Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Ramai Orang Kaya Palsu Flexing, Begini Komentar Atta Halilintar

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 12 Feb 2022 19:40 WIB

Atta Halilintar pakai tongkat karena engke bermasalah.
Atta Halilintar/ Foto: Instagram

Fenomena flexing alias pamer harta di kalangan milenial kini menjadi sorotan. Tak sedikit orang-orang yang pamer harta ini dilabeli dengan 'crazy rich' oleh publik. Namun, ada pula yang melabeli bahwa orang-orang tersebut adalah orang kaya palsu.

Fenomena ini pun sempat disinggung oleh Prof Rhenald Khasali, seorang guru besar, akademisi ilmu manajemen, dan seorang pengusaha. Dalam opininya, orang-orang yang flexing atau pamer harta itu sebenarnya orang kaya palsu.

"Orang kaya (asli) itu beli barang untuk disimpan dalam waktu yang panjang. Karena waktu bagi mereka sangat penting sekali. Tapi mereka (orang kaya palsu) sebaliknya, beli barang untuk pamer dan flexing," kata Rhenald Kasali dalam podcast Deddy Corbuzier.

Di lain kesempatan, Atta Halilintar pun diminta komentarnya untuk menanggapi fenomena ini. Awalnya, YouTuber dengan angka subscribers yang tinggi itu enggan berkomentar banyak. Tapi, ia kemudian bicara pengalaman pribadinya terkait flexing atau pamer harta.

"Waduh, aku enggak mau ngomong orang. Kalau aku harus bergaya sesuai aku. Jadi kalau misalnya aku punya motor, aku akan fotonya sama motor. Aku ke mana-mana naik motor. Kalau aku nanti punyanya ini.. jadi aku bergaya sesuai dengan yang aku mampu. Jadi enggak mau maksa-maksa," kata Atta Halilintar.

Flexing atau pamer, bagi Atta tak melulu soal harta. Menurutnya, ketika ia promosikan album dan video klip hit-nya itu adalah bentuk dari flexing.

Banner Perjuangan Dea Ananda untuk Hamil

"Flexing tuh, lebih ke apa ya.. kalau berlebihan itu lebih ke flexing, kalau misalnya kayak pencapaian.. sebenarnya kan orang kayak aku habis bikin film itu kan flexing, aku bikin album, video klip," ungkapnya.

Komentari soal orang kaya 'palsu', menurut suami Aurel Hermansyah itu adalah orang-orang yang pamer harta tapi bukanlah miliknya sendiri. Ia pun mengaku bahwa dahulu, ia pernah melakukan hal tersebut dan menyesal telah melakukannya.

"Yang malu itu kan sebenarnya flexing pakai punya orang. Dahulu banget, tapi kan enggak happy. Karena habis orang lihat kayak gitu kan kepercayaan orang bisa turun. Bergayalah sesuai gayamu," tuturnya.

Soal pamer-pamer harta, Atta Halilintar mengaku kini sudah malas melakukannya dan bukan lah gayanya yang sekarang. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga cerita putri konglomerat Grace Tahir yang enggan disebut crazy rich:

[Gambas:Video Haibunda]




ATTA HALILINTAR AKUI PERNAH DI FASE 'ALAY'

Atta dan Thariq Halilintar

Atta Halilintar dan adiknya, Thariq/ Foto: Hanif/detikHOT

Soal pamer-pamer harta, Atta Halilintar mengaku kini sudah malas melakukannya dan bukan lah gayanya yang sekarang.

Kalau diingat-ingat kembali, Atta merasa fase tersebut adalah fase alay, fase di mana seseorang butuh pengakuan dari publik.

"(Dahulu) 4 tahun lalu, ibaratnya sudah dari bawah kita bertahun-tahun bekerja, tahu-tahu dapat. Ada rasa over, itu manusiawi, semua orang pasti ada fase itu. Ada fase alay-alaynya, ingin 'wah'" ujarnya.

"'Mana nih yang bilang gue enggak bisa, yang bilang gue culun nih. Gue sudah bisa begini, tapi one day itu tuh bukan kebahagiaan kita," ungkapnya.

Bicara soal orang kaya palsu, berdasarkan risetnya, Prof.Rhenald Kasali menjelaskan beda orang kaya asli dan palsu. Apa bedanya? Rhenald Kasali menjelaskan satu perbedaan yang paling kentara yaitu cara berpenampilan. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

CARA BERPENAMPILAN ORANG KAYA ASLI VS PALSU

Studio portrait of an attractive woman wearing an elegant evening gown against a gray background

Ilustrasi/ Foto: iStock

Dalam kesibukannya selama meneliti, Rhenald ungkap bahwa ada pepatah yang paling ia ingat. Pepatah tersebut memaparkan bahwa orang kaya baru akan 'berisik' soal hartanya, berbeda dengan orang yang benar-benar kaya.

"Satu pepatah yang saya ingat adalah 'Poverty screams but wealth whispers' (kemiskinan berteriak tapi kekayaan berbisik). Jadi benar sekali bahwa orang-orang yang kaya itu tidak berisik, mereka whisper (berbisik)."

"Jadi agak malu membicarakan tentang kekayaan ini. 'Diam-diam sajalah', begitu," paparnya.

Lebih lanjut, Rhenald kemudian memberikan salah satu contoh bahwa orang kaya itu tak bergaya berlebihan, Bunda. Misalnya jika naik pesawat, mereka akan berdandan sederhana dan tak menarik perhatian.

"Bahkan kalau saya naik pesawat, saya suka menebak-nebak siapa yang duduk di sebelah saya. Semakin dia sederhana, semakin saya waswas. Jangan-jangan ini orang terkaya di dunia," tuturnya.

Sebaliknya, orang kaya palsu cenderung berpenampilan berlebihan. Cenderung flexing alias pamer. Walau terkesan memaksa untuk menunjukkan apa yang dimiliki, Rhenald tak menyalahkan apa yang mereka lakukan, Bunda. Karena baginya, flexing bisa menjadi cara orang terkait untuk mencapai satu tujuan, misalnya mendapat perhatian.

"Tapi inilah cara orang, barangkali untuk mendapatkan perhatian," tuturnya.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda