
trending
5 Kenangan Achmad Yurianto Semasa Hidup, Eks Jubir COVID-19 yang Humoris
HaiBunda
Minggu, 22 May 2022 21:30 WIB

Mantan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto meninggal dunia pada Sabtu (21/5/22). Dewan Pengawas BPJS Kesehatan ini sempat dirawat di rumah sakit karena stroke dan kanker usus, Bunda
Kabar meninggalnya pria yang akbar disapa Yuri ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi.
"Iya betul meninggal dunia," katanya, dilansir detikcom.
Sosok Achmad Yurianto sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Pria kelahiran Malang, 11 Maret 1962 ini kerap menghiasi layar kaca di awal pandemi COVID-19 di Indonesia. Yuri ditugaskan untuk menyampaikan perkembangan COVID-19 di Indonesia.
Tak banyak yang tahu, Achmad Yurianto ternyata dikenal sebagai sosok humoris di lingkungan terdekatnya. Berikut telah HaiBunda rangkum 5 fakta terkait Eks Jubir COVID-19 ini:
1. Pernah jadi dokter militer
Achmad Yurianto menempuh pendidikan S1 Kedokteran di Universitas Airlangga, Surabaya, dan lulus pada 1990. Ia lalu mengawali karirnya menjadi dokter militer.
Yuri kemudian bergabung menjadi Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987, Bunda. Di tahun 2008, Yuri kemudian dipercaya menjadi Wakil Kepala RS tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat.
Yuri kemudian diangkat menjadi Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang. Hingga tahun 2011, ia menjadi Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI.
2. Awal bergabung di Kemenkes
Achmad Yurianto bergabung dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2015. Dilansir situs resmi Kemenkes, Yuri menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan sejak dilantik pada 9 Maret 2019.
Tahun 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Yuri menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19. Jabatan ini berakhir pada 21 Juli 2020.
Pada 22 Februari 2022, Yuri dilantik oleh Jokowi sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dengan masa jabatan 2021 sampai 2026.
Simak juga 5 fakta perjalanan hidup Dorce Gamalama sebelum tutup usia, dalam video berikut:
SOSOK YURI DI MATA SAHABAT
Eks Jubir COVID-19 Achmad Yurianto meninggal dunia/ Foto: Muhammad Aminudin
3. Dikenal jujur dan sederhana
Di era Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Yuri pernah dipercaya menjadi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, 2015-2019. Kala itu, dia akan menolak honor tambahan hingga uang transport karena tak sesuai dengan etika pekerjaan.
"Ya, namanya tugas negara saya jalani saja meski tanpa honor tambahan. Tapi kalaupun sampeyan kasih honor atau uang transpor, pasti saya tolak karena itu menyalahi etika," ujarnya dalam wawancara di detikcom.
Meski berlatar militer dengan pangkat kolonel, gaya bicara lelaki Yuri jauh dari kaku. Penampilannya pun amat sederhana dan tidak protokoler, Bunda.
4. Sosok yang gigih di mata sahabat
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan Yuri adalah pribadi yang baik dan gigih. Ia bahkan merasa Yuri adalah sosok yang pantas menjadi teladan, Bunda.
"Saya turut berbelasungkawa. Saya bersaksi beliau orang baik. Saya juga berterima kasih almarhum telah membantu negara dalam mengedukasi serta memberikan informasi kepada masyarakat di masa awal pandemi COVID-19," ungkap Teawaran.
"Almarhum juga menjadi teman diskusi saya di Kemenkes. Semoga beliau mendapat tempat terbaik disisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan."
Hal yang sama juga disampaikan Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito. Wiku menyebut Achmad Yurianto adalah seorang pejuang COVID-19.
"Selama 140 hari terus menerus secara disiplin menyampaikan pesan resmi pemerintah di media center Gugus Tugas Penanganan Covid di BNPB. Beliau adalah seorang pejuang Covid," ujarnya.
SOSOK YURI DI MATA KELUARGA
Eks Jubir COVID-19 Achmad Yurianto meninggal dunia/ Foto: Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)
5. Sosok humoris di mata keluarga
Di mata keluarganya, Yuri dikenal sebagai sosok yang humoris. Ia bahkan tak terlihat sedang sakit, Bunda.
"Beliau itu suka bercanda, orangnya suka guyon. Waktu Lebaran, keluarga itu kan Zoom, itu ya guyon bercanda saja, enggak kayak sakit. Selama sakit enggak pernah ngeluh, bercanda-canda terus," ujar kakak kandung Achmad Yurianto, Sri Yuliarti.
Sri menjelaskan, sudah tiga hari adiknya itu dirujuk ke RS dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang karena stroke. Sebelumnya, Yuri disebut baik-baik saja, bahkan tidak pernah mengeluhkan sakit yang dirasakannya.
Sri mengaku menerima kabar adik kandungnya meninggal dunia sekitar pukul 19.00 WIB. Kabar duka itu disampaikan langsung oleh istri Yuri, Dwi Retno.
Jenazah Achmad Yurianto disemayamkan di rumah dari orang tuanya di Jalan Ir Soekarno No 31, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Malang. Saat menimba di bangku SMA Negeri 3 Malang, rumah ini sempat ditempati oleh Yuri bersama keluarganya.
"Kami sembilan bersaudara, beliau (Achmad Yurianto) nomor ketujuh, saya keenam. Ini rumah orang tua, beliau dulu tinggal disini saat waktu SMA," ka Sri.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda