TRENDING
Waspada Bun, LAPAN Ungkap Depok Jadi Pusat Pembentukan Badai
Asri Ediyati | HaiBunda
Selasa, 28 Sep 2021 21:15 WIBBunda yang tinggal di Depok, merasakan hujan deras dan disertai angin kencang? Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengungkap penyebabnya mengapa terjadi hujan deras dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir ini ternyata karena Depok menjadi pusat pembentukan badai. Kok bisa?
Untuk Bunda ketahui, hujan badai melanda Depok yang terjadi belakangan ini telah berdampak signifikan merusak fasilitas publik dan menumbangkan sejumlah pohon.
Ya, akibat hujan yang begitu deras disertai angin kencang di Depok, Pemadam Kebakaran (Damkar) mengungkap dalam datanya, setidaknya ada enam lokasi pohon tumbang di Depok. Berikut daftar lokasinya:
- Halte Pemuda
- Studio Alam
- Jalan Rapika, Pancoran Mas
- Jalan Dahlia RW 10
- Sepanjang Jalan Siliwangi, kondisi macet total
- Jalan Merdeka 01, depan Kantor Kecamatan Sukmajaya
Imbas pohon tumbang di Jalan Siliwangi, lalu lintas pun macet total. "Sepanjang Jalan Siliwangi pohon pada tumbang, macet total," tutur Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Denny Romulo, 21 September lalu.
Akibat hujan angin di Depok, pohon tumbang juga terjadi di beberapa lokasi. Akibatnya, perjalanan KRL pun terganggu, Bunda. Melalui akun resminya, KAI Commuter mengabarkan sore tadi jalur KRL sempat terganggu karena ada pohon tumbang. Pihak Commuterline pun meminta maaf atas hambatan tersebut.
Hujan badai yang terjadi pada tanggal 21, 24, dan 26 September 2021 tersebut secara umum dibangkitkan oleh penghangatan suhu permukaan laut di perairan barat daya Samudra Hindia dekat Jawa Barat (Jabar) dan Sumatera Selatan.
Kondisi ini pun menyebabkan suplai uap air yang berlimpah sehingga membentuk awan-awan konvektif lokal di kawasan Jawa barat dengan pusat badai skala meso terbentuk di Depok dan sekitarnya.
Meskipun demikian, hujan badai di Depok pada 3 hari tersebut erat kaitannya dengan pengaruh lokal yang menyebabkan tiga mekanisme badai yang berbeda.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.