Disclaimer: Jika Bunda menemukan gejala bunuh diri/menyakiti diri sendiri pada orang terdekat segera hubungi lima rumah sakit yang disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri, yakni:
1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Seorang perempuan 16 tahun asal China diketahui mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri usai diduga mendapat pelecehan emosional dari orang tua adopsinya. Jasad perempuan tersebut kemudian dijual oleh orang tuanya sebagai pengantin hantu.

Pria asal China bernama Sun mengatakan putri kandungnya, Xiaodan, melakukan bunuh diri pada Desember lalu setelah mengalami pelecehan emosional jangka panjang oleh orang tua angkatnya.

Sun mengatakan dia dan istrinya memberikan Xiaodan pada 2006 karena mereka sudah memiliki anak kembar dan tidak mampu membesarkannya. Terkadang, mereka mengunjungi putrinya itu dan berpura-pura menjadi kerabat dari keluarga angkatnya.

Setelah putrinya meninggal, Sun menuduh orang tua angkatnya menikahkan sang putri dengan pria muda yang sudah meninggal, bermarga Zhang, setelah dia meninggal, dan menerima mahar sebesar 66.000 yuan atau setara dengan Rp143 juta dari orang tua sang pria.

Jasad Xiaodan dinikahkan dengan pria lajang yang sudah meninggal

Melansir dari laman scmp, Sun mengatakan Xiaodan dimakamkan bersama Zhang untuk menyelesaikan upacara pernikahan tersebut.

Dia pun meminta agar pihak kepolisian menghukum orang tua angkatnya karena telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan penghinaan terhadap jasad sang putri.

Akan tetapi, polisi tidak dapat menemukan bukti kejahatan apa pun pada tradisi pengantin hantu ini. Meskipun mereka telah melacak transfer uang sebesar ratusan juta itu dari orang tua pria yang meninggal ke orang tua angkat Xiaodan.

Penyidik mengatakan tidak ada dasar hukum untuk menghukum orang yang terlibat dalam pernikahan hantu.

Mengatur pernikahan hantu bukanlah kejahatan berdasarkan hukum di China, dan kasus sebelumnya hanya akan dikenakan hukuman karena mereka yang terlibat telah melanggar hukum lain, seperti mencuri dan merusak mayat.

Sebagai informasi, pernikahan hantu merupakan salah satu tradisi di China. Tradisi ini sudah berjalan selama ribuan tahun. Lanjut baca halaman berikut untuk mengenal tradisi pernikahan hantu ini, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!