Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Artis yang Mengidap Gangguan Kesehatan Mental Sejak Kecil

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Oct 2024 08:50 WIB

Aliando Syarief saat berkunjung ke kantor detikcom.
Kisah Artis yang Mengidap Gangguan Kesehatan Mental Sejak Kecil / Foto: AP/Scott A Garfitt

Beberapa selebritis Tanah Air terbuka dengan kesehatan mental yang dialaminya. Beberapa di antaranya, bahkan sudah didiagnosis mengalami kesehatan mental sejak kecil.

Kesehatan mental memegang peran penting dalam kesejahteraan hidup setiap orang. Bagi anak, faktor ini juga menjadi pendorong tumbuh kembang yang sehat dan optimal.

Meski begitu, ada banyak hal di kehidupan kita yang dapat memengaruhi kesehatan mental. Peristiwa yang memicu trauma hingga stres dapat mengakibatkan luka pada mental seseorang.

Masalah kesehatan mental bisa dialami oleh siapa saja dan dari berbagai kalangan usia. Bahkan, tak sedikit yang berjuang menjalani hidup dengan gangguan mental sejak masih kecil.

Masalah kesehatan mental dapat dialami oleh orang hidupnya yang tampak baik-baik saja, Bunda. Para artis yang biasa tampil percaya diri di layar kaca juga bisa menyimpan masalah kesehatan mental di hati mereka.

Bahkan, mereka yang mengalami masalah kesehatan mental sejak kecil dapat jatuh ke dalam kondisi yang lebih buruk ketika mereka mengalami tekanan di usia remaja hingga dewasa.

Bunda, berikut ini ada kisah inspiratif dari para artis Indonesia dan luar negeri yang berjuang menghadapi masalah kesehatan mental. Mereka menolak terjebak di situasi tersebut dengan mencari pertolongan dari orang-orang terdekat hingga bantuan profesional agar dapat bangkit kembali.

1. Cerelia Raissa

cerelia raissa

Cerelia Raissa / Foto: instagram @cereliaraissa

Cerelia Raissa merupakan pesinetron Indonesia yang sudah mengawali karier sejak 2013. Tak banyak yang tahu bahwa ia pernah berjuang hidup dengan lima gangguan mental sekaligus sejak masa kanak-kanak. Namun, ia baru menyadarinya ketika duduk di bangku SMP.

"Ini memang aneh banget sih. Dari aku kecil, aku merasa itu (bunuh diri) normal, tapi ternyata itu enggak normal. Jadi dari aku kecil, kalau aku merasa ada sesuatu yang tidak enak tuh pikiran aku cuma sudahlah enggak mau ada di dunia ini, aku mau bunuh diri aja," ungkap Cerelia di kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL.

Setelah memeriksakan dirinya ke psikolog, ia didiagnosa berada di fase depresif yang berlanjut hingga kondisi bipolar. Ia juga memiliki gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder (BPD).

Kondisinya diperburuk dengan gangguan kecemasan yang dialami setiap kali bertemu dengan banyak orang hingga membuatnya mengalami serangan panik. Selain itu, ia juga harus menghadapi gangguan mental yang berhubungan dengan makanan.

Beruntung, saat ini ia sudah bisa menghadapi masalah-masalah tersebut. Ia juga berhasil mengatasi gangguan mental yang terkait dengan makanan. Menariknya, ia mulai merasa jarang mengalami gangguan-gangguan tersebut sejak melahirkan.

"Tapi ini keajaiban sih, setelah melahirkan, enggak tahu kenapa kayak dia enggak terlalu kumat gitu," ujarnya.

2. Aliando Syarief

Aliando Syarief saat berkunjung ke kantor detikcom.

Aliando Syarief / Foto: Asep Syaifullah

Siapa tak kenal Aliando? Aktor muda berparas tampan ini kerap menghiasi layar kaca dengan membintangi berbagai sinetron populer. Namun ternyata, ia mengalami masalah kesehatan mental sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Aliando mengidap obsessive compulsive disorder (OCD) sejak kelas 2 SD, Bunda. Hal ini membuat Aliando merasa harus melakukan suatu tindakan berulang-ulang. Jika tidak melakukannya, ia bisa merasa cemas, takut, dan khawatir.

Kondisi tersebut kembali dialami Aliando ketika berusia 25 tahun. Bahkan, ia sampai harus vakum dari dunia hiburan ketika masalahnya kambuh.

"Jadi dua tahun ini kenapa gue enggak balik lagi, project kemarin langsung hilang? Gue habis kena musibah. Gue didiagnosis kena OCD, obsessive compulsive disorder yang ekstrem," ujar Aliando, dikutip dari detikcom, Rabu (2/10/24).

"Ke-twist tiba-tiba. Jadi siluet semua, imunnya turun, lalu mulai punya suara di (dalam) pikiran. Justru kita enggak bisa ngapa-ngapain. Jadi bukan kenapa-kenapa semoga cepat sembuh. Ini (main drum) salah satu terapi untuk bisa berjuang melawan OCD-nya," tuturnya.

Saat vakum dari dunia hiburan, ia memilih untuk merehabilitasi diri di rumah demi pulih kembali. Ia bersyukur karena memiliki orang-orang yang memahami kondisinya, Bunda.

"Respons keluarga pada tahu, pada ngerti. Alhamdulillah mereka semua pada menjauh, karena mereka tahu apa yang orang didiagnosa OCD itu mikirnya suka aneh-aneh, macam-macam, seperti akan ada sebuah rencana-rencana busuk yang akan saya lakukan kepada orang-orang itu," tuturnya.

3. Ariel Tatum

ariel tatum body goals

Ariel Tatum / Foto: Instagram @arieltatum

Tampil cantik dan percaya diri, Ariel Tatum rupanya menyimpan luka masa kecil. Ia sudah menjalani perawatan dari psikolog dan psikiater sejak usia 13 tahun, Bunda.

"Kalau aku waktu itu kebetulan dari umur 13 tahun tuh merasa kayaknya, 'Gue butuh bantuan, deh'. Pada saat itu aku merasa telat tapi tidak terlalu telat, karena pada saat itu aku sudah melakukan percobaan bunuh diri aku yang kedua, di usia 13 tahun," ucap Ariel di kanal YouTube TS Media.

Ariel Tatum sudah berkali-kali mencoba berbagai psikolog dan psikiater hingga akhirnya menemukan orang yang tepat, Bunda. Ia kemudian mendapatkan diagnosa gangguan kepribadian ambang.

"Akhirnya setelah gonta-ganti sampai cocok dengan yang satu, akhirnya ada diagnosis borderline personality disorder. Itu aku tahu baru terima diagnosis tersebut kayaknya di usia 16 atau 17," ungkapnya.

4. Billie Eilish

Billie Eilish arrives at the Oscars on Sunday, March 10, 2024, at the Dolby Theatre in Los Angeles. (Photo by Richard Shotwell/Invision/AP)

Billie Eilish / Foto: Richard Shotwell/Invision/AP

Penyanyi Billie Eilish tengah meraih popularitas tinggi di Hollywood. Di balik kesuksesannya, ia ternyata mengalami gangguan mental Tourette Syndrome sejak 2019. Hal itu dia ungkapkan lewat unggahan di media sosialnya.

"Saya ingin meluruskan ini agar semua orang bisa berhenti bertingkah konyol... Saya telah didiagnosis Tourette. Saya tidak pernah menyebutkannya di internet karena tidak ada yang mengira saya bodoh...serta fakta bahwa saya tidak pernah ingin orang memikirkan Tourette setiap kali mereka memikirkan saya," tulis Billie kala itu.

"Tourette Syndrome saya membuat hal-hal yang mudah menjadi lebih sulit. Hal-hal tertentu meningkatkan dan/atau memicu intensitas tics," lanjutnya.

Gangguan ini sudah dialami oleh Billie Eilish sejak kecil hingga sempat membuatnya tidak ingin tampil di muka publik. Dalam serial Netflix My Next Guest Needs No Introduction bersama David Letterman, pelantun Birds of a Feather menceritakan tentang kondisinya saat mengalami tic karena sindrom tersebut.

"Jika Anda merekam saya cukup lama, Anda akan melihat banyak (episode) tics. Respons paling umum yang diberikan orang adalah mereka tertawa karena berpikir saya sedang bercanda dan selalu berkata, "Ha!". Saya selalu merasa sangat tersinggung dengan itu," ucapnya.

5. Emma Stone

Celebrities arrive at the Oscars on Sunday, March 10, 2024, at the Dolby Theatre in Los Angeles. (Photo by Jordan Strauss/Invision/AP)

Emma Stone / Foto: Jordan Strauss/Invision/AP

Di usia tujuh tahun, Emma Stone sudah merasakan pahitnya serangan panik. Pada tahun berikutnya, ia mulai menjalani terapi karena terasa sangat sulit baginya meninggalkan rumah untuk pergi ke sekolah.

Emma Stone menduga bahwa serangan panik itu dipicu oleh rasa takut akan kehilangan seseorang. Ia takut dirinya akan dipisahkan dari sang Bunda.

"Itu adalah usia yang sulit untuk bisa berargumen dengan diri sendiri, pada usia tujuh atau delapan tahun, dan mengatakan kepada diri sendiri bahwa hal-hal ini tidaklah benar... Sangat sulit untuk meyakinkan diri sendiri sebaliknya," ungkap Emma, dilansir The Health Site.

Banner Kesehatan Mental Anak

Emma Stone kemudian mengawali debutnya di dunia seni peran pada usia 11 tahun. Ternyata, kegiatan yang bersifat produktif dapat membantunya mengatasi serangan panik.

"Itu artinya kita punya alat untuk mengelola (rasa panik). Ketika Anda dapat menggunakannya untuk hal-hal yang produktif dan menggunakan semua perasaan dalam sinapsis yang terpicu untuk hal kreatif, sesuatu yang Anda sukai, atau sesuatu yang menarik," ucap bintang film La La Land.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

[Gambas:Video Haibunda]






(anm/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda