trending
Fenomena 'Lonely Death' di Korea Selatan, Banyak Pria Mati Kesepian
Senin, 26 Dec 2022 16:26 WIB
Kisah cinta drama Korea tak seindah di dunia nyata. Banyak yang memilih hidup seorang diri tanpa pasangan dan keluarga. Bahkan, Korea Selatan tengah menghadapi fenomena terbaru yaitu mati kesepian.
Sejak beberapa tahun terakhir, banyak jenazah yang meninggal sendirian ditemukan selama berhari-hari atau berminggu-minggu di kediaman mereka.
Fenomena tersebut dikenal dengan kondisi lonely death atau 'godoksa' yang berarti mati kesepian tanpa ada kerabat atau keluarga di sisi mereka.
Kondisi ini kerap terjadi pada orang tua, Bunda. Kematian mereka sering tidak diketahui selama berhari-hari atau dalam jangka waktu yang lebih lama.
Fenomena lonely death yang tengah marak di Korea Selatan, terlebih dahulu dikenal dengan istilah 'kodokushi' di Jepang.
Menurut laporan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan belum lama ini, Korea Selatan mencatat 3.378 kasus mati kesepian sepanjang 2021. Jumlah tersebut naik dari 2.412 pada 2017.
Laporan kementerian tersebut adalah yang pertama sejak pemerintah memberlakukan Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan Kematian Kesepian pada tahun 2021. Pembaruan diperlukan setiap lima tahun untuk membantu menetapkan kebijakan untuk mencegah mati kesepian.
Sebuah pernyataan ilmiah dari American Heart Association mengungkapkan bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat meningkatkan risiko sekarat akibat serangan jantung atau stroke. Keduanya menjadi penyebab banyaknya warga Korea Selatan mengalami mati kesepian.
"Ada bukti kuat yang menghubungkan isolasi sosial dan kesepian dengan peningkatan risiko kesehatan jantung dan otak yang lebih buruk secara umum," kata Crystal Cene, ketua tim peneliti.
Di bawah hukum Korea Selatan, mati kesepian didefinisikan sebagai kondisi ketika seseorang yang hidup sendiri, terputus dari keluarga atau kerabat, meninggal karena bunuh diri ataupun sakit. Jenazah mereka baru ditemukan setelah jangka waktu tertentu.
Fenomena mati kesepian semakin meningkat dan telah mendapat perhatian nasional selama satu tahun terakhir, menurut laporan CNN. Beberapa faktor penyebabnya yaitu krisis demografi negara, kesenjangan kesejahteraan sosial, kemiskinan dan isolasi sosial sejak pandemi Covid-19.
Laporan demografi menunjukkan bahwa pria paruh baya dan lanjut usia merupakan yang paling berisiko mengalami mati kesepian.
LANJUTKAN MEMBACA KLIKĀ DI SINI.
Saksikan juga video tentang 7 masalah kesehatan yang bisa sembuh dengan bercinta: