Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Ciri Orang Kaya Palsu yang Suka Flexing untuk Menipu

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 10 Feb 2022 16:07 WIB

Happy couple success in their owner small business online with package box and money
Ilustrasi kaya/Foto: Getty Images/iStockphoto/tofumax

Gaya hidup setiap orang memang beragam. Namun belakangan ini, orang-orang tampak ingin menunjukkannya kekayaan pada orang lain demi mendapat pengakuan.

Fenomena ini disebut flexing atau pamer kekayaan, Bunda. Soal flexing ini, Profesor Rhenald Kasali memberikan banyak penjelasan.

Ia mengatakan bahwa ada banyak tipikal orang flexing. Dalam kelas yang diisi olehnya, ia juga membahas soal consumer behavior atau perilaku konsumen, sehingga ia amat paham dengan hal-hal tersebut.

"Tugas saya memang mengamati mencari teorinya, meneliti, dan menghitung hal-hal yang tengah terjadi," katanya, dikutip dari channel YouTube Prof. Rhenald Kasali, Rabu (9/2/2022).

Menurut Rhenald, orang-orang kaya dengan sifat flexing ini bisa saja menipu, Bunda. Apa saja ciri-cirinya? Simak sebagai berikut, yuk.

1. Gaya berlebihan

Dalam kesibukannya selama meneliti, Rhenald ungkap bahwa ada pepatah yang paling ia ingat. Pepatah tersebut memaparkan bahwa orang kaya baru akan 'berisik' soal hartanya, berbeda dengan orang yang benar-benar kaya.

"Satu pepatah yang saya ingat adalah 'Poverty screams but wealth whispers' (kemiskinan berteriak tapi kekayaan berbisik). Jadi benar sekali bahwa orang-orang yang kaya itu tidak berisik, mereka whisper (berbisik)."

"Jadi agak malu membicarakan tentang kekayaan ini. 'Diam-diam sajalah', begitu," paparnya.

Lebih lanjut, Rhenald kemudian memberikan salah satu contoh bahwa orang kaya itu tak bergaya berlebihan, Bunda. Misalnya jika naik pesawat, mereka akan berdandan sederhana dan tak menarik perhatian.

"Bahkan kalau saya naik pesawat, saya suka menebak-nebak siapa yang duduk di sebelah saya. Semakin dia sederhana, semakin saya waswas. Jangan-jangan ini orang terkaya di dunia," tuturnya.

Hal tersebut pun memang terbukti pada salah satu orang terkaya di dunia, Bunda. Ia merupakan sosok konglomerat yang menarik perhatian ketika malam malam.

Saat itu ia datang dengan pakaian sederhana ke sebuah restoran. Siapa sangka, saat itu juga ia membayar seluruh tagihan tamu yang ada.

"Saya juga pernah duduk dengan konglomerat terkenal, bukan di (kelas) bisnis. Mereka duduknya di ekonomi. Yang menarik, ketika kami makan di sebuah restoran, ternyata semua orang yang makan di restoran itu sudah dibayarkan terlebih dahulu oleh si bapak itu."

"Berpakaian sangat sederhana ternyata dia adalah orang yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia," kenangnya.

Menurut Rhenald, orang kaya saat ini cukup aneh. Mengapa? Sebab pada dasarnya, orang yang benar-benar kaya akan menginginkan privasi yang lebih. Mereka tak ingin menunjukkan karena nantinya akan berurusan dengan hal yang lebih rumit.

"Biasanya kalau semakin kaya, orang-orang seperti itu justru menghendaki privasi. Tidak ingin menjadi perhatian menjadi perhatian kita

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bisa kaya mendadak, simak 5 koin jadul yang dijual ratusan juta Rupiah dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARI PERHATIAN DAN PAKAI BARANG MAHAL

Happy couple success in their owner small business online with package box and money

Ilustrasi kaya/Foto: Getty Images/iStockphoto/tofumax

2. Cari perhatian

Walau terkesan memaksa untuk menunjukkan apa yang dimiliki, Rhenald tak menyalahkan apa yang mereka lakukan, Bunda. Karena baginya, flexing bisa menjadi cara orang terkait untuk mencapai satu tujuan, misalnya mendapat perhatian.

"Tapi inilah cara orang, barangkali untuk mendapatkan perhatian," tuturnya.

Seperti konten-konten yang pernah viral sebelumnya. Bunda ingat dengan tren 'Ganteng, review saldonya dong'? Orang-orang yang ambil bagian di dalamnya tak sadar bahwa setelah pamer, mereka akan mendapatkan kesulitan baru.

"Tak lama dari diposting, masuk komentar dari akun Dirjen Pajak alias Direktorat Jenderal Pajak. Artinya akan ditagih pajaknya."

"Itu sebabnya orang-orang lama (dahulu) tak mau menunjukkan bahwa rumahnya mewah karena mudah dikenali orang pajak."

"Saat masih jadi wartawan, saya datang rumahnya jelek sekali dan saya terkejut begitu saya masuk ke dalam. Rumahnya terlihat mewah di dalam. Jadi di bagian depan memang sengaja dibuat tidak menarik sama sekali," kenangnya.

3. Pakai barang mahal

Selanjutnya soal apa yang dipakai, Bunda. Misalnya dengan barang-barang branded dan mewah alias mahal banget, Bunda.

Masih dengan misi sebelumnya, orang kaya akan mencari perhatian dengan sesuatu yang bernilai fantastis. Berbeda dengan orang kaya sesungguhnya, mereka akan pakai yang sederhana dan nyaman.

"Orang-orang kaya biasanya mobilnya sederhana saja karena mereka lebih mengutamakan kualitas dan convert (nyaman) dan yang bersifat privasi karena kaya itu sangat berisiko," katanya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

BUAT ORANG LAIN TERKESAN HINGGA UNJUK STATUS SOSIAL

Ilustrasi keuangan atau kaya

Ilustrasi kaya/Foto: Getty Images/iStockphoto/howtogoto

4. Buat orang lain terkesan

Cara yang dilakukan untuk lancarkan misi ini berbeda antara pria dan wanita. Walau sama-sama memakai barang mewah, keduanya mempunyai target sasaran yang berbeda.

"Cowok biasanya mobil, bahkan tidak heran kadang-kadang menggunakan yang keren untuk menarik kesan dari cewek. Terutama untuk pacaran, dating pertama kali."

"Padahal menggunakan loan (pinjaman atau kredit) jangka pendek dan ini tentu saja sangat kasihan," tuturnya.

Untuk wanita, Rhenald ungkap bahwa flexing yang dilakukan bukan untuk menarik lawan jenis, Bunda. Ini justru memperlihatkan pada wanita lain bahwa mereka juga memiliki barang-barang mewah.

"Sedangkan cewek biasanya menggunakan tas atau sepatu. Tetapi bedanya dengan cowok, mereka tidak menarik perhatian cowok. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada perempuan-perempuan lain bahwa dia mampu memiliki itu, dia lebih dari yang lain, bisa mempunyai ini dan ini."

5. Unjuk gelar dan status sosial

Memperoleh gelar atau status sosial seperti crazy rich, tak hanya terjadi di Indonesia saja, Bunda. Ini justru juga terjadi di negara-negara lainnya.

Ini jadi gejala yang menyebar melalui media sosial dan tak berbatas oleh apapun. "Gejala ini adalah gejala social media. Yang tidaknya tak terjadi di sini saja, terjadi juga di semua negara-negara yang telah mencapai kemakmuran yang luar biasa," katanya.

Lebih lanjut, Rhenald ungkap bahwa orang yang benar-benar kaya tak ingin diberi gelar atau menunjukkannya pada banyak orang. Mereka hanya berpikir, kira-kira apa yang dapat dimanfaatkan dengan gelar yang dimiliki.

"Orang kaya memang tidak pamer, orang yang tidak mempunyai uang ingin dikenal. Orang kaya justru ingin mengejar privasi, mereka juga tidak perlu gelar yang complicated."

"Bagi mereka adalah bisa buat apa dengan gelar itu," sambungnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda