Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Mengenang Arist Merdeka Ketua Komnas PA, Pejuang Hak Anak yang Wafat Hari Ini

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Aug 2023 14:53 WIB

Komnas PA berniat laporkan balik Wali Kota Jambi Syarif Fasha buntut siswi SMP di Jambi dipolisikan usai kritik pemkot.
Mengenang Arist Merdeka Sirait Ketua Komnas Perlindungan Anak/Foto: Ferdi Almunanda/detikcom

Kabar duka datang dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Bunda. Sang Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait meninggal dunia di usia 63 tahun.

Berita mengejutkan ini juga telah dikonfirmasi oleh salah satu staf Komnas Perlindungan Anak. Kepada detikcom, Rainah Putra menyebut bahwa Arist meninggal pada hari ini, Sabtu 26 Agustus 2023.

"Telah berpulang ke Rumah Tuhan.. Bapak Arist Merdeka Sirait pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023."

Arist mengembuskan napas terakhir di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pukul 08.30 WIB. Menurut informasi yang dibagikan, pria kelahiran 17 Agustus 1960 ini meninggal dunia karena sakit.

"Penyebab kematian sakit dan di rawat di RS Polri. Untuk rumah duka masih di rundingkan keluarga," tutur Rainah.

Raihanif Putra belum bisa menjelaskan secara rinci soal sakit yang diidap oleh Arist Merdeka Sirait. Hal itu dikarenakan keluarga masih berduka, Bunda.

Sosok Arist Merdeka Sirait

Sosok Arist Merdeka Sirait dikenal lekat dengan ciri khas penampilan brewoknya, Bunda. Mendiang Arist rupanya sengaja memelihara cambangnya sebagai salah satu bekal bersahabat dengan anak-anak.

"Biasanya penculik itu tampangnya tidak seperti saya. Penculik itu biasanya klimis, pakai dasi dan lemah lembut," ujar Arist dalam perbincangan bersama detikcom, beberapa waktu lalu.

"Nah, saya membuat teori terbalik dengan berpenampilan begini. Dan selama ini, saya belum pernah ditolak (ditakuti) anak-anak. Saya selalu menganggap mereka anak-anak saya, bahkan ada yang memanggil opung pada saya," tuturnya.

Sejak 1981, Arist memang dikenal sangat dekat dengan dunia anak-anak. Apalagi, ia kerap menemukan anak yang berada dalam lingkungan tak seharusnya, hingga mengorbankan pendidikan.

Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.

PERAN ARIST MERDEKA SIRATI DEMI ANAK-ANAK INDONESIA SEMASA HIDUP

Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. detikcom/Juhra Nasir

Mengenang Arist Merdeka Sirait Ketua Komnas Perlindungan Anak/Foto: Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. detikcom/Juhra Nasir

Berangkat dari keresahan dalam hatinya tersebut, Arist kemudian memberikan pendidikan alternatif bagi anak-anak yang bekerja. Pada 1986, pria kelahiran Pematang Siantar ini mendirikan yayasan yang bergerak untuk melindungi buruh, juga memberikan pendidikan bagi pekerja anak yang bekerja dalam situasi buruk.

Setahun setelahnya, Arist membentuk Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia. Yayasan ini menjadi wadah pendidikan alternatif bagi anak yang bekerja. Ini termasuk pendidikan toleransi, demokrasi, dan baca tulis.

"Yayasan ini bertahan sampai 2009 dan bergerak di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Sumatera Selatan. Kami lebih fokus pada masyarakat miskin kota," sambung pria berkacamata ini.

Bukan tanpa alasan Arist melakukan semua upaya tersebut, Bunda. Baginya, anak-anak merupakan anugerah dari Tuhan. Anak-anak seharusnya dilindungi karena rentan dieksploitasi dari segala bentuk. Mulai dari eksploitasi, penganiayaan, penelantaran, ekonomi, seksual, politik, dan hal-hal lain yang merugikan.

Banner Cara Hilangkan Karang Gigi

Membentuk Komnas PA

Tak sendirian, Arist kemudian mendirikan Komnas Perlindungan Anak (PA) pada 1998 bersama para aktivis peduli anak. Saat itu, pembentukan organisasi ini tak lepas dari Indonesia yang telah meratifikasi konvensi PBB tentang hak anak.

Untuk diingat kembali, ratifikasi dilakukan pada 1990, tetapi hingga 1998 belum ada lembaga maupun produk lain sebagai perwujudan. Lalu dalam kongres yang berlangsung di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Arist terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Komnas PA untuk periode 2010-2014.

Meski sibuk dengan berbagai tugas yang dijalankan demi anak-anak Indonesia, hal tersebut tak membuat Arist lupa pada ketiga anak-anaknya, Bunda. Sebaliknya, saat bersama keluarga, Arist mencontohkan bagaimana komunikasi yang baik dibangun antara orangtua dan anak.

"Misalnya soal tidak boleh menonton televisi saat belajar. Kalau melanggar bagaimana? Ini harus anak sendiri yang mengatakan apa sanksinya. Sehingga nanti mereka tidak merasa itu hukuman tapi konsekuensi dari pelanggaran. Pendidikan pengasuhan harus dialogis komunikatif dan partisipatif," papar Arist.

Baginya, jangan sampai gara-gara sibuk mengurusi anak orang lain, lantas anak sendiri dikesampingkan.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda