Korban berjatuhan dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema versus Persebaya dalam laga kompetisi Liga 1, Sabtu (1/10/2022), Bunda. Korban tewas di antaranya termasuk anak-anak.

Mengutip CNN Indonesia pukul 17.50 WIB, dilaporkan sebanyak 174 orang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut. Data ini didapatkan BPBD Jawa Timur pada Minggu (2/10) hingga pukul 10.30 WIB.

"Korban: meninggal dunia 174 jiwa, luka berat 11 jiwa, luka ringan 298 Jiwa," bunyi keterangan BPBD Jawa Timur.

Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), sejauh ini ada 17 anak yang meninggal dalam insiden mengenaskan tersebut.

KemenPPPA berupaya menjangkau anak-anak yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai kekalahan Arema 2-3 dari Persebaya tersebut.

Menurut Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar, hingga saat ini sedikitnya ada 17 anak yang meninggal dan tujuh anak mengalami luka-luka akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

"Data yang masuk, 17 anak meninggal dan tujuh dirawat, tapi kemungkinan bisa bertambah," ujarnya.

Menurut KemenPPPA, anak-anak yang menjadi korban dalam tragedi ini kebanyakan berusia antara 12 tahun hingga 17 tahun.

Pihak KemenPPPA juga masih terus memastikan jumlah anak yang meninggal serta korban luka-luka yang memerlukan perawatan fisik dan psikis lanjutan usai Tragedi Kanjuruhan.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.