Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Viral Burung Pipit Berjatuhan Massal di Balai Kota Cirebon, Apa Sebabnya ya, Bun?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 18 Sep 2021 11:58 WIB

Rombongan burung pipit berjatuhan dan mati massal di Balai Kota Cirebon, Jawa Barat. Begini potretnya.
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Setelah viral burung-burung berjatuhan massal di Bali, kini hal serupa terjadi di Balai Kota Cirebon, Bunda. Peristiwa tersebut awalnya diketahui oleh pegawai Balai Kota Cirebon pada Selasa (14/9/2021) pagi.

Kejadian itu akhirnya viral di media sosial. Salah seorang pegawai di Balai Kota Cirebon, Raharjo Utomo alias Ojo, menduga fenomena tersebut imbas dari perubahan cuaca di Kota Cirebon.

"Kemungkinan kena hujan deras jadi pada jatuh. Memang biasanya suka bertengger di pohon itu," kata Ojo.

Ia mengungkapkan, pohon yang berada di Balai Kota Cirebon kerap menjadi tempat bertenggernya rombongan burung pipit. Namun, menurut Ojo, kejadian tersebut merupakan kali pertamanya. 

Banner Crazy Rich Lebak

Ojo juga mengatakan bahwa burung pipit yang jatuh di halaman Balai Kota Cirebon itu tak semuanya mati. Beberapa di antaranya masih selamat.

Sementara itu Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) berkoordinasi dengan DKKP Cirebon, Rumah Sakit Hewan Provinsi Jabar dan Balai Kesehatan Hewan dan Kemasvet di Losari Subang untuk memeriksa burung pipit mati massal di Balkot Cirebon pada 14 September.

Kepala DKPP Jabar Jafar Ismail mengatakan, burung pipit yang mati massal berasal dari sarang yang berada di pohon sawo. Sedangkan, burung pipit yang bersarang di sela-sela celah bangunan di balai kota cenderung sehat.

"Sebelumnya memang terjadi hujan dari pagi sampai siang, terjadi kematian pada burung pipit di pohon sawo, tapi tidak terjadi dengan yang di sela-sela bangunan di balai kota (Cirebon)," ucap Jafar.

Setelah itu, sampel burung yang mati dan yang hidup dikumpulkan dan diuji di laboratorium Subang. Hasil rapid test Avian Influenza dan pengujian PCR untuk flu New Castle (ND), menunjukkan hasil negatif atau burung pipit tidak terpapar virus.

"Dari hasil PCR untuk influenza ND hasilnya negatif, uji patolog ada pendarahan pada kepala kemungkinan akibat jatuh dari pohon, kemudian pada organ dalam tidak menunjukkan ada perubahan," tuturnya.

"Kemungkinan dari fenomena alam yang ekstrem itu kesimpulan sementara, karena uji bakteriologis masih belum kita terima hasilnya," kata Jafar menambahkan.

Ia menjelaskan burung pipit merupakan hewan yang tinggal berkoloni di pepohonan. Ada pegawai yang mengumpulkan burung pipit yang masih hidup dan basah, kemudian dia keringkan. Setelah kering, burung pipit itu bisa terbang kembali.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda