Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kenali Gangguan Kejiwaan Ekshibisionisme, Pelaku Sengaja Pamerkan Area Intim

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 25 Oct 2021 20:17 WIB

ilustrasi wanita sedih
ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Suphansa Subruayying
Jakarta -

Pelaku ekshibisionisme di kawasan Stasiun Sudirman sempat membuat geger di media sosial. Aksinya pamerkan alat kelamin di depan korbannya itu tertangkap CCTV, Bunda.

Video viral tersebut diunggah akun @breakfastwithxx, berisi pengakuan perempuan yang menjadi korban aksi ekshibisionisme. Saat perjalanan pulang dari kantor, dia melihat pelaku membuka celana dan memegang alat kelaminnya. Ia pun sontak berlari ketakutan, menangis, dan berteriak.

Beruntung, pelaku sudah ditangkap tak lama setelah kejadian. Bukan hanya satu pelaku, Kasatpol PP Jakarta Pusat Bernard Tambunan mengatakan sebanyak enam orang ditangkap di lokasi yang sama dengan lokasi yang ditunjukkan di video yang viral.

"Dia ditangkap lagi berdiri di situ. Kemudian dibawa ke Polsek Metro Tanah Abang untuk proses lebih lanjut," ungkap Bernard.

Banner Masakan Seminggu Spesial Menu Warteg

Bagi Bunda yang belum tahu, apa itu sebenarnya ekshibisionisme, Andri, psikiater di Klinik Psikosomatik OMNI Hospital Alam Sutera, mengatakan ekshibisionis atau gangguan ekshibisionisme (exhibitionistic disorder) dalam ilmu kesehatan jiwa masuk dalam gangguan kejiwaan.

Gangguan ini merupakan bagian dari gangguan parafilia, Bunda. Mengutip Psychology Today, gangguan parafilia mengacu pada pola gairah seksual atipikal yang persisten dan intens yang disertai dengan distres (gejala penderitaan) atau gangguan (impairment).

Andri mengatakan, untuk gangguan ekshibisionis sendiri, yang terdapat dalam diagnostik gangguan kejiwaan menurut DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th Edition) adalah suatu perasaan yang intens dan berulang-ulang tentang mendapatkan kepuasan seksual dari mempertontonkan alat kelamin kepada orang-orang yang tidak disangka-sangka.

"Biasanya ini didorong oleh adanya suatu fantasi seksual yang dialami oleh orang tersebut," tuturnya.

"Sering kita lihat, orang ekshibisionis itu dia tiba-tiba membuka celananya di tempat umum, atau di angkot."

Seorang disebut mengalami gangguan ekshibisionisme saat memenuhi dua kriteria menurut DSM V. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

(aci/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda