Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Fakta Viral Burung-Burung Berjatuhan di Bali hingga Perekam Beri Kesaksian

Firli   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Sep 2021 08:40 WIB

Video burung-burung dalam keadaan basah berjatuhan di tanah viral di medsos. Video yang dibagikan sejumlah itu disebut terjadi di Bali. (Facebook Dek Eko)
Foto: Video burung-burung dalam keadaan basah berjatuhan di tanah viral di medsos. Video yang dibagikan sejumlah itu disebut terjadi di Bali. (Facebook Dek Eko)

Jakarta - Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan tersebarnya video burung-burung berbulu hitam ditemukan berjatuhan. Kondisi burung-burung tersebut pun dalam keadaan basah hingga fenomena ini menghebohkan.

Fenomena jatuhnya burung-burung tersebut diketahui terjadi di Bali, Bunda. Video viral tersebut diyakini berada di kawasan kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kabupaten Gianyar, Bali.

Video viral tersebut direkam oleh seseorang bernama Kadek Sutika yang kemudian diunggahnya di media sosial sekitar pukul 08.00 WITA. Sontak dalam hitungan menit saja, video burung-burung berjatuhan itu langsung menjadi viral di Facebook dan sudah tersebar luas dalam 15 menit.

"Iya awalnya saya rekam dulu itu, habis itu langsung unggah di FB. Kira-kira jam 8 lebih dikit (sudah viral). Enggak sampai 08.30, kira-kira jam 08.15 rasanya sudah viral," kata Sutika saat dihubungi detikcom, Kamis (9/9/2021) malam.

"Awalnya pagi itu saya mau baru berangkat kerja dan sedang hujan. (Karena hujan) saya cari dulu teman saya yang tak ajak kerja. Tapi teman saya mengatakan, enggak jadi kerja karena hujan," jelasnya.

Banner Rumah TKW Blitar

Lantas apa saja fakta-fakta tentang burung-burung yang berjatuhan dalam keadaan basah di Bali ini? Berikut rangkumannya seperti dilansir dari detikcom, Jumat (10/9/2021):

1. Perekam beri kesaksian

Setelah itu, Sutika pun memilih untuk segera pulang. Namun, di tengah perjalanan pulangnya, ia melihat anak-anak sedang mengambil burung-burung di kuburan setempat.

"(Saat pulang) saya lihat ke kuburan saya lihat anak-anak yang mengambil-ambil burung itu. Saya lihat ke kuburan, saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," kisahnya.

Sutika menjelaskan jika burung-burung tersebut berada di atas pohon asem dan suka tidur di sana. Namun anehnya, burung-burung itu baru ada sekitar lima hari di atas pohon.

Burung-burung yang mati berjatuhan itu pun sudah dikubur pada sore harinya. "Banyak sekali burung di sana, ribuan. Iya ribuan lebih. Saya pertama kali menjumpai hal seperti ini," tutur Sutika.

2. Tanggapan BKSDA Bali

Fenomena burung pipit yang berjatuhan tersebut diduga mati karena keracunan pestisida. Hal ini disampaikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

"Dugaan kami adalah perilaku masyarakat yang menggunakan pestisida non-alami di sekitar Desa Pering tersebut. Jadi dugaan saya adalah burung-burung tersebut keracunan dari pestisida tersebut," kata Kepala Subbagian Tata Usaha BKSDA Bali Prawona Meruanto kepada detikcom, Jumat (10/9/2021).

"Jadi dugaan sementara seperti itu dan kemudian teman-teman di lapangan melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk tetap hati-hati melakukan pestisida dan tetap menjaga habitat satwa liar yang ada di sekitar mereka. Tidak hanya burung yang lain juga menjadi perhatian masyarakat sekitarnya," jelasnya.

Klik baca halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Simak juga video tentang 5 kebiasaan aneh orang Indonesia di mata bule Belgia:

[Gambas:Video Haibunda]




BUKAN TERJADI PERTAMA KALI DI BALI

Video burung-burung dalam keadaan basah berjatuhan di tanah viral di medsos. Video yang dibagikan sejumlah itu disebut terjadi di Bali. (Facebook Dek Eko)

Foto: Video burung-burung dalam keadaan basah berjatuhan di tanah viral di medsos. Video yang dibagikan sejumlah itu disebut terjadi di Bali. (Facebook Dek Eko)

3. Dugaan penyebab burung-burung berjatuhan

Pihak BKSDA Bali pun sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi tempat jatuhnya burung-burung tersebut. Tak hanya itu, tim BKSDA Bali juga telah mengambil sample untuk diuji ke laboratorium untuk mencari tahu penyebabnya.

Tim BKSDA Bali menduga burung-burung pipit yang mati itu kemungkinan tercemar pestisida. Selain itu, ribuan burung yang mati tersebut juga diduga karena tingginya curah hujan yang mengandung asam.

"Burung-burung tersebut karena curah hujan yang cukup tinggi dan mungkin sedikit mengandung asam air hujan tersebut sehingga mengakibatkan burung-burung itu terjatuh," tutur Antok.

4. Pernah terjadi di Sukabumi

Rupanya peristiwa burung-burung yang berjatuhan ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Bahkan di Bali sendiri, kejadian ini rupanya sudah pernah dialami beberapa kali.

"Kejadian ini bukan yang pertama di Bali ataupun bukan pertama di Indonesia. Di Bali dalam lima tahun terakhir juga pernah ada kejadian di area Sanglah, Kota Denpasar, juga di Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Juga di Sukabumi, Jawa Barat, bulan Juli tahun 2021," kata Kepala Seksi Wilayah 2 BKSDA Bali Sulistyo Widodo dalam keterangan tertulis, Jumat (10/9/2021) dilansir laman detikcom.

5. Terjadi juga di Amerika Serikat

Tak cuma di Bali dan Sukabumi, fenomena burung-burung mati dan berjatuhan ini juga terjadi di Philadelphia, Amerika Serikat. Tepatnya pada bulan Oktober tahun lalu.

Hal ini juga menarik perhatian masyarakat lantaran jumlah burung yang jatuh juga mencapai ribuan. Burung-burung yang jatuh dan mati itu diduga karena menabrak bangunan tinggi.

Selain di Philadelphia, kejadian ribuan burung mati juga sempat menghebohkan wilayah Louisiana, Amerika Serikat, setelah malam pergantian tahun. Burung-burung tersebut tewas karena diduga takut kembang api. 


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda