Nekat Sengaja Tertular COVID-19, Penyanyi Ceko Hana Horka Meninggal Dunia

Surgical mask on tombstone. RIP victim of Coronavirus.

Ilustrasi Meninggal Karena COVID-19 / Foto: Getty Images/iStockphoto/D-Keine

Kabar terbaru datang dari dunia hiburan. Penyanyi asal Ceko, Hana Horka meninggal dunia usai sengaja membuat dirinya terpapar COVID-19.

Hana Horka tertular virus COVID-19 setelah sang putra, Jan Rek, dan suaminya mengidap penyakit tersebut. Wanita berusia 57 tahun itu dengan sengaja membuat dirinya tertular.

Kabar tersebut diungkapkan oleh putra Hana Horka kepada BBC. Jan Rek menjelaskan bahwa sang Bunda sengaja membuat dirinya terkena virus agar bisa mengunjungi tempat-tempat tertentu sebagai penyintas COVID-19.

Jan Rek dan sang Ayah telah melakukan vaksinasi COVID-19 lengkap sebanyak dua kali. Akan tetapi, keduanya terkonfirmasi mengidap COVID-19 pada momen Natal tahun lalu.

Lain halnya dengan sang putra dan suami, Hana Horka justru tidak melakukan vaksinasi. Ketika dua anggota keluarganya terpapar COVID-19, Hana justru melakukan aksi nekat yang berakibat fatal.

Jan Rek sudah meminta sang Bunda untuk menjauhi dia dan Ayahanda ketika sedang terkena COVID-19. Namun, Hana Horka justru menginginkan dirinya ikut tertular. Hana tetap berada bersama suami dan putranya ketika mereka sakit.

"Dia seharusnya diisolasi selama satu minggu ketika kami dinyatakan positif. Tetapi dia malah berada dekat bersama kami sepanjang waktu," kata Jan Rek, dikutip dari BBC.

Banner Nama Bayi Aestetic/ Foto: HaiBunda/Mia

Hingga Rabu (19/1/2022), Republik Ceko melaporkan rekor jumlah kasus COVID-19 yang telah mencapai 28.469 kasus. Kasus yang semakin tinggi membuat negara dengan jumlah penduduk 10,7 juta orang itu menerapkan peraturan bagi masyarkat yang ingin mengakses tempat publik.

Masyarakat Ceko harus menunjukkan bukti vaksinasi, atau keterangan bahwa mereka sudah dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 agar dapat masuk ke berbagai tempat umum. Tempat tersebut termasuk area hiburan seperti bioskop, bar, dan kafe, serta tempat seni dan budaya.

Sementara itu, Hana Horka merupakan salah satu anggota kelompok musik folk Ceko tertua, yaitu Asonance. Hana Horka yang tidak divaksinasi, ingin membuat dirinya tertular COVID-19 agar nantinya bisa pergi leluasa ke mana pun setelah sembuh.

Akan tetapi, takdir berkata lain. Maut justru merenggut nyawa wanita kelahiran 15 Februari 1964 itu, Bunda. Simak di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tentang rekomendasi IDAI terkait kegiatan PTM.

[Gambas:Video Haibunda]

KONDISI SEMPAT MEMBAIK

Young woman holding hands and saying goodbye to her dying of cancer mother in hospice

Ilustrasi Pasien Sakit Meninggal / Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz

Sebelum maut menjemput Hana Horka, ia sempat menulis status di media sosial. Ia mengaku sudah tidak sabar untuk mendatangi tempat-tempat hiburan.

"Sekarang akan ada teater, sauna, dan konser," ucap Hana.

Kondisi kesehatan Hana Horka sempat pulih pada Minggu pagi. Ia mengaku sudah dalam keadaan yang lebih baik, bahkan telah berganti pakaian untuk pergi jalan-jalan.

Usai berganti pakaian, ia tiba-tiba merasakan sakit punggung. Ia pun kembali berbaring di kamarnya hingga pada akhirnya menghembuskan napas terakhir.

"Hanya dalam waktu 10 menit, semuanya sudah berakhir. Dia meninggal akibat kehabisan napas," kata Jan Rek.

Sang putra juga mengatakan bahwa meski menolak untuk divaksin, Ibunda tidak percaya pada konspirasi tentang vaksin COVID-19.

"Dia lebih setuju dirinya tertular COVID-19 daripada divaksin. Tapi bukan berarti bahwa ia percaya dengan teori tubuh kita akan dimasukkan microchip karena vaksin," paparnya.

Jan Rek berharap kejadian yang dialami oleh Ibunda dapat meyakinkan orang lain agar mau divaksinasi, serta bersikap lebih hati-hati dengan COVID-19.

Kejadian miris seperti ini tak hanya terjadi pada Hana Harko. Nasib serupa juga dialami oleh pemuda yang mengolok-ngolok COVID-19. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

KASUS SERUPA TERJADI PADA STEPHEN HARMON

the patient does not agree to put the vaccine, vaccination. anti-vaccination

Ilustrasi Anti Vaksin / Foto: Getty Images/iStockphoto/Anna Rozhkova

Sama seperti Hana Horka, pemuda bernama Stephen Harmon juga menganggap remeh soal COVID-19. Ia dikenal sebagai orang yang menentang vaksinasi, Bunda.

Dilansir BBC, Stephen Harmon kerap mengolok-ngolok COVID-19 dan menganggap remeh soal vaksinasi. Ia sering menyuarakan pandangannya itu lewat media sosial.

"Saya punya 99 masalah, tetapi vaksin bukanlah salah satunya," tulis Stephen Harmon dalam salah satu kicauannya.

Namun cuitannya di Twitter tak lagi vokal usai dinyatakan terpapar COVID-19. Parahnya lagi, virus tersebut menyebabkan paru-parunya mengalami pneumonia, Bunda.

Stephen Harmon meninggal dunia pada Rabu (21/7/21) usai menjalani perawatan di luar kota Los Angeles, Amerika Serikat. Ia menghembuskan napas terakhirnya di usia 34 tahun.

Di tengah perjuangannya dalam melawan virus Corona, Stephen Harmon masih menolak untuk memakai ventilator. Namun pada akhirnya ia menyerah karena benar-benar kesulitan bernapas.

Sebelum meninggal dunia, Stephen Harmon ternyata masih mengunggah kicauan di Twitter. Ia masih menolak divaksinasi seandainya sembuh, Bunda.

Stephen Harmon memiliki pandangan kuat bahwa 'keimanan dan keyakinan agama akan melindungi dirinya'. Hal itu membuat Stephen bersikeras menolak mendapatkan vaksinasi.

Stephen Harmon juga berkelakar soal vaksinasi COVID-19, Bunda. Ia bahkan membagikan meme atau gambar candaan sambil menyebutkan dirinya lebih percaya kitab Injil ketimbang pakar medis.

Dalam cuitan terakhirnya di hari dia meninggal dunia, Stephen Harmon mengatakan dirinya telah memutuskan untuk memakai ventilator dan selang pernapasan. Ia juga menyebut tidak tahu kapan akan terbangun, Bunda.

"Saya tidak tahu kapan saya akan bangun. Mohon doanya," tulis Stephen Harmon.