Putri Mako Akhirnya Buka Suara Soal Pernikahan, Terungkap Alami Gangguan Mental

Putri Mako dan Kei Komuro siap memulai kehidupan baru mereka sebagai suami istri. Pasangan ini akhirnya bisa menjalani kehidupan sebagai rakyat biasa, Bunda.

Keponakan Kaisar Naruhito telah menggelar upacara pernikahan pada Selasa (26/10), pekan lalu. Di acara itu, Putri Mako melepas status kerajaannya karena menikahi rakyat biasa.

Putri Mako juga menolak penawaran uang yang biasanya diberikan oleh negara kepada anggota keluarga kekaisaran saat mereka meninggalkan rumah tangga kerajaan.

Dilansir People, jumlah uang yang ditolak Putri Mako mencapai US$1,3 juta atau Rp18,4 miliar. Agensi Keluarga Kerajaan (IHA) menjelaskan bahwa Mako dan suaminya memang sengaja tak menggelar pesta besar.

Mako dan Komuro hadir di hadapan awak media dalam acara jumpa pers, yang kemudian diikuti dengan upacara pernikahan. Sebelumnya, Mako dan Komuro telah melewati berbagai hal yang membuat mereka terpaksa menunda pernikahan.

Kisah cinta Putri Mako dan Kei Komuro bermula saat mereka bertemu di 2012 sebagai mahasiswa di Universitas Kristen Internasional di Tokyo. Mereka secara tidak resmi bertunangan pada September 2017.

Namun, Mako dan Komuro sempat mengumumkan penundaan upacara pernikahan pada Februari 2018 karena masalah perselisihan uang terkait dengan Ibunda Kei Komuro.

Keputusan mereka untuk meninggalkan keluarga kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat membuat Mako dan Komuro jadi sorotan. Pasangan ini tak luput dari berbagai macam komentar publik.

Peristiwa itu kerap disamakan dengan Meghan Markle dan Pangeran Harry, yang mundur sebagai anggota Kerajaan Inggris dan pindah ke California tahun lalu.

Hal itu membuat Mako kerap mendapatkan pertanyaan seputar keputusan mereka. Ia juga ditanya, apakah akan mengadakan wawancara seperti yang dilakukan oleh Meghan dan Harry usai keluar dari Kerajaan Inggris.

"Saya sedih menerima pertanyaan semacam ini, yang mungkin memberi kesan bahwa informasi adalah fakta. Kami tidak pernah menganggap pertunangan kami sebagai 'skandal', meskipun sayangnya ada beberapa perselisihan," tutur Mako.

Pemberitaan negatif soal hubungan mereka cukup membuat Putri Mako kewalahan. Kesehatan mental wanita itu terganggu hingga akhirnya didiagnosa mengidap gangguan stres pasca-trauma atau PTSD, Bunda. Simak di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video fakta wawancara Putri Diana yang sempat menghebohkan publik.

PENYEBAB PUTRI MAKO MENGALAMI PTSD

Putri Mako / Foto: The Imperial Household Agency of Japan via AP

Mako tak memungkiri bahwa ia merasa takut dan sedih atas beredarnya berbagai rumor yang tidak benar. Putri dari Pangeran Fumihito itu mengaku tidak ingin banyak orang terlalu 'menggubris' urusan rumah tangganya.

Mako juga menegaskan bahwa ia dan suaminya tidak akan mengadakan wawancara seperti yang dilakukan oleh Harry dan Meghan Markle, Bunda. Ia hanya ingin hidup damai usai menikah.

"Saya ingin menahan diri untuk tidak menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi saya di masa depan. Saya tidak mempertimbangkan untuk memberikan wawancara apa pun saat ini. Yang saya inginkan hanyalah memimpin hidup damai di lingkungan baru saya," ungkapnya.

Berbagai tekanan yang dialami Mako hingga harus menunda pernikahan selama empat tahun membuatnya didiagnosa mengidap PTSD. Ia sangat cemas ketika melihat komentar negatif di media.

"Mengenai kritik online dan di media, saya merasakan ketakutan yang kuat bahwa cerita yang tidak beralasan dan informasi yang salah karena alasan tertentu disajikan sebagai kebenaran," kata Mako.

"Saya memutuskan untuk mengumumkan PTSD saya secara terbuka karena hubungannya dengan pernikahan," sambungnya.

Mengumumkan kondisi yang dialaminya secara blak-blakan, bagaimana kondisi Mako saat ini? Baca di halaman berikutnya, Bunda.

KONDISI PUTRI MAKO

Putri Mako / Foto: Chika Oshima/Kyodo News via AP

Mako didiagnosa mengidap gangguan stres pasca-trauma atau PTSD akibat efek pemberitaan negatif mengenai hubungannya dengan Komuro. Hingga saat ini, ia mengaku bahwa kondisinya belum sepenuhnya membaik.

"ondisi saya saat ini tidak sepenuhnya baik dengan cara apa pun. Tetapi berkat bantuan orang-orang di sekitar saya, saya entah bagaimana berhasil sampai hari ini," ungkap Mako.

Tak hanya itu, Mako juga bersyukur memiliki sosok suami yang selalu mendukungnya, "Kei juga telah mendukung saya dan mendorong saya."

Mako saat ini menetap di sebuah kondominium Tokyo sambil bersiap untuk pindah ke New York, tempat Komuro bekerja di sebuah firma hukum.

Komuro lulus dari Fordham School of Law di New York City tahun ini dan tengah bekerja untuk firma hukum Lowenstein Sandler LLP. Dia baru saja menyelesaikan ujian pengacara negara bagian New York dan sedang menunggu hasilnya, Bunda.

Mengingat anggota keluarga kekaisaran Jepang tidak memiliki paspor, Putri Mako perlu mengajukan permohonan miliknya sebagai warga negara biasa. Dia diperkirakan akan berangkat ke Amerika Serikat paling cepat bulan depan, Bunda.