TRENDING
Ketiduran Saat Flight, Kopilot Batik Air Mengaku Lelah Usai Urus Bayi Kembar & Pindah Rumah
Tim HaiBunda | HaiBunda
Sabtu, 09 Mar 2024 18:35 WIBKasus pilot dan kopilot maskapai Batik Air yang sama-sama tertidur selama 28 menit saat pesawat terbang dari Kendari Sulawesi Tenggara ke Jakarta, tengah ramai dibicarakan. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diketahui menginvestigasi kasus ini.
"Selama persiapan penerbangan, second in command (SIC atau kopilot) mengabarkan pilot in command (PIC atau pilot) bahwa dia kurang istirahat," tulis KNKT dalam laporan pendahuluan (preliminary report) terkait penerbangan tersebut seperti dilihat detikcom, Sabtu (9/3/2024).
KNKT meminta keterangan kepada pilot dan kopilot terkait kegiatan selama sekitar H-3 penerbangan. Kopilot mengaku kelelahan karena membantu mengurus bayi kembarnya yang berusia 1 bulan dan sempat pindah rumah.
Pada 22 Januari, kopilot memiliki satu jadwal penerbangan dengan total penerbangan 1 jam 2 menit. Tugasnya selesai pukul 18.42 WIB dan kembali ke rumah menumpangi mobil yang dikemudikan sopir.
"Istrinya merawat bayi-bayi tersebut dan SIC (kopilot) membantu selama di rumah."
Pada 23 Januari, kopilot libur dan bangun pukul 08.00 WIB. Setelah itu, dia pindahan rumah.
"Setelah packing selesai sore harinya, SIC berangkat ke tempat barunya rumah dalam waktu sekitar satu setengah jam."
Proses pindah rumah dilanjutkan kopilot pada 24 Januari. Dia kembali di rumah baru pukul 14.00 WIB dan kembali membereskan barang-barang pindah rumahnya.
Dia tidur sekitar 19.00 WIB namun beberapa kali terbangun untuk membantu menjaga bayi kembarnya. Dia lalu bangun pada pukul 24.00 WIB dan bersiap menuju bandara.
"SIC (kopilot) merasa kualitas tidurnya menurun akibat beberapa kali terbangun."
Kopilot tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 01.26 WIB dan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum bertugas. Hasilnya, kondisi kopilot dianggap layak bertugas.
"Darah tekanan dan detak jantung PIC normal, dan tes alkohol negatif yang kemudian dianggap layak untuk tugas penerbangan. SIC kemudian mempersiapkan penerbangan bersama awak lainnya."
Sementara itu Batik Air mengaku telah memiliki kebijakan terkait istirahat bagi awak pesawat sebelum bertugas.
"Batik Air beroperasi dengan kebijakan istirahat yang memadai dengan regulasi untuk awak pesawat sebelum melaksanakan tugas penerbangan. Ketentuan ini dirancang khusus untuk memastikan bahwa awak pesawat berada dalam kondisi fisik dan mental optimal saat menjalankan tugas," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dikutip dari detikcom, Sabtu (9/3/2024).
Danang mengatakan pihaknya juga rutin melakukan evaluasi terhadap operasional penerbangan. Evaluasi itu dilakukan dalam menjaga aspek keselamatan dalam tiap penerbangan yang dilakukan Batik Air.
"Fokus utama dari evaluasi ini adalah pada detail operasional dan aspek keselamatan, menegaskan bahwa setiap prosedur dan praktik kerja selaras (berdasarkan) standar keselamatan," katanya.
Kasus pilot dan kopilot yang tertidur dalam penerbangan dari Kendari ke Jakarta itu terjadi pada 25 Januari 2024 silam. Danang mengatakan sehari berselang kedua pelaku telah diberikan sanksi internal dari maskapai.
"Pada 26 Januari 2024, Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan (membebastugaskan) sementara pilot penerbangan nomor ID-6723, rute Kendari ke Jakarta yang bertugas pada 25 Januari 2024," ujar Danang.
Danang mengungkapkan, pihaknya juga berkomitmen dalam menjalankan rekomendasi dari KNKT. Batik Air menekankan kepada para awak pesawatnya untuk memaksimalkan waktu istirahat sebelum melakukan tugas penerbangan.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
(som/som)