Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Fakta Ade Yasin Bupati Perempuan yang Kena OTT KPK, Hartanya Tembus Miliaran

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 27 Apr 2022 18:00 WIB

KPK Tangkap Bupati Bogor, Ini Fakta-faktanya
Ade Yasin/Foto: Bupati Bogor, Ade Yasin. (Diskominfo Kabupaten Bogor)

Ada kabar mengejutkan dari Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin, Bunda. Wanita kelahiran 53 tahun silam ini terjerat operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) karena diduga menerima suap pada Selasa (26/4/2022).

Ade Yasin diketahui sudah diamankan bersama beberapa pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Barat. Ade dan pihak lain yang kena OTT KPK masih berstatus terperiksa.

"Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri, dikutip dari detikcom pada Rabu (27/4/2022).

Sebagai informasi, KPK masih punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang kena OTT tersebut. Bunda penasaran dengan sosok Ade Yasin? Simak fakta-fakta yang sudah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber berikut, ya:

1. Tak bubarkan Milad FPI

Beberapa waktu yang lalu, Ade Yasin pernah jadi sorotan publik, Bunda. Hal ini terjadi karena ia tak membubarkan milad Front Persaudaraan Islam (FPI) di pelataran Masjid At-Ta'awun Puncak.

banner janin aktif di sebelah kiriFoto: haibunda.com/novita rizki

Menurut Ade Yasin, saat itu acara yang berlangsung sudah telanjur ramai. Jika dibubarkan, hal tersebut justru akan membuat semua menjadi tidak kondusif.

"Karena memang ramai, sudah ramai, sudah masang juga. Sudah banyak orang. Kalau kita paksakan bubar, tidak kondusif," kata Ade Yasin.

"Ya akhirnya kita kemarin bernegosiasilah dengan mereka (FPI)," sambung dia.

Ade menilai saat itu tidak memungkinkan untuk membubarkan jemaah yang sudah hadir. Karena itu, Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor ini akhirnya meminta panitia acara membatasi waktu hanya sampai pukul 22.00 WIB.

"Karena kan tempatnya juga tidak terlalu luas karena halaman parkir itu, ya. Tempatnya tidak terlalu luas. Kita minta agar mereka menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Ade.

"Kita minta lebih awal pulangnya selesai. Jadi seharusnya kan biasanya sampai jam 02.00 WIB kan acara itu, tapi kita minta batas sampai jam 22.00 saja, jadi setelah zikir baru ceramah gitu," imbuh dia.

2. Gelar lomba gali kubur di masa pandemi

Pemkab Bogor juga pernah menggelar lomba gali kubur berhadiah jutaan rupiah. Lomba ini digelar sebagai apresiasi kepada para penggali kubur yang bekerja keras selama pandemi COVID-19.

Informasi soal lomba ini pun menjadi sorotan di media sosial. Namun, Ade Yasin menyatakan pada dasarnya ini bukan lomba, tetapi apresiasi untuk para penggali kubur.

Lomba ini digelar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, pada Maret 2022. Dia mengatakan kegiatan ini digelar dengan tujuan bukan hanya lomba.

Ada 32 penggali kubur dari delapan TPU se-Kabupaten Bogor untuk memperebutkan hadiah uang tunai Rp 5 juta. Ajat menjelaskan lomba gali kubur ini diikuti petugas dari TPU Pondok Rajeg, TPU Bogor Asri, TPU Tajur Halang, TPU Babakan Madang, TPU Cipenjo, TPU Jonggol, TPU Ranca Bungur, dan TPU Gunung Putri.

Beberapa aspek yang menjadi bahan penilaian, yaitu kecepatan, kerapian, hingga ketepatan ukuran membuat lubang makam.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga 5 artis yang terima 'hadiah' dari Doni Salmanan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

INGIN KOLABORASI DENGAN KPK

Bupati Bogor Ade Yasin (Rizky Adha-detikcom)

Ade Yasin/Foto: Bupati Bogor Ade Yasin (Rizky Adha-detikcom)

3. Ingin kolaborasi dengan KPK

Selanjutnya, Ade Yasin juga pernah menjadi kepala daerah yang memfokuskan diri dengan isu-isu antikorupsi. Ia bahkan ingin melakukan berkolaborasi dengan KPK untuk memberantas korupsi.

Ade Yasin menyatakan bahwa untuk mendukung kolaborasi pencegahan korupsi tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Kabupaten Bogor.

"Kami juga ingatkan kepada seluruh ASN di lingkungan Kabupaten Bogor tentang bahaya gratifikasi dan korupsi, salah satunya melalui surat edaran antikorupsi," kata Ade Yasin.

Menurutnya, beberapa upaya dilakukan Pemkab Bogor dalam pencegahan korupsi dilakukan melalui pembenahan keuangan APBD.

"Pembenahan pengelolaan meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pendanaan barang dan jasa, dan pengelolaan aset, sampai dengan pertanggungjawaban dan pelaporan," ungkap Bupati.

4. Adik Rachmat Yasin

Ade Yasin terlihat seolah menyusul sang kakak, Rachmat Yasin (RY), Bunda. Dahulu, RY juga terjaring OTT karena beberapa masalah. Pada Mei 2014, RY terjerat OTT KPK dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap pemberian rekomendasi alih fungsi hutan lindung di kawasan Puncak, Bogor.

Rachmat Yasin terbukti menerima suap dari Kwee Cahyadi Kumala alias Swie Teng, yang juga Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri (PT BJA) dan mendapat kompensasi Rp5 miliar. Pengadilan Tinggi (PT) Bandung menyebut alih fungsi hutan di kawasan Bogor ini pulalah yang memicu banjir di Jakarta.

Akibat perbuatannya, Rachmat divonis 5,5 tahun penjara. Vonis itu dijalani RY di Lapas Sukamiskin, Bandung dan pada Mei 2019 dia mendapatkan cuti menjelang bebas (CMB) dari masa pemidanaannya. Bila bebas murni, hitungannya disebutkan adalah Agustus 2019.

Saat akhirnya menghirup udara bebas pada 8 Mei 2019. Namun tak lama dari itu, tepatnya 25 Juni 2019, RY dijerat KPK lagi sebagai tersangka karena diduga memotong pembayaran dari beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebesar Rp 8,9 miliar. Uang itu diduga digunakan untuk biaya operasional serta untuk kebutuhan kampanyenya pada 2013 dan 2014.

Selain uang, Rachmat Yasin diduga menerima 20 hektare tanah dan mobil. Pemberian tanah itu dilakukan oleh seorang pengusaha bernama Rudy Wahab.

Tanah yang diberikan seluas 170.442 meter persegi di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Selain itu, Rachmat Yasin menerima satu unit mobil merek Toyota Alphard Vellfire G 2.400 cc tahun 2010 warna hitam dari Mochammad Ruddy Ferdian.

Pemberian gratifikasi uang Rp 8,9 miliar disebut atas permintaan Rachmat Yasin guna kepentingan Pilkada Kabupaten Bogor 2013 dan Pileg 2014. Singkatnya, untuk perkara kedua ini, Rachmat Yasin divonis 2 tahun 8 bulan penjara pada Maret 2021.

Putusan itu juga telah dieksekusi KPK pada April 2021 dengan membawa Rachmat Yasin kembali ke Lapas Sukamiskin. Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

MENYUSUL SANG KAKAK

Kolase Ade Yasin dan Rachmat Yasin

Ade Yasin dan sang kakak/Foto: Dok. detikcom

5. Ade Yasin menyusul sang kakak

Ade Yasin seolah menyusul sang kakak, Rachmat Yasin. Sejumlah uang yang diduga merupakan bagian dari suap turut disita KPK saat melakukan OTT. Namun, hingga kini, jumlah uang itu masih dihitung KPK.

"Benar KPK sedang melakukan giat tangkap tangan di wilayah Bogor, Jawa Barat, telah mengamankan beberapa pihak dan sejumlah uang serta barang bukti lainnya," ucap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri juga membenarkan perihal OTT pada Ade Yasin itu. Dia turut menyebutkan adanya pihak lain yang ditangkap yaitu dari BPK Perwakilan Jawa Barat (Jabar).

"Di antaranya Bupati Kabupaten Bogor, beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya. Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," ucap Ali.

Namun, KPK belum merinci perkara apa yang melatari transaksi haram itu. Para pihak yang ditangkap itu saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif. KPK memiliki waktu 1x24 jam sebelum nantinya menentukan status hukum mereka.

"Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," ucap Ali.

"KPK masih memeriksa pihak-pihak yang ditangkap tersebut dan dalam waktu 1×24 jam. KPK segera menentukan sikap atas hasil tangkap tangan dimaksud. Perkembangannya akan disampaikan lebih lanjut," imbuh Ali.

Mengutip dari CNN Indonesia, Ade Yasin memiliki harta kekayaan sekitar Rp4,1 miliar. Ia terakhir kali melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Maret 2021 untuk periode 2020. 

Dari jumlah itu, harta kekayaan terbanyak berasal dari tanah dan bangunan. Ade tercatat memiliki tiga bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Bogor dengan nilai Rp2,2 miliar.

Kemudian, Ade juga tercatat memiliki dua unit kendaraan roda empat dengan total Rp635 juta. Rinciannya, mobil Mitsubishi Xpander 1.5L Ultimate Tahun 2019 seharga Rp200 juta dan Mobil BMW 320i CKD AT Tahun 2016 seharga Rp435 juta.

Selain itu, Ade tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp600 juta, serta kas senilai Rp726 juta. Kendati begitu, Ade memiliki utang sejumlah Rp140 juta.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda