Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Cerita Sedih Dokter Clarin Hayes soal Momen Terberat saat Hadapi Pasien COVID-19

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 18 Oct 2021 18:45 WIB

dokter yang sekaligus merangkap jadi selebgram Clarin Hayes terus memberikan edukasi dibidang kesehatan dan kecantikan di bilangan Serpong, Tangerang, Banten.
Dr. Alexandra Clarin Hayes/Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Ada banyak kisah yang terjadi selama masa pandemi COVID-19, Bunda. Dari sisi tenaga kesehatan, tentu kisah yang dimiliki beragam, ya.

Sebut saja salah satunya yang dialami oleh Alexandra Clarin Hayes. Dokter muda yang aktif membuat konten di media sosial itu menceritakan pengalaman dirinya saat menjadi relawan di Wisma Atlet.

Bagi Clarin, momen terberat kala itu, yakni ketika mendapati beberapa pasien tak bisa selamat dari COVID-19. Dengan berat hati pula, ia terpaksa harus menyampaikan kabar duka kepada sanak keluarga yang menunggu perkembangan pasien tersebut.

Dalam kondisi tersebut, Clarin akui bahwa dirinya tak bisa berkata banyak. Ia hanya bisa memohon maaf karena pasien tak tertolong dan sudah meninggal dunia.

"Aku hanya bisa bilang, 'ibu mohon maaf' dan langsung pergi saat itu, karena memang aku melihatnya sedih," tutur Clarin, dikutip dari detikcom pada Senin (18/10/2021).

Banner 14 Resep Masakan Serba Murah

Hal tersebut tentunya melukai banyak hati, termasuk dirinya. Clarin sendiri mengaku sedih karena tidak bisa berbuat banyak. Ini karena banyak dari pasien datang dalam kondisi parah, bahkan saturasi oksigennya jauh di bawah normal.

"Yang paling darurat itu, mereka datang dalam keadaan sudah lemas, dan ketika melihat saturasi oksigennya sudah langsung lemas," cerita dia.

"Pasien yang datang juga sudah lemas, atau napasnya sudah terengah-engah," sambungnya.

Dengan kondisi yang tak baik tersebut, Clarin ungkap bahwa tidak sedikit dari keluarga pasien yang menangis histeris. Apalagi karena perburukan pada pasien terjadi dengan begitu cepat.

"Ada bapak-bapak waktu itu datang dengan saturasi 70 persen, dan lama-lama turun ke 50 persen. Saturasi itu, anggaplah kadar oksigen dalam darah kita. Normalnya di dalam darah kita ada di atas 95 persen," kata Clarin.

"Ketika pasien dinyatakan sudah enggak ada itu, keluarga saat dikasih tahu langsung nangis meledak," pungkas dia.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, tonton juga efek samping pasca vaksin COVID-19 bagi bunda menyusui dan cara mengatasinya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda