Wasiat Mengharukan Ki Joko Bodo: Anak Disuruh Ngaji & Tak Boleh Jadi Paranormal

Anak Ki Joko Bodo, Ayda Prasasti / Foto: Agung Pambudhy/detikhot

Ki Joko Bodo meninggal dunia pada Selasa (22/11/2022) lalu, Bunda. Ayah dari empat orang anak ini mengembuskan napas terakhir di usia 58 tahun sekitar pukul 09.57 WIB.

Kabar kepulangan almarhum ke pangkuan Sang Illahi dibenarkan oleh putrinya, Ayda Prasasti Paraningratu. Dalam sambungan telepon, wanita yang akrab disapa Sasti ini berharap agar meninggalnya sang ayah dikabarkan dengan baik.

Setelah sang ayah berpulang, dua anak Ki Joko Bodo, termasuk Sasti, hadir dalam Rumpi No Secret untuk membagikan kisah almarhum semasa hidup. Seperti Bunda ketahui, Ki Joko Bodo merupakan mantan paranormal.

Sebelum menghadap Sang Pencipta, pemilik nama asli Agus Yulianto itu menampilkan perubahan drastis. Sasti juga menceritakan bagaimana perasaan ia dan keluarga sebelum ayahnya meninggal dunia.

Ia mengaku tenang, lantaran Ki Joko bodo mengalami perubahan yang baik dan meninggal dalam kondisi yang baik pula.

"Yang bikin aku tenang ketika Ayah meninggal, Ayahku tuh tersenyum gitu dan wajahnya seperti orang tidur yang bahagia. Jadi buat aku tenang, mungkin Ayah sudah enggak sakit lagi di sana, sudah bisa berjalan sepuasnya, sudah bisa ngapain saja, jadi itu sih selama ini yang buat aku kuat (setelah ayah wafat)," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

Pesan Ki Joko Bodo untuk anaknya

Dalam kesempatan yang sama, anak Ki Joko Bodo yang lainnya, yakni Refo juga membagikan kisah sang ayah semasa hidup. Katanya, sang ayah pernah memberikan pesan untuk anak-anaknya sebelum meninggal dunia.

Pesan tersebut disampaikan almarhum pada sahabat-sahabatnya. Ketika para sahabat ayah berkunjung ke rumah, pesan tersebut disampaikan kepada anak-anak ki Joko Bodo.

"Aku juga ternyata baru tahu. Kemarin kan teman-teman SMA ayah datang ke rumah. Teman-teman SMA itu bilang kalau Ayah tuh sempat curhat, 'Sejelek-jeleknya aku, aku enggak pengen anak-anakku kayak aku'," tutur Refo.

Pesan tersebut menjadi bukti bahwa Ki Joko Bodo memang serius dengan ucapannya. Ini ditandai dengan apa yang almarhum siapkan pada anak-anaknya sejak masih kecil.

"Makanya Ayah tuh nyekolahin kita di sekolah Islam, terus ngajiin, kasih guru les, segala macam pokoknya. Jangan ada yang ngikutin jejak Ayah, sih. Itu omongannya," sambungnya.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

Simak juga 4 sifat Nabi Muhammad SAW yang perlu diajarkan kepada anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CERITA SEBELUM KI JOKO BODO MENINGGAL

Ki Joko Bodo saat ditemui di studio Trans TV.

Ki Joko Bodo/ Foto: Noel/detikFoto

Sebelum meninggal dunia, Ki Joko Bodo memang tengah berjuang melawan sakit, Bunda. Namun jauh sebelum itu, ia sudah hijrah dan fokus untuk kehidupan di akhirat.

Diungkap Sasti, ayahnya memang sering beribadah umrah. Selama berjalan ke Tanah Suci, ia selalu merasa berdebar saat melihat Kakbah. Sejak saat itulah, semua yang dijalani oleh Ki Joko Bodo selalu mengutamakan keimanannya.

"Kita tahu memang dari umrah, beliau tergetar setiap melihat Kakbah, sudah sering bolak-balik umrah. Setiap hari dia merasa kayak 'Wah selama ini dia ngejar dunia terus, mana nih akhiratnya'."

Sejak masa-masa itulah, Ki Joko Bodo semakin sering mengundang ustaz untuk mengaji bersama. 'Nah mungkin dari situ sudah mulai manggil ustaz dari Yogya untuk kita ngaji bareng-bareng."

40 hari sebelum Ki Joko Bodo meninggal

Dalam kesempatan yang sama, Sasti dan Refo juga membagikan momen-momen sekitar 40 hari sebelum ayah mereka meninggal dunia. Saat itu, Ki Joko Bodo sudah mulai terbata-bata setiap berbicara.

"Sebelum meninggal, 40 hari itu memang ayah sudah apa ya... Komunikasinya memang terbata-bata, kayak cuma bisa menjawab iya-enggak, iya-enggak saja, sih," ujar Refo.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

SEMAKIN DEKAT DENGAN KELUARGA SEBELUM MENINGGAL

Dua anak Ki Joko Bodo/ Foto: YouTube: TRANSTV OFFICIAL

Selain berbicara yang terbata-bata, Ki Joko Bodo juga semakin dekat dengan keluarganya, Bunda. Sasti sendiri mengaku sudah puas menghabiskan waktu untuk lebih dekat bersama sang ayah sebelum ditinggal meninggal.

"Sejak pulang dari rumah sakit, memang Ayah sama anak-anaknya tuh jauh lebih dekat. Tiap malam pasti pada ngobrol sama ayah, ngobrol tentang apa saja. Jadi mungkin ngerasa bahwa memang akhir hidupnya sudah dekat, jadi dekat banget sama keluarga."

"Jadi ada sedikit rasa lega gitu (sudah bersama ayah)," ujar Sasti.

Ki Joko Bodo yang sudah ringkih saat sakit juga diingat sebagai sosok yang semakin mendekatkan diri pada Allah SWT, Bunda. Walau sakit dan tak bisa lebih banyak bergerak bebas, ia tetap menjalankan ibadah.

"Walaupun sakit, walaupun mungkin tubuhnya enggak sebaik dulu, tapi tetap mau ibadah."

"Jadi Masyaallah sampai akhir hayatnya, beliau masih mengutamakan salat," sambung Sasti.