggal di Indonesia, Bunda. Kali ini datang dari seorang pria asal Jepang, yang dikenal sebagai Mas Kazuma.

Melalui channel YouTube Mas Kazuma, ia mengatakan bahwa dahulu ia sempat menetap di Indonesia. Saat itu ia bekerja di sebuah sekolah.

Belum lama ini, Mas Kazuma mengatakan bahwa culture shock yang ia ingat adalah soal makanan. Katanya, cita rasa masakan Indonesia itu amat terasa di lidah.

"Makanan di Indonesia itu sangat enak, tapi sangat pedas dan sangat manis," tuturnya, dikutip pada Selasa (3/8/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Kazuma mengatakan bahwa makanan favoritnya adalah tongseng. Dalam seminggu, ia mengaku bisa memesan menu tersebut hingga tiga kali.

"Aku suka tongseng, seminggu bisa makan tiga kali," akunya.

Selain itu, ada pengalaman lain yang ia dan temannya alami saat makan tongseng dan sate. Katanya, setelah makan, tubuhnya terasa pana seperti terbakar, Bunda.

"Suatu hari saat aku makan tongseng kambing dan satu kambing bersama temanku. Badanku menjadi sangat panas, waktu itu terasa seperti ada api dalam badanku," ceritanya.

Kazuma sampai saat ini masih bingung dan penasaran. Apa yang menjadi penyebab rasa panas tersebut muncul usai dirinya memakan kambing.

"Itu kenapa, ya? Aku masih penasaran," katanya.

Masih soal makanan, Kazuma lantas membandingkannya dengan makanan asal negara asalnya. Katanya, bumbu masakan di Jepang terasa lebih ringan.

"Kebanyakan masakan Jepang itu rasanya ringan, sering pakai sayur dan ikan. Tapi di Indonesia banyak yang digoreng (berminyak)," ungkapnya.

Dengan olahan yang berbeda, ia mengatakan bahwa awalnya ia tak terbiasa. Bahkan, ia sering ke toilet karena merasa makanan tersebut tak cocok di pencernaannya.

"Waktu di Indonesia aku jadi sering ke toilet, temanku juga," bebernya.

Meski begitu, Kazuma pada akhirnya terbiasa. Selang beberapa lama menetap dan mengonsumsi berbagai jenis makanan di Indonesia, pencernaannya pun mulai dapat menerima menu-menu khas Tanah Air.

"Ya itu orang Jepang, tapi lama-lama aku terbiasa," akunya.


Simak cerita Kazuma lainnya di halaman berikut ya, Bunda.

Tonton juga cerita cinta Nadia Vega saat bertemu suami di Belanda dan akhirnya jadi mualaf dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MASYARAKAT INDONESIA SUKA SENYUM DAN RAMAH

Mas Kazuma

Mas Kazuma/Foto: YouTube: Mas Kazuma

Selain makanan dan hal-hal kuliner, hal yang menarik lainnya dari Indonesia yakni masyarakatnya. Menurut Kazuma, orang Indonesia amat baik, ramah, dan suka melempar senyum.

"Orang Indonesia ramah sekali sering senyum, ya," ungkapnya

Kazuma lantas menceritakan pengalaman saat dirinya sakit. Ketika itu, ia mendapat perhatian dari orang sekitar.

"Misalnya aku masuk angin, orang Indonesia membelikan obat dan membawakannya padaku. Mereka juga membawakan jus, makanan dan lain-lain juga," tuturnya kagum.

Bagi orang Indonesia, ramah tamah khususnya memberi perhatian pada seseorang yang sakit menjadi hal lumrah ya, Bunda. Namun bagi Kazuma hal tersebut terasa amat asing. Ia mengaku tak pernah mendapat hal serupa saat di Jepang.

"Aku belum pernah merasakan itu di Jepang," katanya.

Kazuma nyatanya tak hanya menjadi akrab dengan makanan dan keramahan masyarakat Indonesia, Bunda. Sebab selain itu, ia juga mengenal tabiat yang amat bertolak belakang dengan kebiasaan orang Jepang, yakni soal ketepatan waktu.

Katanya negara asalnya tersebut amat ketat soal disiplin waktu. Sehingga keterlambatan dapat menjadi hal yang dibesar-besarkan.

Berbeda di Indonesia, budaya longgar dalam penerapan waktu menjadi hal biasa. "Budaya Jepang sangat disiplin soal waktu. Tapi orang Indonesia 'Santuy' saja," ungkapnya.

Dalam pengalamannya sendiri. Kazuma pernah diajak untuk berkumpul pukul 06.00 di sekolah. Namun saat ia tiba, tempat janji temu tersebut justru kosong tanpa adanya satu orang pun.

"Rencanya kumpul jam 06.00, tapi aku sampai pukul 05.58. Aku pikir terlambat, tapi sampai sana tidak ada orang."

"Tapi aku sudah biasa dengan budaya itu," sambungnya.

Simak kisah lainnya di halaman berikut ya, Bunda.

PENGAKUAN YOUTUBER MALAYSIA SOAL KEAMAAN DI INDONESIA

YouTube Ivy Phan

Ivy Phan/Foto: YouTube Ivy Phan

Tak hanya Kazuma, seorang YouTuber asal Malaysia, Ivy Phan, juga membeberkan pengalamannya. Wanita berkacamata itu menceritakan bagaimana pengalamannya saat berinteraksi dengan warga Indonesia selama menjalani pendidikan sebagai mahasiswa kedokteran gigi di UGM.

Salah satu di antaranya adalah saat berkenalan dan nekat pergi jalan-jalan dengan orang asing yang baru dikenal. Katanya, saat itu ia juga enggak habis pikir, Bunda

"Ada satu Mas, dia asli Makassar. Dia datang dan ngobrol dengan saya, dia kenalan saya juga kenalan."

"Terus dia bilang 'Kamu besok mau jalan-jalan, enggak?'. Saya kaget, enggak kenal lima menit saya udah setuju mau jalan-jalan," ceritanya, dikutip dari channel YouTube Ivy Phan.

Saat itu Ivy dan pria tersebut pun masing-masing membawa seorang teman. Mereka jadinya pergi berempat, Bunda.

"Saya malah ajak teman Jepang saya, dan dia juga bawa temannya, dua perempuan asing dengan dua pria asli Indonesia pergi ke Pantai Selatan," tuturnya.

Ivy betul-betul tak menyangka dengan keputusannya tersebut. Ia yakin, hal serupa tak akan ia lakukan jika berada di negara asalnya, Malaysia.

"Setelah itu saya pikir-pikir lagi, waduh kalau di Malaysia seperti itu (pergi dengan orang asing) ceweknya itu habis (bahaya)."

"Ternyata digituin di Indonesia itu aman, ya. Kamu kenalan dengan cowok dan pergi itu aman. Saya enggak mau coba itu di Malaysia," ungkapnya.

Enggak hanya soal pria Indonesia yang baik, Ivy juga menceritakan soal etika orang Yogyakarta, Bunda. Ia mengambil kasus video asusila yang terjadi pada seorang wanita dan rekaman tersebut tersebar luas.

Saat hal tersebut terjadi, respons yang terjadi di masyarakat betul-betul di luar dugaannya. Warga setempat justru mengambil tindakan tersebut secara serius dan tak main-main, karena mereka menganggap kejadian itu sebagai hal yang dinilai tak beradab.

"Kemarin ada cerita ada satu cewek hampir 'digituin' di kosnya oleh cowok jahat. Itu diviralkan di WA grupnya dijadiin broadcast."

"Dan saya kaget dari melihat respons orang Indonesia. Hal seperti ini ya bisa menggoncangkan satu kota, gitu. Dari respons orang Indonesia saya lihat sangat serius."

"Perbedaan antara keamanan Singapura sama Yogya, kalau di Singapura yaitu keamanan itu diletakkan pada undang-undang. Kalau di Yogya ya itu, aman karena itu ada kesadaran," tutur Ivy Phan dengan kagum.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda