Memiliki hewan peliharaan memang menjadi hal yang biasa bagi setiap orang, ya? Namun tahukah Bunda, ternyata ada juga sekelompok orang yang memilih batu sebagai peliharaan?

Hal ini ternyata benar-benar ada, lho. Bahkan, kebiasaan memelihara batu sudah ada sejak lama sekitar tahun 1970-an dan kini menjadi tren bagi orang-orang yang merasa kesepian.

Bunda penasaran seperti apa informasi terkait batu peliharaan ini? Simak fakta-fakta yang sudah Bubun rangkum dari berbagai sumber berikut, yuk.

Awal mula tren pelihara batu

Pada pertengahan tahun 1970-an, Pet Rocks atau batu peliharaan sangat digemari di Amerika Serikat. Sampai-sampai, batu peliharaan ini sempat dipandang dapat mewakili semangat kebebasan selama beberapa waktu.

Mengutip detikcom, penciptanya adalah Gary Dahl yang berasal dari California utara. Pria yang saat itu bekerja sebagai penulis perusahaan iklan ini melahirkan ide aneh tersebut usai minum beberapa gelas bir bersama teman-temannya.

Mereka membicarakan tentang binatang peliharaan dan waktu yang begitu banyak diperlukan untuk memelihara dan menjaga. Hingga akhirnya, Dahl mengatakan kepada teman-temannya bahwa peliharaan yang paling sempurna adalah batu.

Ia kemudian memutuskan membungkus beberapa batu dan menjualnya. Pet Rocks tersebut dibungkus menggunakan kotak berlubang dan sarang berjerami, sama seperti kotak untuk membawa binatang peliharaan.

Namun siapa sangka, batu peliharaan ini cukup menarik perhatian dan laris terjual. Yang membuat barang ini laris adalah terdapat buku petunjuk yang terlampir tentang cara merawat batu hingga hal-hal yang sebaiknya dihindari seperti dibawa berenang karena dapat tenggelam.

Orang Amerika pun benar-benar menyukai ide ini, Bunda. Batu peliharaan tersebut kemudian dijual seharga US$3,95 atau sama dengan US$15 atau Rp210.000 nilai uang saat ini. Di tahun 1975, Dahl menjual lebih dari lima juta batu, menjadikannya seorang miliarder dan membuatnya mampu membeli sebuah Mercedes serta pindah ke rumah berkolam renang yang lebih besar dari pada kamar kecil yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.

Kini jadi tren orang Korea kesepian

Sejak beberapa waktu yang lalu, Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan merilis laporan yang menemukan bahwa 3,1 persen orang Korea yang berusia antara 19 dan 39 tahun adalah sosok tertutup dan kesepian.

Ditambah lagi, fakta bahwa Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah pekerja terbanyak di Asia dan negara dengan jumlah pekerja terbanyak kelima di seluruh dunia, sehingga kesepian dan kelelahan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di negara ini.

Laman Dazed mengatakan salah satu cara yang dilakukan oleh orang-orang di Korea Selatan untuk mengatasi kesepian adalah dengan mengadopsi batu peliharaan, sebagaimana yang dilakukan Dahl di tahun 70-an.

The Wall Street Journal berbicara dengan Koo Ah Young yang berusia 33 tahun. Ia mengadopsi sebuah batu peliharaan setelah memulai pekerjaan baru di Seoul.

Koo Ah Young tidak ingin membuat teman atau keluarganya khawatir akan kesehatan mentalnya yang memburuk dan memiliki hewan peliharaan akan menjadi tanggung jawab yang berat baginya.

Jadi sebagai gantinya, Koo memelihara seekor batu dan memberinya nama Bang-bang-i, yang berarti melompat dalam kebahagiaan. Ia mengaku batu tersebut telah menginspirasinya untuk melewati masa-masa sulit.

"Ada rasa ketenangan, mengetahui bahwa batu alam ini telah mengalami banyak pelapukan selama beberapa waktu untuk mencapai kondisinya yang sekarang," tuturnya.

Menurut laporan Korea JoongAngDaily pada Juli 2023, pandemi virus corona juga mendorong booming batu peliharaan. Bahkan beberapa idol K-Pop pun secara terang-terangan mengaku ada yang turut mengikuti tren tersebut.

Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!