Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Martha di Dunia Nyata Sebut Serial Baby Reindeer Penuh Kebohongan, Gugat Netflix Rp2,7 T

Annisa A   |   HaiBunda

Minggu, 09 Jun 2024 20:10 WIB

Baby Reindeer
Sebut Serial Baby Reindeer Penuh Kebohongan, Martha di Dunia Nyata Gugat Netflix Rp2,7 T / Foto: dok. Netflix

Serial Baby Reindeer sempat menjadi tayangan viral di Netflix. Hal ini berbuntut pada gugatan dari seorang perempuan yang mengklaim sebagai inspirasi karakter di serial tersebut.

Dia adalah Fiona Harvey, perempuan asal Inggris yang menyatakan dirinya adalah Martha di dunia nyata. Ia pun menuntut ganti rugi pada Netflix sebesar US$170 juta atau Rp2,76 triliun.

Melansir dari BBC, Fiona Harvey menuding bahwa layanan streaming tersebut telah membuat kebohongan 'brutal' mengenai dirinya kepada lebih dari 50 juta penonton di seluruh dunia.

Kuasa hukum Harvey mengatakan, serial Baby Reindeer secara keliru menggambarkan Harvey sebagai terpidana penjahat yang menghabiskan waktu di penjara karena menguntit.

Di sisi lain, Netflix berencana untuk tetap mempertahankan masalah ini. Pihak mereka disebut akan membela pencipta sekaligus pemain serial tersebut, komedian Skotlandia Richard Gadd yang menceritakan kisah pengalamannya di Baby Reindeer.

Richard Gadd menulis serial tersebut tentang pengalamannya ketika dibuntuti oleh seorang perempuan yang ia temui di pub tempatnya bekerja. Dalam serial itu, Gadd memainkan peran sebagai Donny.

Sebelumnya, Gadd telah meminta kepada para penonton untuk tidak mencoba mengidentifikasi karakter Martha di dunia nyata.

Episode pertama Baby Reindeer mengklaim bahwa serial tersebut adalah kisah nyata. Kredit akhir acara menyatakan bahwa tayangan itu didasarkan pada peristiwa nyata, namun karakter, nama, insiden, lokasi, dan dialog tertentu telah dikemas secara fiksi untuk tujuan dramatis.

Nama asli Richard Gadd maupun Fiona Harvey tidak disebutkan dalam serial ini. Netflix dan Gadd juga tidak pernah mengonfirmasi bahwa karakter Martha terinspirasi dari Fiona Harvey.

Eksekutif Netflix Benjamin King sudah memberikan bukti di hadapan Komite Media Budaya dan Olahraga di Parlemen bulan lalu. Ia menyebutkan bahwa serial tersebut adalah kisah nyata tentang pelecehan mengerikan yang dialami Richard Gadd di tangan seorang terpidana penguntit.

Seorang anggota parlemen, John Nicolson dari SNP kemudian meminta Benjamin King untuk membuktikan pernyataannya itu, Bunda.

Nicolson mengatakan, jurnalis tidak dapat menemukan bukti yang dapat mendukung klaim Netflix mengenai hukuman terhadap perempuan yang diidentifikasi sebagai inspirasi bagi karakter Martha.

Dalam kasus ini, Fiona Harvey menuduh Netflix tidak berusaha melakukan apapun untuk mengonfirmasi kebenaran cerita Richard Gadd.

Perempuan itu juga membantah dirinya melakukan pelecehan seksual terhadap Richard Gadd. Dalam dokumen pengadilan, ia menyatakan bahwa Netflix terus-menerus menyatakan kebohongan demi menghasilkan uang.

Dalam salah satu adegan di serial Baby Reindeer, karakter Martha digambarkan melakukan pelecehan seksual terhadap tokoh Donny, Bunda.

Richard Roth selaku pengacara Fiona Harvey menilai, tidak ada keraguan bahwa identitas sang klien digunakan untuk skenario cerita Baby Reindeer. Ia juga menyatakan pihaknya punya bukti dokumenter yang tidak terbantahkan dan bisa membuktikan bahwa kliennya tidak pernah dihukum karena melakukan kejahatan.

Gugatan tersebut mencakup foto pemeriksaan latar belakang dan sertifikat yang menyatakan bahwa Fiona Harvey tidak memiliki catatan kriminal, Bunda.

Lanjutkan membaca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


TERIMA ANCAMAN PEMBUNUHAN

Business woman is depressed. She felt stressed and alone in the house.

Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai

Fiona Harvey yang menetap di Inggris mengatakan bahwa serial Baby Reindeer dirilis pada April 2024 setelah ia menerima banyak ancaman pembunuhan.

Hal itu membuat Harvey takut meninggalkan rumah dan melihat berita di media sosial. Kuasa hukum Harvey menyebutkan sang klien menjadi sagat terasing dan terisolasi, takut pada publik, dan tidak pernah meninggalkan rumahnya.

Pada bulan lalu, Fiona Harvey sempat melakukan wawancara bersama Piers Morgan. Ia mengaku bahwa ia memang mengenal Richard Gadd saat bekerja di sebuah pub di London.

Banner UU KIA

Akan tetapi, Harvey menyangkal bahwa ia telah melakukan hal seperti karakter Martha di serial tersebut. Martha dikisahkan mengirimkan 41 ribu email kepada Donny dan meninggalkan pesan suara dengan total durasi 350 jam.

"Semua itu tidak benar. Saya rasa saya tidak mengirimkan apapun kepadanya," ucap Fiona Harvey.

"Tidak, menurutku mungkin ada beberapa email yang dipertukarkan, tapi hanya itu. Hanya email olok-olok," imbuhnya.

Namun, gugatan tersebut juga menyatakan bahwa ada beberapa komentar nyata yang ia buat kepada Gadd, seperti cuitan yang ia kirimkan kepadanya pada 2014 lewat situs Twitter yang kini dikenal sebagai X. Komentar itu turut digunakan dalam dialog di serial Baby Reindeer.

Ini bukan pertama kalinya Netflix digugat, Bunda. Pada 2022, mereka harus menyelesaikan masalah ketika serial Queen's Gambit digugat oleh seorang juara catur perempuan.

Tak hanya itu, Netflix juga digugat oleh editor foto Vanity Fair atas perannya dalam serial drama Inventing Anna.

Kemudian belum lama ini, Netflix mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan kasus pencemaran nama baik yang ditangani oleh mantan jaksa Manhattan, Linda Fairstein.

Perannya yang tidak baik dalam serial When They See Us membuatnya dikeluarkan oleh penerbit. Penyelesaian kasus tersebut menyebabkan kerugian sebesar US$1 juta atau Rp24,4 miliar untuk Netflix.

Saksikan juga video tentang fakta menarik tentang serial Avatar:

[Gambas:Video Haibunda]




(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda