
parenting
Kisah Anak 6 Tahun Kena Manifestasi Berat COVID-19, Ketua IDAI: Belum Sempat Vaksin
HaiBunda
Sabtu, 22 Jan 2022 15:24 WIB

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, mengunggah potret seorang anak laki-laki yang terbaring di rumah sakit. Pimprim menjelaskan bahwa anak tersebut didiagnosis suspect MICS, Bunda.
Sang bocah yang tidak diketahui namanya ini merupakan cucu keponakan mantan ketua IDAI, Dokter Spesialis Anak, dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K). Dalam potret yang dibagikan Piprim, terlihat dokter anak ini tengah memeriksa keadaan anak 6 tahun itu.
"Sore tadi dikunjungi cucu keponakan Prof @amanpulungan. Anak lelaki usia 6 tahun yg belum sempat vaksinasi covid sudah keburu kena (suspect) MISC, manifestasi berat dari infeksi Covid19," tulis Piprim, dikutip dari Instagram miliknya, Jumat (21/1/21).
Piprim menjelaskan bahwa MISC merupakan kondisi medis yang bisa menyerang berbagai organ tubuh anak. Bila terkena jantung, MISC dapat menimbulkan gagal jantung.
"Sebagaimana diketahui MISC bisa menyerang berbagai organ tubuh dan jika terkena otot jantung maka bisa terjadi gagal jantung akibat kontraksi jantung yg memburuk," katanya.
Dalam unggahannya, Piprim menjelaskan bahwa kondisi cucu keponakan sahabatnya itu sudah stabil. Ia pun mengatakan kalau COVID-19 bisa menyebabkan MISC dan kondisi ini dapat dialami anak-anak, Bunda.
"Alhamdulillah saat dirawat fungsi kontraksi jantung sekitar 23%, namun tadi sore saya periksa sudah mulai meningkat menjadi 35%. Normal jika >55%," kata Piprim.
"Tetap waspada ya sobat semua...Covid bisa bikin MISC pada anak.. dan kasian kalau kontraksi jantungnya menurun... Jangan lupa.. ayo ajak anak-anak untuk vaksinasi Covid-19 sebelum terjadi komplikasi covid yg berat seperti MISC atau long covid," sambungnya.
Sebelum kabar ini dibagikan, dr. Aman Pulungan sudah sempat menyampaikannya di Instagram. Dokter yang kini menjabat sebagai Executive Director International Pediatric Association itu menjelaskan kondisi cucu keponakannya. Apa katanya?
Baca halaman berikutnya ya.
Simak juga kata IDAIÂ tentang anak dengan diabetes yang bisa mendapatkan vaksin COVUD-19, dalam video berikut:
PENYEBAB MISC PADA ANAK
Unggahan Dokter Piprim/ Foto: Instagram @dr.piprim
Belum lama ini, Dokter Aman Pulungan berbagi cerita tentang kondisi cucu keponakannya yang didiagnosis MISC. Sebelum didiagnosis, cucu keponakannya mengalami masalah paru dan jantung, Bunda.
"Kemaren saya ditelepon dari salah satu ICU RS. Cucu ponakan ada masalah paru, jantung, dll. Setelah kita alih rawatkan, ternyata ini MISC. Jadi harus di ICU COVID-19 pada anak, ini yang paling ditakutkan. Jika telat bisa fatal," tulis Aman di Instagram Stories.
Lalu apa sih MISC yang disebut bisa menyerang organ tubuh anak?
Dokter Aman Pulungan menjelaskan bahwa MISC (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children) pertama kali ditemukan pada awal 2020. MISC adalah kelainan hiperinflamasi dengan keterlibatan multiorgan pada pasien yang sebelumnya telah terbukti mengalami infeksi COVID-19.
Penyebab pasti MISC belum diketahui dengan jelas, Bunda. Namun, MISC diduga merupakan respons imun berlebihan terhadap infeksi COVID-19.
Reaksi imun yang timbuk ini menyebabkan produksi sitokin dalam jumlah besar di dalam tubuh. Akibatnya, inflamasi dapat terjadi dalam berbagai anggota tubuh, seperti jantung, paru-paru, otak, sistem pencernaan, ginjal, dan lainnya.
"Katanya ini jarang, ada laporan bahwa insidennya 1:1.000.000 sampai 1:100.000 kasus Covid anak. Anak kita sudah ada puluhan kasus MISC. Apakah karena kasus kita underreporting atau anak kita lebih gampang terjadi," tulis Aman.
Lalu pada kondisi apa anak dinyatakan mengalami MISC? Baca halaman berikutnya ya.
TANDA ANAK MENGALAMI MISC
Ilustrasi Anak Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Aman Pulungan menjelaskan, setidaknya ada 4 kondisi seorang anak dapat dikatakan mengalami MISC, yakni:
1. Mengalami demam selama lebih dari 3 hari.
2. Mengalami 2 gejala penyerta, di antaranya:
- Ruam, konjungtivitis bilateral nonpurulen, atau tanda inflamasi mokutan (oral, tangan, kaki)
- Hipotensi atau syok
- Tanda-tanda disfungsi miokardium, perikarditis, vaskulitis, atau abnormalitas koroner (dilihat dari pemeriksaan echo atau peningkatan troponin/NT-proBNP)
- Koagulopati(ditandai dengan pemanjanga PT aPTT, peningkatan D-Dimer)
- Masalah gastrointestinal akut seperti diare, muntah, dan nyeri perut.
3. Peningkatan penanda inflamasi (seperti LED, CRP, dan prokalsitonin) tanpa adanya penyebab inflamasi lain.
4. Terbukti terinfeksi COVID-19.
Menurut Aman Pulungan, MISC tidak dapat dicegah. Pencegahan terbaik adalah pencegahan infeksi COVID-19, Bunda.
Untuk melindungi anak dari MISC, Bunda perlu menerapkan protokol kesehatan (prokes) ya. Bagi anak usia di atas 6 tahun, segera vaksinasi COVID-19.
"Mencegah lebih baik daripada mengobati," ujar Aman.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Komorbid COVID-19 pada Anak yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

Parenting
11 Tanda Anak Harus Segera Dibawa ke RS Saat Isoman, Napas Cepat hingga Demam

Parenting
Waspada Bun! MIS-C Bisa Terjadi pada Anak Sehat tanpa Komorbid Lho

Parenting
Kasus Corona Melonjak, IDAI Ingatkan Tak Tersedia ICU Anak & Obat Non BPJS

Parenting
Ibunda Ungkap Pesan Terakhir Bocah 13 Tahun Sebelum Meninggal karena COVID-19


5 Foto
Parenting
Sarwendah & Betrand Peto Vaksin COVID Bareng, Intip Potret Keduanya Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda