TRENDING
Heldy Djafar Meninggal Dunia, Intip Kilas Balik Surat Cinta dari Bung Karno
Annisa Afani | HaiBunda
Selasa, 12 Oct 2021 15:15 WIBKabar duka kembali menyelimuti Tanah Air, Bunda. Pada Minggu (10/10/2021) lalu, istri kesembilan Presiden Soekarno yakni Heldy Djafar dikabarkan meninggal dunia.
Berita kepulangan Heldy Djafar ke pangkuan Tuhan disebar pertama kali melalui pesan singkat. Mendiang kabarkan menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta, sekitar pukul 21.55 WIB.
"Wafat semalam, 10 Oktober 2021 pada pukul 21.55, di Jakarta. Mohon dimaafkan segala kesalahannya," bunyi pesan yang beredar, Senin (11/10).
Berdasarkan kabar yang beredar, rumah duka mendiang Heldy Djafar terletak di The Savia, Cluster Visana Blok L6 No. 7, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Sebagai informasi, Heldy Djafar merupakan putri bungsu dari pasangan Djafar dan Hamiah. Ia lahir pada 10 Agustus 1947 di Tenggarang, Kalimantan Timur.
Usai menyelesaikan pendidikan tingkat SMP, Heldy hijrah ke Jakarta. Ini ia lakukan untuk menyusul sang kakak demi menuntut ilmu. Di tanah perantauan, Heldy tercatat masuk ke Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP).
Ia bertemu Presiden Soekarno pertama kali pada 1964. Kala itu, ia bertugas sebagai perwakilan Kalimantan untuk barisan Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka acara penyambutan tim Piala Thomas.
Dua tahun berselang usai pertemuan tersebut, Presiden Soekarno lantas menikahi Heldy pada 1966. Kala itu, Bung Karno telah berusia 65 tahun dan Heldy masih berusia 18 tahun, Bunda.
Sayanganya, pernikahan tersebut tak bertahan lama. Keduanya berpisah usai dua tahun bersama karena situasi politik yang tak menentu, sehingga Heldy pun menikah lagi dengan pria keturunan Kerajaan Banjar.
Walau singkat, Heldy tampaknya menjadi sosok yang amat dicintai Bung Karno dengan amat tulus. Hal tersebut pun terbukti dengan beberapa surat cinta yang ditulis dan dikirim pada wanita tersebut seperti dilansir dari akun Twitter @kenmiryam.
Misalnya saja salah satu surat cinta untuk Heldy Djafar yang ditulis Bung Karno dalam secarik kertas berikut:
"Heldy darling,
Dik,
Wah Sorry, Mas ini hari repot sekali, karena harus menyusun D.P.A baru.
Dus: lain hari sadja! maaf ya!"
Love."
Kita doakan semoga mendiang tenang di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan yang tak terbatas ya, Bunda. Aamiin.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bunda, tonton juga bagaimana hubungan Dewi Soekarno dengan anak-anak Fatmawati dalam video berikut, yuk: