Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Orang Terkaya Dunia Bos Louis Vuitton Bernard Arnault Punya 5 Anak, Apakah Penerusnya Frederic?

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 10 Jul 2023 14:20 WIB

Bernard Arnult bos Louis Vuitton punya lima orang anak dengan latar belakang mumpuni, Bunda. Kira-kira, siapa yang akan dijadikan penerusnya? Simak, yuk.
Toko Louis Vuitton/Foto: Getty Images/Lya_Cattel

Bunda mengenal Bernard Arnault? Ia merupakan bos Louis Vuitton (LVMH), yakni adalah sebuah perusahaan barang mewah dan rumah mode asal Prancis yang didirikan pada 1854 oleh Louis Vuitton.

Tahun ini, Bernard Arnault menjadi orang kaya ketiga di dunia versi Bussines insider pada 2022. Kekayaan bersih miliknya mencapai $155 miliar atau sekitar Rp2,230 triliun.

Dia memiliki 97,5 persen saham dalam kepemilikan Christian Dior senilai $126 miliar atau sekitar Rp1,8 triliun. Selain itu, ia juga memiliki aset publik senilai $24,4 miliar di ekuitas Moelis & Company, saham yang tidak diungkapkan dalam ekuitas Hermes, dan uang tunai $10,9 miliar.

Bernard Arnault memiliki lima orang anak, Bunda. Mengutip dari Fortune, saat ini ia sedang memutuskan siapa yang akan menjadi penerus, alias mengambil alih kekuasaannya di perusahaan tersebut.

Sebagai informasi, pria kelahiran Prancis 73 tahun silam ini sudah menjalankan tugasnya mengepalai Louis Vuitton selama beberapa dekade. Oleh karena itu, ia sedang memikirkan salah satu anaknya yang dianggap pantas.

Banner Curhat Orang Terkaya RI

Memang, kelima anaknya cukup bersaing untuk memperebutkan kekuasaan tersebut. Bahkan, ini disebut sangat mirip dengan serial Succession dari HBO yang pernah tayang beberapa waktu yang lalu.

Kelima anak Bernard Arnault memiliki latar belakang yang mumpuni, Bunda. Siapa saja mereka? Kenali sebagaimana yang HaiBunda rangkum berikut, yuk.

1. Delphine Arnault

Delphine Arnault merupakan pengusaha Prancis yang telah berusia 46 tahun dan menjadi Wakil Presiden Louis Vuitton. Ia merupakan lulusan EDHEC Business School di Lille dan London School of Economics.

Delphine Arnault memulai kariernya di McKinsey di Paris dan bekerja sebagai konsultan selama dua tahun. Kemudian, ia juga memperoleh pengalaman di industri fashion saat bekerja di perusahaan desainer John Galliano pada tahun 2000 dan membantu mengembangkan merek.

Antara 2001 dan 2013, Delphine Arnault mulai bekerja di Christian Dior, yakni pada departemen sepatu dan naik menjadi wakil direktur pelaksana untuk komite eksekutif. Selama waktu ini, dia mengawasi salah satu periode label yang paling sukses, mengarahkan pertumbuhan barang-barang kulit, aksesori, dan strategi komunikasi.

Sejak itu, Delphine Arnault menjadi wakil presiden eksekutif Louis Vuitton dan bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas terkait produk merek tersebut. Dia mengikuti gaya manajemen yang tenang dan cenderung mengunjungi toko saat mereka sedang sibuk.

Sebagai informasi, ia masuk dalam daftar pengusaha wanita yang sukses dan duduk sebagai dewan penting seperti Château Cheval Blanc, The Saint-Emilion Premier Grand Cru, Les Echos, Loewe, Pucci's, Celine, Christian Dior, 21st Century Fox, dan Repossi. Sejak tahun 2009, menjadi anggota dewan pengawas M6, dan pada tahun 2013 bergabung dengan dewan pengawas Havas.

Simak kelanjutannya di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, simak juga enam drakor romantis soal CEO tampan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Antoine Arnault dan Alexandre Arnault

Alexandre Arnault

Alexandre Arnault/Foto: Instagram @alexandrearnault

2. Antoine Arnault

Selanjutnya, Antoine Arnault. Pria berusia 44 tahun ini merupakan kepala komunikasi dan citra di LVMH. Dia juga ketua Loro Piana dan kepala eksekutif Berluti.

Ia menjadi putra tertua dalam keluarga, sehingga mendapat peran kepala eksekutif pertamanya di Berluti dan mengubah pembuat sepatu mewah menjadi label pakaian pria.

Pada tahun 2002, ketika Antoine Arnault berusia 25 tahun, dia mendirikan sebuah startup internet dan mulai bekerja di tim pemasaran LVMH. Dia kemudian mendapatkan gelar MBA dari Insead dan, pada tahun 2005 bergabung kembali dengan LVMH di departemen periklanan.

Dua tahun kemudian, Antoine Arnault diangkat menjadi direktur komunikasi di Louis Vuitton. Di bawah peran ini, ia meluncurkan kampanye 'nilai-nilai inti' yang menampilkan tokoh-tokoh internasional seperti Muhammad Ali, Angelina Jolie, Mikhail Gorbachev, dan Bono.

Pada tahun 2011, ia meluncurkan Les Journées Particulières, di mana anggota masyarakat diundang untuk mengunjungi studio LVMH dan menyaksikan pengerjaannya. Festival ini berlangsung di 14 negara dan mendorong merek LVMH untuk membuka pintu mereka kepada publik. Ia pun diangkat sebagai ketua Loro Piana dua tahun kemudian.

Lanjut ke tahun 2018, ia mengambil perannya saat ini di LVMH dan ditugaskan untuk mengelola citra rumah mode ikonik itu. Setahun kemudian, setelah seorang teman pribadi membeli Laperouse, sebuah restoran Paris bersejarah, Arnault mengambil saham minoritas.

Seperti saudara perempuannya Delphine dan ayahnya, dia duduk di dewan LVMH. Menurut Jurnal Wall Street, Antoine Arnault menikah dengan Natalia Vodianova, seorang model Rusia, dan sangat menyukai golf.

3. Alexandre Arnault

Alexandre Arnault saat ini berusia 29 tahun, Bunda. Ia lulus dari Telecom ParisTech.

Pada tahun 2017, ia ditunjuk untuk memimpin pembuat tas bagasi mewah Rimowa setelah LVMH mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi 80 persen saham di perusahaan tersebut.

Akuisisi ini merupakan langkah penting karena Rimowa adalah merek koper mewah terakhir yang tersisa di pasar setelah Samsonite mengakuisisi Tumi. Merek tersebut memengaruhi strategi digital dan kolaborasi LVMH dengan Supreme, Off-White, dan Fendi.

Pada 2019, ia mengambil alih kursi ayahnya sebagai dewan direksi di jaringan supermarket Prancis. Terakhir, pada tahun lalu ia menjadi wakil presiden eksekutif produk dan komunikasi di Tiffany&Co.

Suami dari desainer muda bernama Géraldine Guyot itu sudah mulai menggebrak dengan pendekatan kontemporer dan modernnya. Menurut Jurnal Wall Street, CEO Anthony Ledru menggambarkannya sebagai 40 persen analisis dan 60 persen firasat, seorang giat yang membuat sesuatu terjadi lebih cepat.

Simak kelanjutannya di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Frédéric Arnault dan Jean Arnault

Frederic arnault

Frédéric Arnault /Foto: Instagram @frederic.arnault

4. Frédéric Arnault

Frédéric Arnault merupakan kepala eksekutif di TAG Heuer, yakni sebuah merek jam tangan mewah. Pria kelahiran 1995 ini pernah menjalankan startup pembayaran seluler dengan seorang teman, yang kemudian mereka jual ke BNP dan bergabung dengan TAG Heuer secara penuh sebagai direktur strategi dan digital.

Ketika Frédéric berusia 25 tahun, ia diangkat sebagai CEO TAG Heuer, menjadikannya Arnault termuda kedua yang mendapatkan posisi itu setelah saudaranya Alexandre. Sementara dia menaruh banyak fokus pada jam tangan terkoneksi, yang sekarang merupakan 15 persen dari semua penjualan, fokus utamanya adalah e-commerce yang tumbuh 329 persen pada tahun 2020. Juga berkat dialah TAG Heuer mendapatkan kemitraan kunci dengan Porsche.

Pada tahun 2020 ia menjadi sorotan setelah bermitra dengan Ryan Gosling usai mengambil alih kendali TAG Heuer. Pada awalnya, kemitraan tersebut tampak tidak biasa karena aktor tersebut tidak memiliki kehadiran media sosial dan belum pernah meng-endorse suatu produk sebelumnya.

Namun, Frédéric melihat peluang dan akhirnya menandatangani kontrak dua tahun dengan Gosling setelah satu setengah tahun negosiasi. Tahun lalu, ia melaporkan pendapatan sebesar $7,1 miliar dari sektor jam tangan dan perhiasan pada kuartal ketiga, Bunda.

Selain itu, Frédéric Arnault juga menjadi seorang pria dengan banyak bakat, ia bahkan bisa memainkan piano, tenis, dan fasih berbahasa Inggris, Italia, serta Jerman.

5. Jean Arnault

Jean Arnault jadi yang paling muda, ia baru berusia 23 tahun dan sudah menjadi direktur pemasaran dan pengembangan jam tangan Louis Vuitton. Louis Vuitton sendiri meluncurkan pabrik jam tangannya pada tahun 2003 silam.

Jean Arnault mendapat gelar master di bidang teknik mesin dari Imperial College London dan matematika keuangan dari MIT. Ketertarikannya pada industri pembuatan jam memuncak setelah saudaranya, Frédéric, memberi tahu padanya tentang apa yang ia kerja lakukan di TAG Heuer, dan dia belajar di lembaga jam tangan label.

Meski baru memulai dunia bisnis, namun masa depannya sudah terlihat cerah. Jean Arnault mengatakan bahwa ia melihat potensi besar dalam jam tangan mekanis selama revolusi digital yang terhubung. Semakin generasinya menghubungkan kehidupan mereka dengan perangkat, maka semakin mereka menginginkan sesuatu yang sangat mekanis.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda