Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Fakta Gunung Semeru Erupsi, Telan Korban Jiwa hingga Ratusan Gardu Listrik Mati

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 05 Dec 2021 18:25 WIB

Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang, erupsi. Warga sekitar Gunung Semeru berlarian panik berusaha menghindari gumpalan awan
Gunung Semeru erupsi/ Foto: Dok. Humas BNPB

Gunung Semeru mengalami erupsi, Bunda. Gunung yang terletak di Lumajang, Jawa Timur ini mengalami erupsi pertama kali pada hari Sabtu (4/12/2021). Dilansir laman resmi Magma ESDM, erupsi pertama terjadi pada pukul 14.50 WIB.

Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5.160 detik. Kemudian erupsi masih berlanjut pada hari Minggu (5/12/2021), pukul 05.03 WIB. Magma ESDM mencatat, tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut).

"Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal ke arah utara dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 201 detik," demikian keterangan Magma ESDM.

Mungkin Bunda telah menyaksikan fenomena ini melalui video amatir. Terlihat di video yang beredar bahwa warga berhamburan menyelamatkan diri ketika awan panas terlihat dan berembus dengan kecepatan tinggi.

Nah, untuk lebih lengkapnya tentang kondisi terkini dan kejadian apa saja pasca erupsi, berikut fakta-fakta yang dihimpun dari detikcom:

1. Telan korban jiwa

Erupsi Gunung Semeru menelan korban jiwa, Bunda. Saat ini, diketahui sebanyak 12 warga menjadi korban jiwa. Pencarian terhadap korban jiwa terus dilakukan.

"Total hingga saat ini sudah ada 12 korban meninggal dunia akibat awan guguran dari Gunung Semeru," ujar Wakil Bupati Lumajang Indah Amperwati kepada detikcom, Minggu (5/12/2021).

Indah menyebut korban meninggal telah dievakuasi ke RSUD Haryoto Lumajang dan Rumah Sakit Umum Pasirian. Saat ini, kata Indah, petugas yang lain terus fokus mencari warga yang terjebak awan panas di Dusun Curah Kobokan, Dusun Sumber Mujur, Desa Supit Urang, dan Desa Sumber Wuluh.

"Kami fokus pada korban yang terjebak dan tempat-tempat yang tidak bisa keluar," kata Indah.

Simak fakta lainnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga siaga gempa dan tsunami melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




JEMBATAN PUTUS - HUJAN ABU VULKANIK

Jembatan Gladak Perak yang hubungkan Lumajang-Malang putus akibat erupsi Gunung Semeru. Warga pun berdatangan untuk melihat langsung kondisi jembatan itu.

Jembatan Lumajang putus/ Foto: Muhammad Aminudin/detikcom

2. Jembatan Gladak Perak Lumajang putus

Besarnya erupsi dan semburan awan panas guguran Gunung Semeru membuat Jembatan Perak, penghubung Lumajang-Malang putus, Bunda. Akibatnya, arus lalu lintas pun lumpuh total.

Ngatemi (53), warga Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, mengatakan Jembatan Perak di Dusun Sumber Puring ambrol diterjang banjir lahar dari Gunung Semeru. Jembatan penghubung Kecamatan Pasirian, Lumajang, dengan Kecamatan Dampit, Malang, itu tidak bisa dilewati.

"Sekitar pukul 16.00 WIB, Jembatan Perak ambruk diterjang lahar panas Gunung Semeru. Arus lalu lintas lumpuh total akibat Jembatan Perak tidak bisa dilintasi," ujar Ngatemi.

3. Abu vulkanik hujani 5 kecamatan di Malang

Hujan abu vulkanik menjadi salah satu dampak erupsi Semeru. BPBD Kabupaten Malang mencatat ada lima kecamatan terdampak abu vulkanik Gunung Semeru. Sejauh ini, wilayah Kabupaten Malang aman dari guguran awan panas.

Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, ada lima kecamatan terdampak abu vulkanik. Lima kecamatan itu adalah Ampelgading, Wajak, Turen, Tirtoyudo, serta Dampit.

"Ada lima kecamatan terdampak abu vulkanik. Namun tidak parah karena bersamaan dengan hujan deras," ujar Sadono dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (4/12/2021).

Baca fakta lainnya di halaman berikut.

112 GARDU LISTRIK MATI - WARGA DILARANG BERAKTIVITAS 5 KM DARI KAWAH

Sejumlah warga berdatangan ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. Mereka datang ke sana untuk mencari kerabat maupun menyelamatkan barang berharga.

Wanita mencari keluarga yang terdampak erupsi/ Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom

4. 112 gardu listrik mati

Akibat guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, distribusi listrik di sekitar Semeru pun terganggu, utamanya di sekitar Kabupaten Lumajang.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Adi Priyanto mengatakan setidaknya ada 112 gardu dan 30.523 pelanggan yang terdampak. Hingga Sabtu malam baru 30 gardu saja yang berhasil ditangani, Bunda.

"Hingga Sabtu malam, petugas PLN berhasil memulihkan dan menyalakan kembali 30 gardu terdampak. Alhasil sudah ada 7.508 pelanggan terdampak telah mendapatkan suplai listrik," kata Adi dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).

Hingga kini masih 82 gardu distribusi dan 23.015 pelanggan yang terdampak padam. Adi menjelaskan, beberapa daerah yang masih padam belum dapat dijangkau oleh petugas PLN.

5. Warga dilarang beraktivitas 5 Km dari kawah

Badan Geologi pun meminta masyarakat sekitar menjauhi area terdampak awan panas dan mewaspadai ancaman guguran lava, Bunda. Dilansir dari situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, masyarakat atau pengunjung maupun wisatawan diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

"Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," demikian imbauan Badan Geologi itu.

Masyarakat juga diimbau menjauhi area terdampak material awan panas. Selain itu, Badan Geologi mengingatkan perlunya mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Saat ini, BPBD Kabupaten Blitar telah mengupayakan sebanyak 40 ribu masker dan 100 matras dikirim ke Pendopo Kabupaten Lumajang, bersama dengan puluhan petugas BPBD, Tagana dan relawan.

Sekretaris BPBD Kabupaten Blitar, Wahyudi mengatakan, selain masker dan matras, pihaknya juga mengirimkan 100 lembar selimut, 50 lembar tikar, 1 boks popok bayi dan 400 paket makanan siap saji. Seperti nasi goreng dan nasi rendang yang dikemas dalam kaleng.

Uluran bantuan dan doa dari kita semua sangat berarti bagi korban erupsi Semeru, Bunda. Semoga erupsi cepat selesai dan pemulihan daerah terdampak segera dilaksanakan.


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda